Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Herman Agustiawan

Anggota Dewan Energi Nasional periode 2009-2014

Swasembada Energi Bukan Mimpi (1)

Kompas.com - 01/01/2025, 10:54 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Tulisan ini membahas Indonesia menuju swasembada energi. Apa saja yang harus dipahami dan disamakan persepsinya, serta apa yang harus dilakukan selama 20 tahun ke depan (Indonesia Emas, 2045).

Karena topik ini cukup kompleks dan sangat luas cakupannya, penulis akan menyajikannya secara berseri. Artikel ini seri pertama.

Negara swasembada energi adalah negara yang mampu memenuhi kebutuhan energinya sendiri, tanpa mengandalkan impor energi dari negara lain untuk memenuhi tingkat kesejahteraan minimal rakyatnya.

Baca juga: BPH Migas: Penguatan Infrastruktur Gas Bumi Jadi Strategi Utama Menjaga Ketahanan Energi Nasional

Negara-negara di dunia yang hampir atau telah berhasil menyandang predikat swasembada energi adalah Norwegia, Rusia, Arab Saudi, Kanada, Brasil, Islandia dan Amerika Serikat.

Bagi Indonesia, swasembada energi adalah pemanfaatan seluruh potensi lokal dalam mengelola kekayaan alam, yakni Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Energi (SDE), untuk dipergunakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat sesuai dengan amanat Pasal 33 ayat (3) UUD 1945.

Potensi lokal tersebut terdiri dari Modal, Teknologi dan Sumber Daya Manusia (SDM), termasuk kebijakan dan regulasi pemerintah yang berpihak kepada kepentingan nasional.

Ketiga unsur potensi lokal tersebut diperlukan untuk mengambil SDA dan SDE dari dalam tanah, dasar laut, dan dari udara untuk dimanfaatkan sebagai Sumber Energi kemudian dikonversi menjadi Energi Primer dan Energi Final yang bisa langsung digunakan oleh empat sektor pengguna (Industri, Transportasi, Bangunan Komersial dan Rumah Tangga).

Pemanfaatan seluruh potensi lokal diharapkan dapat menggulirkan roda perekonomian nasional, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan daya beli masyarakat guna mencerdaskan dan mensejahterakan bangsa, sebagaimana tercantum dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945.

Jika unsur-unsur dari potensi lokal tersebut masih bergantung kepada pihak asing, maka rakyat Indonesia belum sepenuhnya berdaulat terhadap kekayaan alam yang dimiliki bangsa Indonesia.

Ketahanan Energi dan Pertahanan Negara

Apa yang dimaksud dengan Ketahanan Energi (Energy Security)? Ketahanan Energi adalah: “Daya tahan dan kemampuan suatu negara/wilayah dalam mengatasi gangguan dan ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk tetap mampu mengkonsumsi energi dalam jumlah dan jenis yang cukup.”

Gangguan dan ancaman dapat berupa bencana alam, pandemi, kriminal, teroris, eskalasi suhu geopolitik, perang militer maupun non-militer (perang asimetris) dan lain-lain.

Tujuan pengelolaan energi di setiap negara pada dasarnya adalah guna mewujudkan ketahanan energi di negara itu sendiri, agar tidak terjadi krisis dan darurat energi. Krisis energi adalah kondisi kekurangan energi, sedangkan darurat energi adalah kondisi terganggunya pasokan energi akibat terputusnya sarana dan prasarana energi.

Baca juga: Pemerintah Genjot Pemanfaatan Gas Bumi untuk Capai Ketahanan Energi

Pengeloaaan energi di suatu negara memiliki dua sasaran: Kesejahteraan Bangsa dan Pertahanan Negara. Pengelolaan energi yang benar akan menghasilkan ketahanan energi yang tinggi sebagai syarat mutlak terbentuknya sebuah negara menjadi swasembada energi.

Dengan memiliki Ketahanan Energi yang tinggi dapat dipastikan negara tahan dan mampu mengatasi berbagai macam gangguan dan ancaman.

Karena ketahananenergi juga merupakan salah satu pilar dari ketahanan nasional (national security), maka pertahanan suatu negara akan meningkat jika negara tersebut berpredikat Swasembada Energi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau