JAKARTA, KOMPAS.com - Liberty Society, perusahaan sosial yang fokus pada isu lingkungan, menyoroti bahwa masih banyak perusahaan atau penyelenggara acara besar yang belum mengelola limbah pasca acara.
Founder Liberty Society, Tamara Gondo, menyebutkan mayoritas pertemuan, ekshibisi, maupun konferensi menyisakan limbah organik maupun non organik yang hanya berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) tanpa pemilahan. Padahal dalam satu acara dengan 5.000 pengunjung saja, sampah yang dihasilkan setara gedung perusahaan setinggi 4 meter.
"Ada banyak sekali sampah acara dari vendor, makanan yang tidak dimakan. Bagaimana sih cara kita bisa berpikir-pikir beda, agar kita tidak menyebabkan sampah, tapi sebenarnya kita bisa reduce, restore, recycle sampah ini," ujar Tamara dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Jumat (29/8/2025).
Baca juga: Pemerintah Targetkan 33.000 Ton Sampah Per Hari Bisa Diolah Jadi Sumber Listrik
Melihat itu, Liberty Society menggandeng Lindungi Hutan dengan meluncurkan program Green Event Experience Partner, inisiatif untuk membantu perusahaan membuat acara yang sustainable, bebas sampah, dan nol karbon.
Program ini menawarkan rangkaian kegiatan berupa sustainability outing, workshop, hingga masterclass yang dirancang secara personal dan interaktif. Tamara mengatakan, setiap pengalaman akan disesuaikan dengan kebutuhan maupun lokasi perusahaan.
"Dimulai dengan merchandising yaitu mengolah sampah menjadi produk ataupun menjadi workshop untuk employee awareness," ucap dia.
Selaku event organizer, Liberty Society, menargetkan nol karbon pada setiap acara, disertai penanaman pohon melalui kerja sama dengan Lindungi Hutan.
Pihaknya menargetkan mendaur ulang 50 ton sampah selama 2025. Hal ini juga ditunjukkan pada salah satu program yang disediakan Green Event Experience Partner, yaitu workshop daur ulang, di mana karyawan atau peserta bisa langsung belajar mengubah limbah menjadi barang bernilai.
Baca juga: Bali Waste Cycle Sulap Sampah Plastik Jadi Papan hingga Kaki Palsu
"Lalu dari sustainable operations-nya, dari sustainable catering, jadi kami menggunakan catering-catering juga yang woman empowering as well," ucap Tamara.
Adapun Green Event Experience Partner didukung Bank DBS Indonesia melalui DBS Foundation Business for Impact Grant Award Programme 2023. Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia, Mona Monika, membeberkan sejak diluncurkan pada 2015, program tersebut menyalurkan dana hibah senilai 21,5 juta dollar Singapura kepada 160 wirausaha sosial di beberapa negara.
"Kami bangga akan kiprah Liberty Society sebagai mitra wirausaha sosial yang telah memberikan dampak nyata bagu lingkungan sekaligus memberdayakan perempuan dan komunitas rentan untuk memiliki masa depan yang lebih baik," kata Mona.
"Kami berkomitmen terus mendukung social enterprises atau bisnis yang dapat menciptakan dampak melalui DBS Foundation Grant Programme untuk mendorong ekosistem yang lebih inklusif dan berkelanjutan," imbuh dia.
Baca juga: Ditjen AHU Kemenkumham Dorong Legalisasi Wirausaha Sosial
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya