Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lindungi Ekosistem TN Gunung Rinjani, Proklim Mart Raih Lestari Awards 2025

Kompas.com, 6 Oktober 2025, 17:32 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Proklim Mart, UMKM lokal meraih penghargaan Lestari Awards 2025 yang digelar KG Media pada kategori Sustainable Ecosystem. CEO Proklim Mart, Pathul Hapiz, mengatakan bahwa pihaknya mendaftarkan program bernama Joben Betaletan.

Ini merupakan program penanaman untuk reboisasi sekaligus melindungi mata air di ekosistem sekitar Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Lombok, Nusa Tenggara Barat. 


“Program penanaman ini sangat penting karena manfaatnya bagi masyarakat sangat banyak. Kegiatan konservasi mulai dilakukan sejak awal tahun 2000, namun program penanaman Joben Betaletan dimulai sejak tahun 2019,” ujar Pathul saat dihubungi, Senin (6/10/2025).

Baca juga: AmarthaFin, Keuangan Digital untuk UMKM di Pelosok Raih Lestari Awards

Sebelum 2015, kawasan TNGR di Desa Pesanggrahan masih berupa padang rumput dengan vegetasi yang jarang. Di sana hanya terdapat lima mata air. Masyarakat setempat kala itu sangat bergantung pada penebangan liar dan mengambil arang dari hutan untuk dijual di pasar. 

Lalu, di 2017 sebagian dari mereka mulai menanam pohon skala terbatas. Pada 2019, terbentuklah kelompok pemuda sebagai bagian dari Program Kampung Iklim atau Proklim.

Sejak saat itu, kegiatan konservasi khususnya penanaman pohon dilaksanakan secara aktif. Hingga kini, lebih dari 250 hektare lahan di dalam kawasan TNGR telah ditanami sehingga menghasilkan tutupan vegetasi alami. Selain itu, terdapat 35 mata air dengan debit air yang terus meningkat

Menurut Pathul, program ini berjalan setelah masyarakat merasakan dampak konservasi. Mereka bisa mendapatkan keuntungan dari penjualan bibit, pupuk, dan air.

“Selain itu masyarakat juga mendapatkan keuntungan berupa meningkatnya debit air dan jumlah mata air. Hal ini meciptakan potensi lain berupa budidaya ikan nila, pertanian organik, dan pariwisata,” jelas dia.

Potensi ekonomi yang dihasilkan dari program penanaman turut membantu melindungi hutan dari penebangan liar dan perburuan satwa. Masyarakat lokal mulai menyadari pentingnya pelestarian lingkungan dengan berpartisipasi aktif dalam kegiatan penanaman.

Baca juga: Tanamkan Prinsip HAM dalam Bisnis, PT Merdeka Copper Gold Raih Penghargaan Lestari Award 2025

Proklim Mart secara bertahap membangun ekosistem ekonomi sirkular. Limbah organik dan kotoran ternak dari peternakan sapi serta unggas menjadi bahan utama memproduksi pupuk organik padat maupun cair.

Pupuk ini digunakan para petani dan kelompok wanita tani. Sementara itu, sampah rumah tangga dimanfaatkan sebagai pakan maggot. Maggot yang telah dipanen diolah menjadi pakan ikan maupun unggas.

Sebagian keuntungan yang diperoleh kemudian diinvestasikan kembali ke program penanaman.
Adapun 5 persen dari keuntungan ProKlim Mart akan dialokasikan untuk mendanai program konservasi terutama inisiatif penanaman pohon

“Ke depan program joben betaletan akan ditingkatkan dengan penanaman di luar kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani dengan komoditas tanaman buah, kakao dan kopi. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang lebih besar dan berkelanjutan,” ucap Pathul.

Dengan tema Thriving Together and Cultivating Resilience for Sustainable Future, Lestari Summit 2025 menghadirkan beragam inovasi untuk mendukung keberlanjutan.

Pada tahun ini, terdapat 14 kategori yang dikompetisikan dengan fokus pada dampak positif keberlanjutan, termasuk kategori UMKM dan Social Entrepreneurship, serta kategori baru untuk Transformasi dan Produk Berkelanjutan.

Juri terdiri dari panel independen lintas disiplin yang meliputi akademisi, pakar industri, serta profesional keberlanjutan yang akan menilai inovasi dan dampak nyata. Kategori-kategori ini dibagi lagi ke dalam dua kelompok utama, yaitu Large Corporate dan SME (Usaha Kecil dan Menengah). Dari berbagai inisiatif yang masuk final, akhirnya juri memilih para pemenang yang mewakili masing-masing kategori.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Tren Global Rendah Emisi, Indonesia Bisa Kalah Saing Jika Tak Segera Pensiunkan PLTU
Tren Global Rendah Emisi, Indonesia Bisa Kalah Saing Jika Tak Segera Pensiunkan PLTU
LSM/Figur
JSI Hadirkan Ruang Publik Hijau untuk Kampanye Anti Kekerasan Berbasis Gender
JSI Hadirkan Ruang Publik Hijau untuk Kampanye Anti Kekerasan Berbasis Gender
Swasta
Dampak Panas Ekstrem di Tempat Kerja, Tak Hanya Bikin Produktivitas Turun
Dampak Panas Ekstrem di Tempat Kerja, Tak Hanya Bikin Produktivitas Turun
Pemerintah
BMW Tetapkan Target Iklim Baru untuk 2035
BMW Tetapkan Target Iklim Baru untuk 2035
Pemerintah
Lebih dari Sekadar Musikal, Jemari Hidupkan Harapan Baru bagi Komunitas Tuli pada Hari Disabilitas Internasional
Lebih dari Sekadar Musikal, Jemari Hidupkan Harapan Baru bagi Komunitas Tuli pada Hari Disabilitas Internasional
LSM/Figur
Material Berkelanjutan Bakal Diterapkan di Hunian Bersubsidi
Material Berkelanjutan Bakal Diterapkan di Hunian Bersubsidi
Pemerintah
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Pemerintah
Banjir Sumatera, Penyelidikan Hulu DAS Tapanuli Soroti 12 Subyek Hukum
Banjir Sumatera, Penyelidikan Hulu DAS Tapanuli Soroti 12 Subyek Hukum
Pemerintah
Banjir Sumatera, KLH Setop Operasional 3 Perusahaan untuk Sementara
Banjir Sumatera, KLH Setop Operasional 3 Perusahaan untuk Sementara
Pemerintah
Berkomitmen Sejahterakan Umat, BSI Maslahat Raih 2 Penghargaan Zakat Award 2025
Berkomitmen Sejahterakan Umat, BSI Maslahat Raih 2 Penghargaan Zakat Award 2025
BUMN
Veronica Tan Bongkar Penyebab Pekerja Migran Masih Rentan TPPO
Veronica Tan Bongkar Penyebab Pekerja Migran Masih Rentan TPPO
Pemerintah
Mengapa Sumatera Barat Terdampak Siklon Tropis Senyar Meski Jauh? Ini Penjelasan Pakar
Mengapa Sumatera Barat Terdampak Siklon Tropis Senyar Meski Jauh? Ini Penjelasan Pakar
LSM/Figur
Ambisi Indonesia Punya Geopark Terbanyak di Dunia, Bisa Cegah Banjir Terulang
Ambisi Indonesia Punya Geopark Terbanyak di Dunia, Bisa Cegah Banjir Terulang
Pemerintah
Saat Hutan Hilang, SDGs Tak Lagi Relevan
Saat Hutan Hilang, SDGs Tak Lagi Relevan
Pemerintah
Ekspansi Sawit Picu Banjir Sumatera, Mandatori B50 Perlu Dikaji Ulang
Ekspansi Sawit Picu Banjir Sumatera, Mandatori B50 Perlu Dikaji Ulang
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau