KOMPAS.com - International Union for Conservation of Nature (IUCN) menyebutkan, 38 persen pohon di dunia terancam punah. Daftar Merah IUCN menunjukkan, 16.425 dari 47.282 spesies pohon berada dalam risiko kepunahan.
"Kami menerbitkan penilaian global terhadap pepohonan dalam Daftar Merah IUCN, yang menunjukkan bahwa lebih dari satu dari tiga spesies pohon terancam punah," ujar Direktur Jenderal IUCN Grethel Aguilar dikutip dari laman resmi IUCN, Senin (11/11/2024).
Aguilar mengatakan, Daftar Merah IUCN menggarisbawahi pentingnya pohon sebagai barometer kehidupan. Menurut laporan itu, jumlah pohon yang terancam punah dua kali lipat lebih banyak dari total jumlah burung, mamalia, reptil, dan amfibi yang terancam punah. Spesies pohon terancam punah tersebut berada di 192 negara.
Baca juga:
“Penilaian komprehensif ini menyajikan gambaran global pertama mengenai status konservasi pohon, yang akan memungkinkan kita membuat keputusan konservasi yang lebih tepat dan mengambil tindakan untuk melindungi pohon di tempat yang sangat membutuhkannya,” ungkap Malin Rivers dari Botanic Gardens Conservation International.
Rivers berpendapat, diperlukan kerja sama untuk meningkatkan kegiatan konservasi pohon di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
Tak hanya itu, IUCN juga melaporkan bahwa mayoritas pohon-pohon yang terancam punah tumbuh di kepulauan. Sebab, pohon di pulau sangat rentan digunduli oleh manusia untuk pembangunan perkotaan dan pertanian. Hal ini disebabkan pula spesies invasif, hama, serta penyakit pada tumbuhan.
"Perubahan iklim semakin mengancam pepohonan, khususnya di daerah tropis, karena naiknya permukaan air laut dan badai yang lebih kuat dan sering terjadi," kata IUCN.
Untuk mencegah ancaman kepunahan, IUCN merekomendasikan pelindungan, pemulihan habitat, konservasi ex situ melalui bank benih, dan pengumpulan benih di kebun raya.
Baca juga:
Amerika Selatan, yang merupakan rumah bagi keanekaragaman pohon terbesar di dunia, 3.356 dari 13.668 spesies yang dinilai terancam punah.
IUCN menyampaikan, pendekatan inovatif dibutuhkan untuk melindungi jumlah spesies pohon di wilayah itu lantaran deforestasi untuk pertanian dan peternakan menjadi ancaman terbesar.
Daftar Merah IUCN memperlihatkan, hilangnya pohon merupakan ancaman besar bagi ribuan tanaman, jamur, dan hewan lainnya karena pepohonan berperan dalam siklus karbon, air, nutrisi, pembentukan tanah, serta pengaturan iklim.
Masyarakat juga bergantung pada pohon, dengan lebih dari 5.000 spesies digunakan sebagai sumber kayu untuk konstruksi. Lebih dari 2.000 spesies pohon dimanfaatkan untuk sumber obat-obatan, makanan, dan bahan bakar.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya