Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Laos Mulai Manfaatkan Satelit dan AI untuk Pantau Kredit Karbon

Kompas.com, 8 Agustus 2024, 14:31 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Laos tengah berupaya keras untuk meningkatkan pemantauan kredit karbon melalui pemanfaatan teknologi satelit.

Hal itu diimplementasikan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MOU) antara Pemerintah Laos dengan Carbon Credit Laos (CCL) dan Carbon Registry Thailand (CRT) untuk pemanfaatan teknologi satelit dan kecerdasan buatan canggih untuk menghitung kredit karbon.

Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengukuran kandungan karbon di hutan di seluruh Laos dan kawasan ASEAN yang lebih luas.

Baca juga:

Dengan menerapkan pemantauan berkelanjutan, negara tersebut dapat memastikan pelestarian nilai kredit karbon.

Pengukuran kandungan karbon yang akurat juga akan membantu menarik lebih banyak investor yang tertarik untuk mendukung inisiatif yang mengurangi emisi karbon dan melestarikan hutan.

Wakil Menteri Pertanian dan Kehutanan Laos Thongphath Vongmany sebagaimana dikutip Carbon Herald, Kamis (8/8/2024) menyatakan senang dengan kolaborasi tersebut.

"Kami bangga atas peran utama negara dalam memanfaatkan teknologi penginderaan jarak jauh untuk program kredit karbon di kawasan tersebut," kata dia.

Ia juga menyatakan bahwa Laos memberikan contoh yang kuat dengan menggabungkan aplikasi satelit untuk menghitung kredit karbon, menekankan pentingnya teknologi ini dalam mencegah penipuan, mengurangi biaya, dan mempercepat prosedur.

Sementara itu Chairman CCL Phouseuth Keophouvong menjelaskan bahwa perusahaan mereka berkomitmen untuk memanfaatkan teknologi tercanggih untuk menghitung kredit karbon.

Baca juga:

Direktur CRT Chalat Sundara, menekankan bahwa kerja sama ini akan meningkatkan transparansi dalam hal kredit karbon.

"Kita sedang memasuki masa peningkatan transparansi dalam hal kredit karbon, dan nilai sebenarnya dari kredit karbon akan terlihat jelas bagi semua orang," kata dia.

Kemitraan ini dinilai menandai kemajuan signifikan dalam inisiatif Pengurangan Emisi dari Deforestasi di Negara Berkembang (REDD). Sekaligus, menjadi contoh pertama Asia Tenggara yang menggabungkan teknologi canggih tersebut untuk mendeteksi dan mencegah data kredit karbon palsu.

Dengan hampir 16 juta hektar hutan, Laos memiliki potensi besar untuk inisiatif serupa di masa mendatang. Pejabat pemerintah telah mengindikasikan bahwa proyek seluas 170.559 hektar ini hanyalah awal dari upaya untuk meningkatkan pemantauan kredit karbon di wilayah tersebut.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Masa Depan Keberlanjutan Sawit RI di Tengah Regulasi Anti Deforestasi UE dan Tekanan dari AS
Masa Depan Keberlanjutan Sawit RI di Tengah Regulasi Anti Deforestasi UE dan Tekanan dari AS
Swasta
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Pemerintah
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
Pemerintah
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Pemerintah
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
LSM/Figur
Fragmentasi Regulasi Hambat Keberlanjutan Industri Sawit RI
Fragmentasi Regulasi Hambat Keberlanjutan Industri Sawit RI
Swasta
Terkendala Harga, ESDM Pilih Solar dengan Kandungan Sulfur Tinggi untuk Campuran B50
Terkendala Harga, ESDM Pilih Solar dengan Kandungan Sulfur Tinggi untuk Campuran B50
Pemerintah
Inovasi Keimigrasian di KEK Gresik, Langkah Strategis Perkuat Ekonomi Hijau dan Iklim Investasi Indonesia
Inovasi Keimigrasian di KEK Gresik, Langkah Strategis Perkuat Ekonomi Hijau dan Iklim Investasi Indonesia
Pemerintah
Pendidikan dan Digitalisasi Jadi Motor Pembangunan Manusia di Kalimantan Tengah
Pendidikan dan Digitalisasi Jadi Motor Pembangunan Manusia di Kalimantan Tengah
Pemerintah
Climate Policy: Pangkas Emisi Tak Cukup dengan Jualan Karbon
Climate Policy: Pangkas Emisi Tak Cukup dengan Jualan Karbon
LSM/Figur
COP30: Peta Jalan untuk Hentikan Iklan Bahan Bakar Fosil Disepakati
COP30: Peta Jalan untuk Hentikan Iklan Bahan Bakar Fosil Disepakati
Pemerintah
Ciptakan Lingkungan Kerja yang Bahagiakan Pegawainya, PLN Raih Sertifikasi Great Place to Work 2025
Ciptakan Lingkungan Kerja yang Bahagiakan Pegawainya, PLN Raih Sertifikasi Great Place to Work 2025
BUMN
Perusahaan Terbesar Dunia Lanjutkan Target Nol-Bersih Usai Sempat Berhenti
Perusahaan Terbesar Dunia Lanjutkan Target Nol-Bersih Usai Sempat Berhenti
Swasta
Hadapi 'Triple Planetary Crisis', Uni Eropa Gandeng ASEAN Lestarikan Hutan Mangrove
Hadapi "Triple Planetary Crisis", Uni Eropa Gandeng ASEAN Lestarikan Hutan Mangrove
LSM/Figur
Permintaan AC Diprediksi Meningkat Tiga Kali Lipat pada Tahun 2050
Permintaan AC Diprediksi Meningkat Tiga Kali Lipat pada Tahun 2050
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau