KOMPAS.com - Badan Lingkungan Jerman memblokir sertifikat karbon sebanyak 215.000 ton untuk berbagai perusahaan minyak.
Keputusan tersebut diambil karena adanya kemungkinan fraud yang melibatkan sejumlah proyek iklim di China.
Proyek-proyek tersebut dimaksudkan untuk mengompensasi emisi dari sejumlah perusahaan minyak untuk mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) sebagaimana yang diatur oleh Uni Eropa.
Baca juga: Sri Mulyani Serukan Sinyaling Harga Karbon Internasional
Dilansir dari Reuters, Jumat (6/9/2024), biasanya perusahaan-perusahaan minyak memenuhi target tersebut dengan menerapkan bahan bakar nabati melalui proyek upstream emission reduction (UER).
Proyek-proyek UER tersebut mengizinkan perusahaan mendapatkan sertifikat melalui inisiatif pendanaan yang memangkas emisi saat produksi minyak.
Badan Lingkungan Jerman menyampaikan, ada ketidakberesan dalan delapan proyek iklim di China yang didanai sejumlah perusahaan minyak untuk mendapatkan sertifikat karbon.
Baca juga: Indonesia Ekspor Listrik Rendah Karbon 3,4 GW ke Singapura
Kekhawatiran mengenai proyek-proyek tersebut sebetulnya telah mengemuka lebih dari setahun lalu.
Awalnya, ada keraguan apakah proyek-proyek ini benar-benar ada atau memenuhi standar yang dipersyaratkan.
Masalah ini telah memicu kritik dari produsen bahan bakar nabati. Mereka berpendapat dirugikan secara tidak adil oleh proyek UER yang lebih murah tetapi dipertanyakan efektifitasnya.
Baca juga: Sektor Agribisnis Jadi Solusi dalam Penyediaan Bahan Mentah Rendah Karbon
Tujuh dari delapan permohonan persetujuan proyek telah ditarik setelah masalah hukum dan teknis ditunjukkan. Badan Lingkungan Jerman kini juga sedang meninjau 13 proyek tambahan.
Selain itu, dari total 21 proyek yang sedang ditinjau, hanya lima yang telah memberikan persetujuan penuh untuk inspeksi di tempat.
Dampak finansialnya masih belum jelas, tetapi para ahli memperingatkan bahwa biaya masalah ini dapat menyebabkan harga bahan bakar yang lebih tinggi bagi konsumen.
Baca juga: McKinsey Soroti Tantangan Penangkapan Karbon dan Pemanfaatan Hidrogen Bersih
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya