Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Aktivitas Perdagangan dengan Mata Uang Lokal, Danamon Sosialisasi LCS

Kompas.com - 24/05/2023, 09:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai salah satu Appointed Cross-Currency Dealer (ACCD), PT Danamon Indonesia Tbk mendukung para pelaku bisnis menjalankan kegiatan impor dan ekspor dengan berbagai negara mitra dagang utama Indonesia.

Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah turut serta dalam sosialisasi Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 45 tahun 2022 tentang Standardisasi Industri dan Sosialisasi "Local Currency Settlement” yang diadakan oleh Badan Pengurus Daerah (BPD) Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Jawa Timur.

Peraturan baru ini ditujukan untuk standardisasi industri dan pemberlakukan Standar Nasional Indonesia (SNI) secara wajib.

Sedangkan Local Currency Settlement (LCS) merupakan penyelesaian transaksi yang dilakukan secara bilateral oleh pelaku usaha, baik itu importir atau eksportir, dengan menggunakan mata uang masing-masing negara melalui bank ACCD yang ditunjuk oleh Bank Indonesia selaku regulator sistem pembayaran di Indonesia.

Baca juga: Melalui Implementasi ESG, Grup Modalku Dukung Keberlanjutan Bisnis UMKM

Berdasarkan data GINSI Jawa Timur pada awal tahun 2023, terdapat 200 anggota yang saat ini masih menggunakan mata uang dolar AS dan para pelaku bisnis inilah yang berpotensi menggunakan mata uang lokal dalam menjalankan bisnis impor dan ekspor.

Ekonom Danamon Irman Faiz mengatakan, dikeluarkannya peraturan baru ini merupakan sebuah langkah yang tepat dalam merespons dinamika dan tren perekonomian global.

Dalam beberapa tahun terakhir, isu mengenai dedolarisasi atau upaya mengganti mata uang dolar AS yang biasa digunakan dalam transaksi internasional memang sedang meningkat.

Hal ini dibuktikan dengan ekspansi peran dan mata uang China dalam perdagangan global serta aktivitas perdagangan dengan Indonesia. Beberapa negara di ASEAN juga telah melakukan perjanjian yang dituangkan dalam Local Currency Transaction (LCT).

LCT ini memungkinkan masyarakat di negara-negara tersebut melakukan transaksi dengan negara mitra dagang dengan menggunakan mata uang lokal.

"Pemberlakuan LCT ini ke depannya akan sangat mempengaruhi para pelaku usaha yang melakukan kegiatan impor dan ekspor,” ujar Irman dalam keterangan resmi, Selasa (23/5/2023).

Senior Vice President Transaction Banking Sales Head Danamon Edy Supriyanto menambahkan, perbankan di tanah air memahami dan mendukung upaya-upaya yang dilakukan oleh Bank Indonesia untuk mengurangi ketergantungan kegiatan impor dan ekspor Indonesia terhadap penggunaan mata uang dolar AS.

Saat ini Danamon sudah mendukung produk LCS untuk dua mata uang yaitu Thailand Bhat (THB) dan Chinese Yuan (CNY) dan ke depannya juga berkomitmen memperluas cakupan produk LCS untuk mata uang lainnya.

"Transaksi dengan LCS ini diharapkan dapat membantu nasabah Danamon yang bergerak di bidang impor dan ekspor meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam melakukan transaksi internasional," ucap Edy.

Secara khusus Edy mengeklaim solusi Danamon Cash Connect (DCC) untuk para nasabah secara digital mampu memperkuat pengawasan terhadap perusahaan secara signifikan terutama yang terkait proses hutang dan piutang.

Selain itu juga menurunkan berbagai proses manual yang tidak perlu, mengurangi ketergantungan pada proses dan pembayaran kertas, serta mengurangi risiko pembayaran secara efektif dan efisien.

"Dengan dukungan solusi digital yang mumpuni, kontrol transaksi sepenuhnya berada di tangan nasabah," cetus Edy.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dorong Pengembangan Berkelanjutan, BCA Luncurkan Kampanye Gandeng Nicholas Saputra

Dorong Pengembangan Berkelanjutan, BCA Luncurkan Kampanye Gandeng Nicholas Saputra

Swasta
Gandeng Konsorsium Perusahaan Jepang, Rekosistem Ikut Kelola Sampah di Mojokerto

Gandeng Konsorsium Perusahaan Jepang, Rekosistem Ikut Kelola Sampah di Mojokerto

LSM/Figur
Indonesia Peringkat 3 Indeks Ekonomi Hijau se-Asia Tenggara

Indonesia Peringkat 3 Indeks Ekonomi Hijau se-Asia Tenggara

LSM/Figur
Dunia Menanti Negosiasi Perjanjian Polusi Plastik di Kanada

Dunia Menanti Negosiasi Perjanjian Polusi Plastik di Kanada

Pemerintah
Sektor Pariwisata dan Ekonomi Bisa Jadi Pelopor Kesetaraan Gender

Sektor Pariwisata dan Ekonomi Bisa Jadi Pelopor Kesetaraan Gender

Pemerintah
Australia-Indonesia Kerja Sama Pajak Kripto, Deteksi Aset Kedua Negara

Australia-Indonesia Kerja Sama Pajak Kripto, Deteksi Aset Kedua Negara

Pemerintah
Tantangan Tingginya Kanker di Indonesia: Gaya Hidup Tak Sehat hingga Kurang Dana

Tantangan Tingginya Kanker di Indonesia: Gaya Hidup Tak Sehat hingga Kurang Dana

LSM/Figur
Asia Pasifik Punya Tiket Emas Capai SDGs, tapi Terganjal Paradoks

Asia Pasifik Punya Tiket Emas Capai SDGs, tapi Terganjal Paradoks

Pemerintah
YKI Luncurkan 2 Program Guna Edukasi Masyarakat Soal Kanker

YKI Luncurkan 2 Program Guna Edukasi Masyarakat Soal Kanker

LSM/Figur
Dunia Hadapi Masalah Air akibat Krisis Iklim, Ini Usul RI

Dunia Hadapi Masalah Air akibat Krisis Iklim, Ini Usul RI

Pemerintah
Hasilkan Data Stunting Sesuai, Pengukuran Balita di Posyandu Harus Seragam

Hasilkan Data Stunting Sesuai, Pengukuran Balita di Posyandu Harus Seragam

Pemerintah
KLHK Gelar Festival Pengendalian Lingkungan, Ajak Pulihkan Alam

KLHK Gelar Festival Pengendalian Lingkungan, Ajak Pulihkan Alam

Pemerintah
ANJ Gelar Sekolah Konservasi bagi Anak-anak Muda

ANJ Gelar Sekolah Konservasi bagi Anak-anak Muda

Swasta
Dampak Perubahan Iklim, Eropa Memanas 2 Kali Lipat Dibanding Benua Lainnya

Dampak Perubahan Iklim, Eropa Memanas 2 Kali Lipat Dibanding Benua Lainnya

LSM/Figur
Ford Foundation Dukung Registrasi Wilayah Adat Tapanuli Utara dan Luwu Utara

Ford Foundation Dukung Registrasi Wilayah Adat Tapanuli Utara dan Luwu Utara

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com