Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringkat 4 Terendah di Jatim, Sidoarjo Targetkan Bebas BAB Sembarangan

Kompas.com - 29/05/2023, 12:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menargetkan bebas buang air besar sembarangan (BABS) atau open defecation free (ODF) 100 persen di seluruh wilayah.

setempat salah satunya meningkatkan sanitasi dan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

Pj Sekretaris Kabupaten Sidoarjo Andjar Surjadianto di Sidoarjo, Kamis mengatakan, percepatan ODF ini harus segera diterapkan di Kabupaten Sidoarjo.

Baca juga: Jutaan Rumah Tangga di Indonesia Masih BAB Sembarangan

"Upaya tersebut juga untuk mengejar target verifikasi Kabupaten Kota Sehat (KKS)," ujarnya di sela kegiatan Percepatan ODF Melalui Penguatan Kelembagaan dan Pembinaan Lokus Kabupaten Sidoarjo Sehat di Pendapa Pemkab Sidoarjo, sebagaimana dilansir Antara, Kamis (25/5/2023)

Ia mengatakan, permasalahan BABS jika tidak segera tertangani akan menyebabkan penyebaran penyakit dan masalah kesehatan lainnya, seperti masih tingginya angka stunting di Sidoarjo.

"Untuk mengejar 100 persen bebas ODF ini mari kita bersama-sama menyamakan persepsi bahwa permasalahan ODF atau bebas buang air besar sembarangan tidak bisa dilakukan secara parsial atau sendiri-sendiri. Sehingga, perlu gerakan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) mulai dari desa hingga dinas," katanya.

Angka ODF Sidoarjo saat ini berada dalam posisi ke-34 dari jumlah 38 kabupaten atau kota se-Jawa Timur.

Baca juga: Sejarah Toilet dan Sanitasi Layak: Sudah Ada Sejak Ribuan Tahun Lalu

Hal tersebut menjadikan Sidoarjo harus bergerak cepat dalam penanganan bebas ODF dan mengurangi angka stunting.

"Rangking ke-34 ini harus segera dituntaskan, karena Sidoarjo sendiri saya rasa tidak pantas jika mendapatkan rangking ODF terendah nomor empat," ucap Andjar

"Karena PAD (Pendapatan Asli Daerah) Sidoarjo besar, APBD Sidoarjo juga besar jika di bandingkan dengan kabupaten kota lainnya. Sehingga, butuh sinergitas dari berbagai pihak dan dalam acara ini saya harapkan bisa terpecahkan masalah dan solusinya," sambungnya.

Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Fenny Apridawati mengataka, angka stunting di Sidoarjo naik sebesar 1,3 persen yang di sebabkan karena angka ODF yang masih tinggi.

Baca juga: Sanitasi Layak: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya

"Untuk menurunkan angka stunting sendiri, selain percepatan bebas ODF 100 persen, juga perlu menggalakkan kembali air susu ibu (ASI) eksklusif, dan seluruh kader kesehatan tiap daerah agar memantau ibu hamil di daerahnya masing-masing", ucap Fenny.

Fenny mengatakan, upaya Sidoarjo untuk percepatan bebas ODF di antaranya adalah pemberdayaan masyarakat melalui desa kelurahan, menggerakkan sektor swasta melalui CSR, dan membangun kesadaran masyarakat untuk mau membangun jamban sehat secara mandiri.

Data masyarakat yang belum memiliki jamban sehat yang telah dilaksanakan oleh tim puskesmas bersama dengan perangkat desa se-Kabupaten Sidoarjo menunjukkan sebanyak 5.926 rumah belum memiliki jamban.

"Jumlah desa yang sudah ODF di Kabupaten Sidoarjo sebanyak 201 desa dari total 352 desa, target untuk bisa verifikasi Kabupaten Kota Sehat (KKS) nasional minimal 80 persen atau 281 desa. Sehingga, masih terdapat kekurangan minimal 80 desa yang ditargetkan bisa ODF pada tahun 2023," ujarnya.

Baca juga: Mengenal Tujuan 6 SDGs: Air Bersih dan Sanitasi Layak

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minimalkan Potensi Kerusakan, Sistem Analisis Berbasis Dampak Bencana Perlu Diwujudkan

Minimalkan Potensi Kerusakan, Sistem Analisis Berbasis Dampak Bencana Perlu Diwujudkan

Pemerintah
Perubahan Iklim Bikin Penduduk Dunia Makin Miskin

Perubahan Iklim Bikin Penduduk Dunia Makin Miskin

Pemerintah
7 Negara Ini Andalkan Listrik Energi Terbarukan di Atas 99 Persen

7 Negara Ini Andalkan Listrik Energi Terbarukan di Atas 99 Persen

LSM/Figur
Antisipasi El Nino, 4 Kabupaten Ini Didorong Percepat Tanam Padi

Antisipasi El Nino, 4 Kabupaten Ini Didorong Percepat Tanam Padi

Pemerintah
Bukan 'Cloud Seeding', Banjir Bandang Dubai Disebabkan Perubahan Iklim

Bukan "Cloud Seeding", Banjir Bandang Dubai Disebabkan Perubahan Iklim

LSM/Figur
Dari Nusantara ke Milan, Kemenparekraf Usung 24 Jenama Kreatif Indonesia di 'Salone del Mobile 2024'

Dari Nusantara ke Milan, Kemenparekraf Usung 24 Jenama Kreatif Indonesia di "Salone del Mobile 2024"

Pemerintah
Tinggi Muka Laut RI Naik Hingga 1,2 Sentimeter per Tahun karena Perubahan Iklim

Tinggi Muka Laut RI Naik Hingga 1,2 Sentimeter per Tahun karena Perubahan Iklim

Pemerintah
Diabetes Tak Terkontrol Sebabkan Gangguan Pengelihatan

Diabetes Tak Terkontrol Sebabkan Gangguan Pengelihatan

Pemerintah
ATW Solar Dukung Realisasi TKDN Energi Terbarukan

ATW Solar Dukung Realisasi TKDN Energi Terbarukan

Swasta
Geopolitik Dunia Makin Bergejolak, Pemerintah Siapkan Insentif Impor

Geopolitik Dunia Makin Bergejolak, Pemerintah Siapkan Insentif Impor

Pemerintah
Brasil Hadapi Pemutihan Terumbu Karang Terparah akibat Perubahan Iklim

Brasil Hadapi Pemutihan Terumbu Karang Terparah akibat Perubahan Iklim

LSM/Figur
China Pimpin Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Angin Dunia

China Pimpin Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Angin Dunia

Pemerintah
Belajar dari Musibah Tanah Longsor di Tana Toraja

Belajar dari Musibah Tanah Longsor di Tana Toraja

Pemerintah
Krisis Iklim Bisa Bikin Dunia Boncos Rp 624 Kuadriliun, 30 Kali Lipat PDB Indonesia

Krisis Iklim Bisa Bikin Dunia Boncos Rp 624 Kuadriliun, 30 Kali Lipat PDB Indonesia

LSM/Figur
Meski Sepele, 7 Kebiasan Ini Berdampak Buruk untuk Bumi

Meski Sepele, 7 Kebiasan Ini Berdampak Buruk untuk Bumi

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com