Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekor Baru, 28,6 Megahektar Lahan Dunia Berubah Fungsi Sepanjang 2023

Kompas.com, 10 Oktober 2025, 17:07 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sistem pemantauan perubahan lahan global perdana melaporkan bahwa sepanjang tahun 2023, perubahan fungsi lahan yang didorong oleh aktivitas manusia mencapai angka 28,6 Megahektar (Mha).

Ironisnya, setengah dari konversi lahan ini terjadi dengan menggusur vegetasi alami yang sudah lama ada atau vegetasi sekunder.

Temuan ini didapat setelah Amy H Pickens dan tim penelitinya dari University of Maryland menggunakan sistem pemantauan bernama OPERA Land Surface Disturbance Alert (DIST-ALERT) untuk melacak perubahan lahan yang disebabkan oleh intervensi manusia, kejadian cuaca ekstrem, kebakaran, maupun faktor lain.

Dalam studinya, sebagaimana dilansir dari Down to Earth, Kamis (9/10/2025) dengan memanfaatkan data dari sistem DIST-ALERT, tim peneliti menganalisis perbandingan jumlah lahan di seluruh dunia yang mengalami perubahan fungsi pada tahun 2023 dengan total perubahan yang terjadi di tiga tahun sebelumnya yakni 2020, 2021, dan 2022.

Porsi perubahan terbesar disebabkan oleh variasi alami dalam periode empat tahun tersebut akibat variabilitas iklim.

Baca juga: 5.000 Meter Lahan Hutan di Bojonegoro Rusak akibat Tambang Pasir Ilegal

Perubahan ini mencakup peristiwa kekeringan yang ringan dan cepat hingga kekeringan besar serta proses penghijauan kembali. Totalnya, perubahan alami ini mencakup lebih dari dua pertiga (1,371 Mha) dari keseluruhan perubahan lahan yang terdeteksi (1,943 Mha).

Kebakaran yang menyebabkan perubahan fungsi tutupan lahan mencapai total 14,9 Mha.

Jika digabungkan, seluruh perubahan lahan ini mewakili 0,3 persen dari total permukaan daratan di Bumi.

Data tersebut juga mengungkapkan bahwa luasan lahan yang dikonversi oleh aktivitas manusia meningkat dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan pemanfaatan pada jenis-jenis lahan yang sudah ada.

Konversi lahan langsung oleh manusia selama tahun 2023 mencapai total 28,6 Mha.

Ironisnya, manusia mengonversi 15,7 Mha vegetasi alami yang sudah berumur panjang menjadi penggunaan lahan pada tahun 2023. Angka ini mencakup sekitar separuh dari total konversi langsung oleh manusia.

Tambahan 3,9 Mha vegetasi semak belukar di lahan yang sebelumnya sudah digunakan atau dibuka juga dikonversi untuk penggunaan lahan oleh manusia.

Sepertiga sisanya dari konversi oleh manusia berasal dari perubahan penggunaan lahan yang sudah ada, seperti lahan terbangun yang menggantikan pertanian atau halaman perumahan.

Faktor-faktor utama yang mendorong konversi vegetasi alami berumur panjang menjadi lahan budidaya adalah perluasan lahan pertanian, kegiatan penebangan kayu, perladangan berpindah, penambangan, dan pembangunan infrastruktur atau lahan terbangun.

Adapun perubahan fungsi pada lahan yang sudah digunakan didominasi oleh perluasan area terbangun dan peningkatan intensitas kegiatan pertanian.

Baca juga: 360 Ha Lahan TN Gunung Leuser yang Rusak karena Sawit Ilegal, Bakal Direhabilitasi

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Pemerintah
PLTP Kamojang Hasilkan 1.326 GWh Listrik, Tekan Emisi 1,22 Juta Ton per Tahun
PLTP Kamojang Hasilkan 1.326 GWh Listrik, Tekan Emisi 1,22 Juta Ton per Tahun
BUMN
Pertamina EP Cepu Dorong Desa Sidorejo Jadi Sentra Pertanian Organik Blora
Pertamina EP Cepu Dorong Desa Sidorejo Jadi Sentra Pertanian Organik Blora
BUMN
Pergerakan Manusia Melampaui Total Migrasi Satwa Liar, Apa Dampaknya?
Pergerakan Manusia Melampaui Total Migrasi Satwa Liar, Apa Dampaknya?
Pemerintah
Tambang Batu Bara Bekas Masih Lepaskan Karbon, Studi Ungkap
Tambang Batu Bara Bekas Masih Lepaskan Karbon, Studi Ungkap
Pemerintah
KKP Pastikan Udang RI Bebas Radioaktif, Kini Ekspor Lagi ke AS
KKP Pastikan Udang RI Bebas Radioaktif, Kini Ekspor Lagi ke AS
Pemerintah
Sampah Plastik “Berlayar” ke Samudra Hindia dan Afrika, Ini Penjelasan Peneliti BRIN
Sampah Plastik “Berlayar” ke Samudra Hindia dan Afrika, Ini Penjelasan Peneliti BRIN
Pemerintah
75 Persen Hiu Paus di Papua Punya Luka, Tunjukkan Besarnya Ancaman yang Dihadapinya
75 Persen Hiu Paus di Papua Punya Luka, Tunjukkan Besarnya Ancaman yang Dihadapinya
LSM/Figur
Jangan Sia-siakan Investasi Hijau China, Kunci Transisi Energi Indonesia Ada di Sini
Jangan Sia-siakan Investasi Hijau China, Kunci Transisi Energi Indonesia Ada di Sini
Pemerintah
Eropa Sepakat Target Iklim 2040, tapi Ambisinya Melemah, Minta Kelonggaran
Eropa Sepakat Target Iklim 2040, tapi Ambisinya Melemah, Minta Kelonggaran
Pemerintah
Human Initiative Gelar Forum Kolaborasi Multipihak untuk Percepatan SDGs
Human Initiative Gelar Forum Kolaborasi Multipihak untuk Percepatan SDGs
Advertorial
Batu Bara Sudah Tidak Cuan, Terus Bergantung Padanya Sama Saja Bunuh Diri Perlahan
Batu Bara Sudah Tidak Cuan, Terus Bergantung Padanya Sama Saja Bunuh Diri Perlahan
Pemerintah
Kisah Nur Wahida Tekuni Songket hingga Raup Cuan di Mancanegara
Kisah Nur Wahida Tekuni Songket hingga Raup Cuan di Mancanegara
LSM/Figur
Startup Biodiversitas Tarik Investor Beragam, Namun Raih Modal Kecil
Startup Biodiversitas Tarik Investor Beragam, Namun Raih Modal Kecil
Pemerintah
FAO Peringatkan Degradasi Lahan Ancam Miliaran Orang
FAO Peringatkan Degradasi Lahan Ancam Miliaran Orang
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau