JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko menyampaikan bahwa pemerintah akan membekali literasi digital bagi pemasok bahan makanan program makan bergizi gratis.
Dia menyebut, saat ini mayoritas UMKM di desa belum memanfaatkan teknologi digital. Sehingga, pemerintah mendorong penggunaan teknologi termasuk artificial intelligence (AI) bagi pengusaha kecil.
“Saya sudah bicara juga pada menteri Komdigi untuk nanti kasih rekomendasi-rekomendasi kebijakan digitalisasi macam apa, untuk membuat orang miskin bisa ikut di dalam program digitalisasi dan menyuplai makan bergizi gratis,” kata Budiman di Jakarta Selatan, Kamis (28/11/2024).
Baca juga:
Budiman mengakui, digitalisasi harus diterapkan secara perlahan kepada mayarakat terutama petani ataupun pelaku UMKM. Karenanya, pemerintah berkomitmen melatih masyarakat terbiasa dengan hal tersebut.
“Kami harus melatih itu, enggak cepat.
Tetapi setidaknya, dengan program makan bergizi gratis yang terus-menerus ini, akan ada proses belajar. Di situlah pentingnya Komdigi,” papar Budiman.
Ia menjelaskan, setidaknya ada 82 juta orang yang akan menerima makan bergizi gratis hingga 2027 mendatang. Artinya, diperlukan bahan makanan berupa telur, daging, beras, dan sayuran untuk memenuhi program tersebut.
“Pemerintah sudah mengamankan siapa yang belinya. Ayo lebih digital, agar kamu bisa melaporkan kualitas berasmu, telur, dan sayur di platform digital yang sederhana. Mungkin bisa ada AI juga nantinya,” kata dia.
Sebagai informasi, pemerintah mengalokasikan Rp 71 triliun untuk program makan bergizi gratis pada APBN 2025.
Mengutip laman Indonesia.go.id, Badan Gizi Nasional bakal melakukan tiga skema pembagian makanan. Pertama, membangun dapur pusat. Kedua, membangun dapur di sekolah atau pesantren dengan jumlah siswa minimal 2.000 orang.
Baca juga:
Ketiga, melayani di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau dalam waktu 30 menit. Sedangkan wilayah yang harus dijangkau dalam satu hari, akan dikirimkan dengan paket vacuum.
Pengiriman ke daerah terpencil dilakukan setiap satu bulan atau satu pekan, dengan menu makanan yang bervariasi.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya