Retakan benua terbentuk di sana sekitar satu miliar tahun yang lalu, dan menciptakan batuan basal yang dapat bereaksi dengan air dan membentuk hidrogen.
Pertanyaannya sekarang adalah apakah ada struktur geologi di area tersebut yang memerangkap hidrogen untuk kepentingan kita di abad ke-21.
Ini jelas merupakan kemungkinan, karena para ilmuwan telah menemukan bukti bahwa cadangan gas hidrogen ini memang ada.
Pada awal tahun 2024, sebuah studi di Science melaporkan penemuan cadangan hidrogen terbesar yang diketahui di Albania.
Hidrogen juga bukan satu-satunya gas yang menarik perhatian Ballentine dan rekan penulis John Gluyas dari Universitas Durham.
Pada tahun 2023, Ballentine dan Gluyas menerbitkan sebuah makalah yang meneliti cara menemukan cadangan helium tersembunyi, gas lain yang sangat berguna terutama untuk mendinginkan superkonduktor yang saat ini persediaannya terbatas.
Dan awal tahun ini, keduanya dan tim mereka menganalisis lahan di sekitar Taman Nasional Yellowstone sebagai kandidat potensial untuk ekstraksi helium.
Untuk mencapai tujuan menemukan sumber hidrogen dan helium yang tersedia secara luas, para penulis studi tersebut mendirikan perusahaan Snowfox Discovery, dengan misi untuk menemukan akumulasi hidrogen alami yang signifikan secara sosial.
Baca juga: Hidrogen Butuh Waktu, Gaikindo Minta Pemerintah Fokus Bahan Bakar Nabati
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya