Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/03/2023, 14:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Green Transition Initiative (GTI) atau Inisitif Transisi Hijau baru saja diluncurkan saat UN 2023 Water Conference (Konferensi Air PBB 2023) di New York, Amerika Serikat, Kamis (23/3/2023).

Peluncuran GTI ini dilakukan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama Menteri Lingkungan Hidup Korea Han Wha-jin, serta perwakilan negara dan institusi global.

Basuki mengatakan, GTI adalah gerakan nyata untuk menunjukkan kepedulian terhadap isu perubahan iklim.

"Kehadiran Anda semua di sini hari ini adalah bukti pentingnya platform GTI dan pentingnya kerja sama internasional dalam mengatasi tantangan perubahan iklim," kata Basuki.

Perubahan iklim adalah salah satu masalah paling mendesak yang dihadapi dunia hari ini dan hal tersebut membutuhkan tindakan kolektif dan kerja sama di tingkat global.

Baca juga: Alarm Krisis Iklim Makin Kencang, Transisi Energi Mendesak Dilakukan

Hal ini bukan tindakan yang bisa dilakukan sendiri. Dibutuhkan kerja sama dan strategi yang kolaboratif. Inilah inti dari GTI.

GTI diartikan sebagai platform kerja sama internasional yang berfokus pada pengembangan infrastruktur hijau/ramah lingkungan.

Tujuannya untuk merespon isu perubahan iklim melalui kerja sama pembangunan ramah lingkungan. Kemudian membangun solidaritas untuk ketahanan iklim global, menjalin kemitraan dalam mencapai adaptasi dan mitigasi, serta penggalangan partisipasi global.

Platform GTI juga dapat diartikan sebagai upaya mendorong masyarakat internasional untuk melindungi lingkungan dan mempromosikan kegiatan adaptasi serta mitigasi berbasis proyek.

Selain itu, membantu negara peserta dalam mencapai target ketahanan iklim dan pembangunan berkelanjutan melalui transisi hijau dalam pembangunan infrastruktur dan solusi berbasis lingkungan.

Baca juga: Terancam Krisis Iklim, Indonesia Harus Percepat Transisi Energi

Basuki mencontohkan upaya Indonesia yang telah memulai pembangunan infrastruktur persampahan, air limbah, dan air bersih di hampir 600 kota/kabupaten, serta pembangunan bendungan/waduk, irigasi, pengendalian banjir dan pengaman pantai, perumahan, jalan dan jembatan.

Ada juga proyek yang dilakukan bersama dengan Pemerintah Korea seperti Proyek Infrastruktur Pasokan Air Bersih di Ibu Kota Baru Nusantara.

Proyek ini bertujuan untuk menyediakan air bersih yang berasal dari Bendungan Sepaku Semoi dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan.

Dalam waktu dekat akan ada kerja sama proyek lain, yakni fotovoltaik/panel surya terapung di beberapa bendungan yang baru dibangun.

"Semoga proyek-proyek tersebut akan berkontribusi pada upaya global pengurangan dan mitigasi emisi gas rumah kaca," kata Basuki.

Dia berharap platform GTI dapat menjadi alat penting untuk mempromosikan kerja sama internasional dan berbagi pengetahuan tentang teknologi hijau/ramah lingkungan dan berbagai inovasi lainnya.

Hadir dalam peluncuran tersebut antara lain Ketua UN-CPGA Han Seung-soo, Wakil Presiden Korean Exim Bank Park Jongkyu, Managing Director General of ADB Woochong Um, Global Director for Water of the World Bank Saroj Kumar, Sekretaris Asia Water Council (AWC) Park Pyung Rock, dan Ketua Global Water Partnership Pablo Bereciartua.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com