Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Singapura Tertarik Kembangkan Sistem Energi Terbarukan di IKN

Kompas.com - 09/06/2023, 16:36 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua perusahaan asal Singapura tertarik untuk mengembangkan sistem energi terbarukan dan pengelolaan limbah di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

Hal ini ditandai lewat penandatanganan Non Disclosure Agreement (NDA) antara Otorita IKN (OIKN) dengan State Power Investment Cooperation (SPIC) dan JOE Green Pte Ltd. di Marina Bay Sands Expo and Convention Hall, Singapura, Kamis (8/6/2023).

Penandatanganan NDA dilakukan oleh Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono dengan Advisor of SPIC Steven Yeo dan Managing Director of JOE Green Boediman Widjaja.

Sebagai informasi, Nusantara bertujuan membangun hingga 7,16 gigawatt dari pembangkit listrik dengan energi terbarukan untuk menampung 1,9 miliar penduduk pada tahun 2045.

NDA tersebut akan ditindaklanjuti dengan pertukaran data untuk merumuskan studi kelayakan serta aspek ekonomi dan pasar investasi di sektor tersebut.

Kedua perusahaan tersebut termasuk yang sejak awal menunjukkan dukungan besar kepada Nusantara.

Tak hanya memberikan Letter of Intent (LoI), mereka bahkan turut serta dalam Singapore Business Mission to Nusantara yang diselenggarakan oleh KBRI pada 31 Mei 2023 untuk melihat langsung progres pembangunan Nusantara.

Baca juga: Gaspol Pembangunan Bandara VVIP di IKN, Jokowi Beri Tugas Sederet Menteri hingga Bupati

Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura H.E. Suryo Pratomo sangat menantikan lebih banyak lagi penandatanganan NDA di proyek-proyek Nusantara.

OIKN berkomitmen untuk menyambut semua investor melalui Public Private Partnership (PPP), skema investasi langsung beserta insentif pajak dan non-pajak, termasuk hak atas tanah hingga 95 tahun.

"OIKN memiliki lebih dari 300 paket investasi dengan total nilai 2,6 miliar dolar yang terdiri dari enam sektor prioritas utama dan dua belas sektor prioritas tinggi," jelas Agung Wicaksono dalam keterangan resminya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com