Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penuhi Permintaan Susu yang Meningkat, Perusahaan Ini Jalankan Bisnis secara Inklusif

Kompas.com, 21 Agustus 2025, 20:52 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com – Tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia masih tergolong rendah dibanding negara lain. Namun di sisi lain, permintaan produk berbasis susu seperti susu UHT dan yogurt terus meningkat seiring dengan tumbuhnya kelas menengah dan perubahan gaya hidup.

Isu ini menjadi salah satu bahasan dalam kunjungan peserta "Summer Course Sustainable Agrifood Management in Indonesia" (SAMI) ke-8 ke Cimory yang diselenggarakan Departemen Manajemen IPB University.

“Meski konsumsi susu di Indonesia masih rendah, tren industrinya sangat positif. Permintaan susu UHT dan yogurt terus tumbuh,” kata Agus Nurudin, Direktur Corporate Affair Cimory dalam paparannya.

Baca juga: Pentingnya Pengelolaan Pangan Berkelanjutan di Tengah Gejolak Global

Agus juga memaparkan untuk bisa memenuhi permintaan  bahwa Cimory kini memiliki tiga pabrik yang tersebar di Sentul (Jawa Barat), Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Model bisnis perusahaan pun mengusung prinsip inklusif dengan melibatkan peternak sapi kecil sebagai mitra pemasok susu selain dari farm internal.

Pada Kamis (21/8/2025), sebanyak 30 peserta dari tujuh negara berkesempatan mengunjungi Cimory, perusahaan lokal di industri susu yang dikenal dengan produk-produk yogurt dan susu olahannya.

Peserta yang berasal dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Myanmar, Rwanda, Afganistan, dan Bangladesh ini disambut langsung oleh

Peserta summer course diajak berkeliling pabrik dan gudang untuk menyaksikan langsung proses produksi Cimory yang berstandar tinggi, higienis, serta menerapkan sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Pengalaman tersebut mendapat apresiasi dari peserta. Dr. Pongsak asal Thailand menilai Cimory unggul dalam variasi produk dan kualitas. “Ini menjadi daya tarik kuat bagi konsumen yang mencari produk susu dengan standar tinggi,” ujarnya.

Peserta lain, Baha dari Bangladesh, menyoroti model bisnis inklusif Cimory. “Saya melihat bagaimana perusahaan ini melibatkan peternak kecil dalam rantai produksinya. Ini contoh nyata praktik berkelanjutan,” katanya. Sementara itu, Walid dari Afganistan mengaku terkesan dengan standar higienitas Cimory, dan Lulu dari Indonesia menilai perusahaan ini berperan besar dalam peningkatan nutrisi masyarakat.

Ketua Departemen Manajemen IPB, Eko Ruddy Cahyadi, menyebut kunjungan ini penting untuk memperkuat pemahaman peserta terhadap praktik manajemen agrifood berkelanjutan.

Baca juga: Kata Menko Pangan Zulhas, Kunci Ketahanan Pangan adalah AI dan Sensor

“Summer Course SAMI dirancang agar mahasiswa mendapat pengalaman langsung dari industri. Cimory adalah contoh perusahaan lokal yang berhasil mengintegrasikan aspek keberlanjutan dalam bisnisnya,” ujarnya.

Summer Course SAMI ke-8 berlangsung pada 11–22 Agustus 2025 dengan tema “Manajemen Agrifood yang Berkelanjutan dan Resilien di Tengah Ketidakpastian Global”. Sebelumnya, peserta telah melakukan kunjungan lapangan ke Taman Nasional Kepulauan Seribu.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Lebih dari Sekadar Musikal, Jemari Hidupkan Harapan Baru bagi Komunitas Tuli pada Hari Disabilitas Internasional
Lebih dari Sekadar Musikal, Jemari Hidupkan Harapan Baru bagi Komunitas Tuli pada Hari Disabilitas Internasional
LSM/Figur
Material Berkelanjutan Bakal Diterapkan di Hunian Bersubsidi
Material Berkelanjutan Bakal Diterapkan di Hunian Bersubsidi
Pemerintah
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Pemerintah
Banjir Sumatera, Penyelidikan Hulu DAS Tapanuli Soroti 12 Subyek Hukum
Banjir Sumatera, Penyelidikan Hulu DAS Tapanuli Soroti 12 Subyek Hukum
Pemerintah
Banjir Sumatera, KLH Setop Operasional 3 Perusahaan untuk Sementara
Banjir Sumatera, KLH Setop Operasional 3 Perusahaan untuk Sementara
Pemerintah
Berkomitmen Sejahterakan Umat, BSI Maslahat Raih 2 Penghargaan Zakat Award 2025
Berkomitmen Sejahterakan Umat, BSI Maslahat Raih 2 Penghargaan Zakat Award 2025
BUMN
Veronica Tan Bongkar Penyebab Pekerja Migran Masih Rentan TPPO
Veronica Tan Bongkar Penyebab Pekerja Migran Masih Rentan TPPO
Pemerintah
Mengapa Sumatera Barat Terdampak Siklon Tropis Senyar Meski Jauh? Ini Penjelasan Pakar
Mengapa Sumatera Barat Terdampak Siklon Tropis Senyar Meski Jauh? Ini Penjelasan Pakar
LSM/Figur
Ambisi Indonesia Punya Geopark Terbanyak di Dunia, Bisa Cegah Banjir Terulang
Ambisi Indonesia Punya Geopark Terbanyak di Dunia, Bisa Cegah Banjir Terulang
Pemerintah
Saat Hutan Hilang, SDGs Tak Lagi Relevan
Saat Hutan Hilang, SDGs Tak Lagi Relevan
Pemerintah
Ekspansi Sawit Picu Banjir Sumatera, Mandatori B50 Perlu Dikaji Ulang
Ekspansi Sawit Picu Banjir Sumatera, Mandatori B50 Perlu Dikaji Ulang
LSM/Figur
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
Pemerintah
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Pemerintah
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Pemerintah
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau