KOMPAS.com - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyoroti krisis iklim, ketegangan geopolitik, hingga krisis kemanusiaan di Afrika Tengah.
Perwakilan Khusus PBB untuk Afrika Tengah Abdou Abarry mengungkapkan, bencana alam dan cuaca ekstrem menyebabkan lebih dari 3 juta orang terpaksa mengungsi.
Kata dia, kondisi sosial ekonomi yang makin terpuruk menandai perlunya upaya lebih untuk mengatasi krisis iklim.
Baca juga:
"Hutan Cekungan Kongo, paru-paru hijau kedua planet ini, yang menyerap 1-1,2 miliar ton karbon dioksida setiap tahun dan memainkan peran dalam regulasi iklim global, disebut kritis di COP29," ujar Abarry dikutip dari UN News, Sabtu (14/12/2024).
Abarry berpendapat, pendaaan iklim internasional yang disepakati tidak memadai. Pasalnya, hanya kurang dari 15 persen komitmen pembiayaan yang terpenuhi.
“Kondisi kemanusiaan juga memburuk, didorong oleh perpindahan populasi dan ancaman kesehatan yang muncul seperti Mpox, khususnya di Republik Demokratik Kongo,” tutur Abarry.
Dia menekankan bahwa harus ada langkah konkret terkait pemberontakan di Cekungan Danau Chad, terutama serangan oleh afiliasi Boko Haram.
“PBB baru-baru ini menyarankan untuk memperkuat Gugus Tugas Bersama Multinasional yang memainkan peran kunci dalam keamanan regional,“ jelas dia.
Sementara ini, negara-negara di Afrika Tengah terus berupaya menyelesaikan perselisihan dengan damai. Dialog tingkat tinggi juga sedang berlangsung antara Chad dengan CAR terkait keamanan perbatasan.
Abarry mencatat prioritas utama bagi Afrika Tengah antara lain peningkatan pendanaan internasional untuk ketahanan iklim, bantuan kemanusiaan, dan inisiatif perdamaian.
Baca juga:
Berkait hal itu, Kantor Regional PBB untuk Afrika Tengah (UNOCA) bakal fokus pada penguatan stabilitas regional serta mengatasi tantangan kemanusiaan.
Karenanya, Komunitas Ekonomi Negara Afrika Tengah (ECCAS) dengan UNOCA, akan bertemu untuk mengatasi masalah iklim dan kemanusiaan pada Februari 2025.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya