Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stunting Gunungkidul Tinggi, Kelor dan Ikan Tawar Bisa Jadi Solusi

Kompas.com - 03/07/2025, 14:06 WIB
Eriana Widya Astuti,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Di tengah tingginya angka stunting di Kabupaten Gunungkidul, pendekatan berbasis pangan lokal dinilai menjadi solusi yang tidak hanya efektif secara gizi, tetapi juga berkelanjutan

Saat ini, kabupaten Gunungkidul masih menjadi wilayah dengan angka stunting tertinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), meskipun pada tahun 2024 tercatat mengalami penurunan signifikan.

Sebagai bagian dari upaya menanggulanginya, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar pelatihan bagi warga Kelurahan Karangasem, Kapanewon Paliyan, Gunungkidul, untuk mengolah Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan memanfaatkan bahan yang tersedia di sekitar mereka.

Periset Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan (PRTPP) BRIN, Dini Ariani, menyampaikan bahwa penanganan stunting dapat dilakukan melalui peningkatan asupan gizi pada balita, salah satunya lewat PMT berbasis pangan lokal.

Pelatihan ini bertujuan meningkatkan keterampilan warga dalam memilih bahan, menentukan takaran, hingga teknik pengolahan dan penyimpanan yang tepat agar nilai gizi tetap terjaga.

“Selama ini, ibu-ibu sebenarnya sudah membuat makanan pendamping menggunakan bahan lokal. Namun, karena cara penanganan dan pengolahan yang kurang tepat, kandungan gizinya banyak yang terbuang,” ujar Dini dalam keterangannya, Kamis (3/7/2025).

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Baca juga: Miskin, Minim Konsumsi Protein, dan Tercekik Iklim: Anak Pesisir Terancam Stunting

Pelatihan ini tidak hanya mengajarkan praktik pembuatan PMT, tetapi juga memberikan pemahaman mengenai kandungan gizi dari tiap produk olahan.

Dengan begitu, para ibu dapat memastikan makanan yang diberikan memenuhi kebutuhan gizi balita sekaligus mendorong kemandirian pangan dan memperkuat peran perempuan dalam produksi pangan rumah tangga menggunakan bahan-bahan lokal.

Dini menjelaskan, sejumlah bahan pangan lokal yang digunakan memiliki kandungan gizi yang tinggi dan mudah diakses.

Ikan tawar, misalnya, mengandung asam lemak esensial seperti DHA dan EPA yang penting untuk perkembangan otak dan penglihatan serta membantu menurunkan kolesterol. Bahkan beberapa jenis ikan tawar memiliki kadar omega-6, kalium, dan lemak tak jenuh lebih tinggi dibandingkan ikan laut.

Sumber protein nabati seperti tempe juga dioptimalkan dalam pelatihan ini. Sebagai produk asli Indonesia, tempe memiliki kandungan protein setara dengan daging sapi dan berperan dalam pencegahan penyakit degeneratif seperti kanker, osteoporosis, dan diabetes.

Selain itu, daun kelor menjadi salah satu bahan unggulan karena kandungan mikronutriennya yang tinggi. Daun ini dikenal sebagai superfood dengan kadar kalsium, kalium, vitamin A dan C, serta zat besi yang melampaui bahan pangan lain seperti susu, pisang, wortel, jeruk, dan bayam.

Baca juga: BRIN Teliti Daun Kelor untuk Cegah Balita Stunting

Pelatihan serupa telah dilakukan tahun lalu di Kalurahan Kelor dan Wiladeg, Kapanewon Karangmojo. BRIN mencatat intervensi selama tiga bulan tersebut berhasil meningkatkan status gizi balita yang mengalami stunting dan anemia di dua wilayah itu.

Dari pengalaman tersebut, pelatihan PMT berbasis pangan lokal di Karangasem diharapkan menjadi alternatif kudapan bernutrisi yang efektif, serta menjadi langkah konkret menuju ketahanan gizi berbasis komunitas yang lebih berkelanjutan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
Pemerintah
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
LSM/Figur
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Swasta
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Pemerintah
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Pemerintah
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
LSM/Figur
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
BUMN
Kelinci Terlangka di Dunia Terekam Kamera Jebak di Hutan Sumatera
Kelinci Terlangka di Dunia Terekam Kamera Jebak di Hutan Sumatera
LSM/Figur
Menteri LH Minta Perusahaan Bantu Kelola Sampah Warga Pakai Dana CSR
Menteri LH Minta Perusahaan Bantu Kelola Sampah Warga Pakai Dana CSR
Pemerintah
Lumba-Lumba Muncul di Laut Jakarta, Jadi Momentum Perkuat Perlindungan Perairan
Lumba-Lumba Muncul di Laut Jakarta, Jadi Momentum Perkuat Perlindungan Perairan
LSM/Figur
Kemenperin Dorong Industri Lapor Emisi Lewat SIINas
Kemenperin Dorong Industri Lapor Emisi Lewat SIINas
Pemerintah
Pertamina Gandeng Kelompok Tani Hutan Perkuat Perhutanan Sosial
Pertamina Gandeng Kelompok Tani Hutan Perkuat Perhutanan Sosial
BUMN
Pemerintah Resmikan Pasar Perdagangan Sertifikat EBT ICDX
Pemerintah Resmikan Pasar Perdagangan Sertifikat EBT ICDX
Swasta
Perubahan Iklim, Situs Warisan Dunia Terancam Kekeringan atau Banjir
Perubahan Iklim, Situs Warisan Dunia Terancam Kekeringan atau Banjir
LSM/Figur
Ancaman Tersembunyi Perubahan Iklim, Bikin Nutrisi Makanan Turun
Ancaman Tersembunyi Perubahan Iklim, Bikin Nutrisi Makanan Turun
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau