Implementasikan "Good Mining Practices", Merdeka Gold Resources Mulai Tambang di Gorontalo

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Merdeka Gold Resources Tbk (MGR), anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (IDX: MDKA), resmi memulai penambangan pertama (first mining) di Proyek Emas Pani, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, pada Rabu (1/10/2025).

Penambangan pertama ini ditandai dengan pengupasan lapisan tanah (overburden stripping) dan pengambilan bijih emas perdana, yang menandai dimulainya operasi resmi tambang.

Proyek Emas Pani disebut sebagai salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia dengan sumber daya lebih dari 7 juta ounces emas dan umur tambang multidekade.

Baca juga: CSR Tambang Wajib Tepat Sasaran, Bukan Sekadar Bagi-Bagi Bantuan

Pada tahap awal, proyek ini menggunakan metode heap leach dengan kapasitas pengolahan 7 juta ton bijih per tahun dan target produksi sekitar 140.000 ounces emas per tahun.

Selanjutnya, perusahaan akan membangun fasilitas carbon-in-leach (CIL) dengan kapasitas awal 7,5 juta ton per tahun, yang akan diperluas hingga 12 juta ton per tahun pada 2030. Jika rampung, produksi emas bisa mencapai puncak sekitar 500.000 ounces per tahun.

Presiden Direktur MGR, Boyke Poerbaya Abidin, mengatakan dimulainya penambangan perdana menjadi tonggak penting bagi perusahaan dan pemangku kepentingan.

“Dalam waktu dekat kegiatan ini akan diikuti dengan fase pelindihan, pengolahan, dan produksi emas perdana. Peningkatan operasi secara bertahap akan menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (1/10/2025).

Good Mining Practices

Ia menegaskan, perusahaan berkomitmen menjalankan operasi sesuai prinsip Good Mining Practices (GMP) serta standar Environmental, Social, and Governance (ESG). Harapannya, manfaat tambang dapat dirasakan secara berkelanjutan oleh masyarakat sekitar.

Baca juga: Dari Galian Bekas Tambang Jadi Kehidupan Baru

Dengan berjalannya tahap awal ini, proyek diharapkan membawa efek berganda (multiplier effect) bagi Gorontalo. Dampaknya mencakup penciptaan lapangan kerja, pemberdayaan usaha lokal, hingga kontribusi ekonomi lewat pajak dan royalti.

MGR menargetkan produksi emas pertama dari Proyek Pani bisa terealisasi pada kuartal I 2026.