"Program Sabuk ini lahir dari visi kami untuk berkontribusi langsung terhadap pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat," ungkap Subagjo.
"Namun program ini tidak hanya berfokus pada penyediaan infrastruktur. Dalam pelaksanaannya, kami juga memastikan keterlibatan masyarakat secara aktif melalui pelatihan manajemen dan literasi keuangan," lanjutnya.
Dengan edukasi dan literasi ini, Subagjo berharap pengelolaan air bersih ini dapat berlangsung secara mandiri dan berkelanjutan oleh masyarakat. Selama tiga bulan pertama, FKS Foundation akan mendampingi warga agar transisi menuju pengelolaan mandiri berjalan lancar.
Keberhasilan program Sabuk dari FKS Foundation ini juga tak lepas dari dukungan Komando Distrik Militer (Kodim) yang turut terlibat dalam pembangunan infrastruktur sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat.
Pangdam IV/Diponegoro, Mayor Jenderal TNI Deddy Suryadi memberikan apresiasi terhadap langkah kolaboratif FKS Foundation. "Inisiatif seperti Sabuk adalah bentuk nyata gotong royong antara lembaga swasta, masyarakat, dan aparat," ungkapnya.
"Program ini tidak hanya memberikan solusi atas kebutuhan mendesak, tetapi juga membangun kemandirian dan tanggung jawab bersama. Saya harap program ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain yang menghadapi tantangan serupa," harapnya.
Dia menyampaikan melalui program Manunggal Air, TNI juga telah membangun lebih dari 400 titik air di JawaTengah, baik untuk pertanian dan rumah tangga, sebagai upaya membangun ketahanan air dan swasembada pangan.
"Kami berharap kerja sama ini dapat terus kita lanjutkan untuk kesejahteraan masyarakat, bangsa dan negara," pungkas Pangdam IV Diponegoro.
Baca juga: El Nino Berpotensi Picu Krisis Air Bersih di Jakarta, BPBD DKI Siapkan Mitigasi
Bupati Sragen, Sigit Pamungkas turut memberikan apresiasi atas upaya FKS Foundation memberikan akses air bersih bagi masyarakat di Kecamatan Masaran.
"Terima kasih kepada FKS Foundation yang telah menjadi bagian penting dalam membangun kesejahteraan di Kabupaten Sragen. Semoga ini menjadi bagian dari resiliensi, ketahanan masyarakat Indonesia, khususnya masyakat Sragen terhadap kebutuhan akan air," pungkasnya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya