Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan Iklim, Situs Warisan Dunia Terancam Kekeringan atau Banjir

Kompas.com, 10 Juli 2025, 19:05 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

Sumber CNA

KOMPAS.com - Hampir tiga perempat situs warisan dunia, baik yang berhubungan dengan budaya maupun alam, kini berada dalam bahaya besar akibat masalah air, yaitu kekeringan parah atau banjir.

Ilmuwan telah memperingatkan bahwa suhu bumi yang makin panas menyebabkan cuaca ekstrem seperti badai, kekeringan, banjir, dan gelombang panas jadi lebih sering terjadi dan dampaknya makin parah.

Salah satu imbasnya adalah pada situs warisan dunia.

Baca juga: OECD: Biaya Kekeringan Diperkirakan Naik 35 Persen pada 2035

UNESCO menyatakan bahwa 73 persen dari total 1.172 situs non-kelautan yang terdaftar dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO menghadapi setidaknya satu risiko air yang parah, termasuk kelangkaan air, kekeringan, banjir sungai, atau banjir pesisir.

"Kelangkaan air diproyeksikan akan semakin intensif, terutama di wilayah-wilayah seperti Timur Tengah dan Afrika Utara, sebagian Asia Selatan, serta China bagian utara," tulis UNESCO dalam laporannya.

Kondisi ini mengancam ekosistem, situs budaya, serta kehidupan masyarakat dan sektor pariwisata yang sangat bergantung pada ketersediaan air.

Seperti dilansir dari CNA, Selasa (1/7/2025), studi UNESCO menunjukkan bahwa situs-situs budaya paling sering terancam oleh kelangkaan air, sementara lebih dari separuh situs alam menghadapi risiko banjir dari sungai terdekat.

Ini menunjukkan bahwa perubahan iklim memiliki dampak yang berbeda pada berbagai jenis warisan dunia.

Baca juga: Kekeringan Ancam Dunia, Kerugian Ekonomi dan Kemanusiaan Meningkat

Salah satunya contohnya adalah Taj Mahal. Situs itu terancam oleh kurangnya air, yang kemudian memperparah polusi dan menipiskan air di bawah tanah. Kedua masalah ini secara langsung merusak bangunan bersejarah tersebut.

Lalu di Amerika Serikat pada tahun 2022, banjir besar melumpuhkan seluruh Taman Nasional Yellowstone dan menghabiskan biaya lebih dari 20 juta dolar AS untuk perbaikan infrastruktur agar dapat dibuka kembali.

Selain itu, Air Terjun Victoria yang terletak di perbatasan antara Zambia dan Zimbabwe, telah menghadapi kekeringan berulang dan terkadang hanya tersisa sedikit aliran air.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Indef: Ambisi B50 Sejalan dengan Transisi Energi, tapi Butuh Stabilitas Pendanaan
Indef: Ambisi B50 Sejalan dengan Transisi Energi, tapi Butuh Stabilitas Pendanaan
LSM/Figur
Ethiopia Jadi Tuan Rumah COP32, COP31 Masih Jadi Rebutan Australia dan Turki
Ethiopia Jadi Tuan Rumah COP32, COP31 Masih Jadi Rebutan Australia dan Turki
Pemerintah
RI Jadikan Sektor FOLU Pilar Pasar Karbon Internasional Dalam COP30
RI Jadikan Sektor FOLU Pilar Pasar Karbon Internasional Dalam COP30
Pemerintah
Masalah Baru, Cara Usang: Resep Orde Baru Dinilai Tak Akan Atasi Krisis Pangan
Masalah Baru, Cara Usang: Resep Orde Baru Dinilai Tak Akan Atasi Krisis Pangan
LSM/Figur
Biasanya Jadi Gula, Kini Pertamina Pikirkan Ubah Aren Jadi Bioetanol
Biasanya Jadi Gula, Kini Pertamina Pikirkan Ubah Aren Jadi Bioetanol
BUMN
Perusahaan RI Paling Banyak Raih Penghargaan Asia ESG Positive Impact Awards
Perusahaan RI Paling Banyak Raih Penghargaan Asia ESG Positive Impact Awards
Swasta
Pastikan Kawanan Gajah Aman, BKSDA Riau Pasang GPS pada Betina Pemimpinnya
Pastikan Kawanan Gajah Aman, BKSDA Riau Pasang GPS pada Betina Pemimpinnya
Pemerintah
Bukan Cuma Beri Peringatan, Taiwan Tetapkan Panas Ekstrem sebagai Bencana Alam
Bukan Cuma Beri Peringatan, Taiwan Tetapkan Panas Ekstrem sebagai Bencana Alam
Pemerintah
Ilmuwan Desak Pemimpin Global Batasi Biofuel Berbasis Tanaman
Ilmuwan Desak Pemimpin Global Batasi Biofuel Berbasis Tanaman
LSM/Figur
Gates Foundation Gelontorkan 1,4 Miliar Dollar AS untuk Bantu Petani Adaptasi Iklim
Gates Foundation Gelontorkan 1,4 Miliar Dollar AS untuk Bantu Petani Adaptasi Iklim
Swasta
Krisis Iklim dan Penggunaan Pestisida di Pertanian Ancam Populasi Kupu-Kupu
Krisis Iklim dan Penggunaan Pestisida di Pertanian Ancam Populasi Kupu-Kupu
LSM/Figur
Asia ESG PIA Digelar, Pertemukan 39 Perusahaan yang Berkomitmen Jalankan ESG
Asia ESG PIA Digelar, Pertemukan 39 Perusahaan yang Berkomitmen Jalankan ESG
Swasta
Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Resmikan SPKLU Center Pertama di Yogyakarta
Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Resmikan SPKLU Center Pertama di Yogyakarta
BUMN
Bumi Memanas, Hasil Panen di Berbagai Benua Menurun
Bumi Memanas, Hasil Panen di Berbagai Benua Menurun
Pemerintah
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat yang Bisa Picu Banjir Sepekan ke Depan
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat yang Bisa Picu Banjir Sepekan ke Depan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau