Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Lebih Banyak Pemimpin Perempuan di Kesehatan Demi Capai Tujuan SDGs

Kompas.com - 04/05/2023, 19:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

ABUJA, KOMPAS.com – Pendiri Wellbeing Foundation Africa Toyin Saraki mengatakan, perempuan adalah tulang punggung tenaga kesehatan di setiap negara.

Akan tetapi, meski perannya sangat besar, perempuan seringkali tidak menduduki posisi puncak dalam kepemimpinan di sektor kesehatan.

Saraki menyampaikan laporan tersebut dalam peluncuran Women in Global Health Nigeria Chapter di Abuja, sebagaimana dilansir Vanguard, Senin (1/5/2023).

Baca juga: Hotline 129, Kanal Resmi Aduan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak Selama Mudik

Saraki menggarisbawahi pentingnya meningkatkan peran perempuan di kepemimpinan sektor kesehatan untuk mencapai Universal Health Coverage (UHC) dan Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

“Perempuan sejatinya adalah tulang punggung tenaga kesehatan di setiap negara. Dalam hal kepemimpinan, saat itulah mereka mulai mengingatkan kita tentang apa yang telah mereka lakukan untuk memberi kita langkah maju,” kata Saraki.

Dia menuturkan, sekarang adalah momen untuk mengakui kontribusi penting para perempuan pada sektor kesehatan.

“Dan untuk memastikan bahwa suara mereka didengar dalam proses pengambilan keputusan,” ucap Saraki.

Baca juga: Rumah SAPA, Rumah Perlindungan bagi Perempuan Korban Kekerasan

Senada dengan Saraki, Country Director Pathfinder Amina Dorayi menuturkan bahwa di dunia pun, minimnya perwakilan perempuan di jajaran kepemimpinan sektor kesehatan merupakan sebuah tantangan.

Kurangnya perwakilan perempuan dalam kepemimpinan sektor kesehatan adalah masalah global yang perlu ditangani.

Dorayi menekankan bahwa meningkatnya proporsi perempuan dalam posisi kepemimpinan kesehatan tidak hanya akan meningkatkan kesetaraan gender, tetapi juga meningkatkan kualitas pemberian layanan kesehatan.

“Perempuan diposisikan secara unik untuk mengadvokasi kebutuhan kesehatan komunitas mereka. Bukti menunjukkan bahwa dengan meningkatkan proporsi perempuan dalam posisi kepemimpinan kesehatan, kita dapat mempercepat pencapaian UHC dan SDGs,” kata Dorayi.

Baca juga: Kewirausahaan dan Pemberdayaan Perempuan, Komitmen Delta untuk ESG

Sementara itu, Women in Global Health Nigeria Chapter Lead Peju Adeniran menekankan bahwa ketidaksetaraan gender dalam kesehatan merupakan cerminan dari ketidaksetaraan yang lebih luas dalam masyarakat.

Dia menyatakan bahwa mengatasi ketidaksetaraan gender di sektor kesehatan diperlukan pendekatan komprehensif yang mengatasi akar penyebab ketidaksetaraan gender di daerah lain.

Adeniran menjelaskan bahwa Women in Global Health Nigeria Chapter diluncurkan untuk mendukung kemajuan perempuan dalam kepemimpinan kesehatan di Nigeria.

Baca juga: Perempuan, Korban Paling Menderita akibat Praktik Korupsi, Ini Pencegahannya

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com