Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SIS Group Kolaborasi dengan Raffles Institution, Kembangkan Pertukaran Pelajar Berkelanjutan di Asia Tenggara

Kompas.com, 13 Oktober 2025, 19:52 WIB
Sri Noviyanti

Editor


KOMPAS.com – Sebanyak 30 siswa dari Raffles Institution (RI), Singapura, menjalani pengalaman belajar lintas budaya di SIS Kelapa Gading North East Jakarta selama 16 hari.

Melalui program Beyond Borders: Immersing Rafflesians in Indonesia for Global Leadership, mereka tidak hanya berkesempatanmengenal Indonesia lebih dekat, tetapi juga belajar memahami makna kepemimpinan global yang berempati dan berkelanjutan.

Sebagai informasi, program tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Raffles Institution (RI), SIS Group of Schools, dan Generasi Edukator Indonesia (GenEd). Inisiatif ini menindaklanjuti penandatanganan nota kesepahaman (MoU) awal 2025 antara Founder dan Chairman SIS Group of Schools Jaspal Sidhu, dan Kepala Sekolah RI Aaron Loh.

Baca juga: Kolaborasi SIS dan Cambridge, Wujudkan Pendidikan Internasional yang Inklusif dan Terjangkau

Kolaborasi tersebut diharapkan menjadi fondasi bagi pertukaran pelajar berkelanjutan antara Indonesia dan Singapura, bahkan Asia Tenggara.

Mengenal Indonesia lewat pembelajaran langsung

Selama dua minggu, para siswa RI diajak menjelajahi berbagai sisi Indonesia, mulai dari kehidupan sosial dan budaya, hingga sejarah dan dinamika politik. Bersama siswa SIS, mereka mengikuti lokakarya, tur budaya, dan proyek kolaboratif yang mendorong pertukaran ide dan refleksi kritis terhadap perbedaan dan persamaan kedua negara.

Melalui kegiatan tersebut, para peserta diajak untuk tidak hanya belajar tentang keberagaman, tetapi juga memahami bagaimana nilai-nilai empati, kepedulian sosial, dan kolaborasi bisa menjadi dasar kepemimpinan masa depan.

Baca juga: Rayakan Earth Day, SIS South Jakarta Ajak Siswa Beraksi untuk Lingkungan

“Kemitraan ini mencerminkan visi kami untuk menumbuhkembangkan pemimpin berwawasan global. Melalui keterlibatan lintas budaya, kami berupaya memupuk pemahaman, empati, dan kolaborasi yang melampaui batas negara,” ujar Jaspal Sidhu dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Senin (13/10/2025).

Kesadaran global dan empati lintas budaya

Program Beyond Borders dirancang bukan hanya sebagai kegiatan akademik, melainkan sebagai perjalanan reflektif bagi siswa. Mereka belajar melihat dunia secara berbeda, membangun empati dengan memahami kehidupan masyarakat di luar negeri asal, dan merancang inisiatif sosial yang dapat menciptakan dampak positif bagi komunitas lintas negara.

Melalui program Beyond Borders: Immersing Rafflesians in Indonesia for Global Leadership, siswa RI tidak hanya berkesempatan mengenal Indonesia lebih dekat, tetapi juga belajar memahami makna kepemimpinan global yang berempati dan berkelanjutan.Dok SIS Group of Schools Melalui program Beyond Borders: Immersing Rafflesians in Indonesia for Global Leadership, siswa RI tidak hanya berkesempatan mengenal Indonesia lebih dekat, tetapi juga belajar memahami makna kepemimpinan global yang berempati dan berkelanjutan.

“Beyond Borders bukan sekadar program pertukaran. Ini adalah pengalaman regional yang mendalam, dan menjadi kesempatan bagi para siswa kami untuk memperoleh wawasan langsung tentang beragam budaya, sehingga kami dapat membina generasi yang peka budaya dan memiliki kesadaran global,” kata Aaron Loh.

Selain itu, tim Learning & Experience GenEd memastikan seluruh kegiatan, mulai dari wisata budaya hingga proyek bersama, berjalan secara aman, inklusif, dan bermakna. Dengan bimbingan enam staf RI, para siswa belajar menilai kembali peran mereka sebagai generasi muda yang mampu membawa perubahan lintas batas.

Baca juga: Siapkan Generasi Berwawasan Global, SIS Cilegon Resmikan SMP Bertaraf Internasional

Program Beyond Borders menandai langkah awal kerja sama jangka panjang antara SIS Group dan Raffles Institution dalam pengembangan pendidikan regional.

Keduanya berkomitmen untuk membangun platform pembelajaran lintas negara yang berkelanjutan, tidak hanya sebagai bentuk pertukaran siswa, tetapi juga wadah bagi pertumbuhan pemimpin muda Asia Tenggara yang saling memahami dan menghargai perbedaan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Tren Global Rendah Emisi, Indonesia Bisa Kalah Saing Jika Tak Segera Pensiunkan PLTU
Tren Global Rendah Emisi, Indonesia Bisa Kalah Saing Jika Tak Segera Pensiunkan PLTU
LSM/Figur
JSI Hadirkan Ruang Publik Hijau untuk Kampanye Anti Kekerasan Berbasis Gender
JSI Hadirkan Ruang Publik Hijau untuk Kampanye Anti Kekerasan Berbasis Gender
Swasta
Dampak Panas Ekstrem di Tempat Kerja, Tak Hanya Bikin Produktivitas Turun
Dampak Panas Ekstrem di Tempat Kerja, Tak Hanya Bikin Produktivitas Turun
Pemerintah
BMW Tetapkan Target Iklim Baru untuk 2035
BMW Tetapkan Target Iklim Baru untuk 2035
Pemerintah
Lebih dari Sekadar Musikal, Jemari Hidupkan Harapan Baru bagi Komunitas Tuli pada Hari Disabilitas Internasional
Lebih dari Sekadar Musikal, Jemari Hidupkan Harapan Baru bagi Komunitas Tuli pada Hari Disabilitas Internasional
LSM/Figur
Material Berkelanjutan Bakal Diterapkan di Hunian Bersubsidi
Material Berkelanjutan Bakal Diterapkan di Hunian Bersubsidi
Pemerintah
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Pemerintah
Banjir Sumatera, Penyelidikan Hulu DAS Tapanuli Soroti 12 Subyek Hukum
Banjir Sumatera, Penyelidikan Hulu DAS Tapanuli Soroti 12 Subyek Hukum
Pemerintah
Banjir Sumatera, KLH Setop Operasional 3 Perusahaan untuk Sementara
Banjir Sumatera, KLH Setop Operasional 3 Perusahaan untuk Sementara
Pemerintah
Berkomitmen Sejahterakan Umat, BSI Maslahat Raih 2 Penghargaan Zakat Award 2025
Berkomitmen Sejahterakan Umat, BSI Maslahat Raih 2 Penghargaan Zakat Award 2025
BUMN
Veronica Tan Bongkar Penyebab Pekerja Migran Masih Rentan TPPO
Veronica Tan Bongkar Penyebab Pekerja Migran Masih Rentan TPPO
Pemerintah
Mengapa Sumatera Barat Terdampak Siklon Tropis Senyar Meski Jauh? Ini Penjelasan Pakar
Mengapa Sumatera Barat Terdampak Siklon Tropis Senyar Meski Jauh? Ini Penjelasan Pakar
LSM/Figur
Ambisi Indonesia Punya Geopark Terbanyak di Dunia, Bisa Cegah Banjir Terulang
Ambisi Indonesia Punya Geopark Terbanyak di Dunia, Bisa Cegah Banjir Terulang
Pemerintah
Saat Hutan Hilang, SDGs Tak Lagi Relevan
Saat Hutan Hilang, SDGs Tak Lagi Relevan
Pemerintah
Ekspansi Sawit Picu Banjir Sumatera, Mandatori B50 Perlu Dikaji Ulang
Ekspansi Sawit Picu Banjir Sumatera, Mandatori B50 Perlu Dikaji Ulang
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau