KOMPAS.com - Laporan baru dari inisiatif Target Berbasis Sains (SBTi) menemukan perusahaan mendapatkan keuntungan tersendiri setelah melakukan penetapan dan validasi target berbasis sains.
Target berbasis sains merupakan target untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang didasarkan pada perhitungan ilmiah yang diperlukan untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat C dan telah mendapatkan persetujuan SBTi.
Berdasarkan survei terhadap lebih dari 170 perusahaan global yang target dekarbonisasinya telah divalidasi oleh SBTi, laporan kemudian menyoroti manfaat finansial, reputasi, dan dekarbonisasi yang diakui oleh perusahaan.
Laporan kemudian menemukan bahwa sembilan dari sepuluh bisnis melaporkan dampak bisnis positif sebagai hasil penetapan target mereka.
Baca juga: Atasi Kebutuhan Green Skill, SBTi Buka Akademi untuk Upskilling Profesional Keberlanjutan
Manfaatnya berkisar dari kohesi strategis, kepercayaan pemangku kepentingan, peningkatan dampak iklim, hingga kinerja finansial yang lebih baik.
Kohesi strategis yang dimaksud di sini adalah kondisi di mana segala sesuatu yang dilakukan perusahaan adalah bekerja sama untuk memastikan tercapainya target nol bersih.
Sementara itu, delapan dari sepuluh bisnis melaporkan kohesi strategis yang membaik dan sembilan dari sepuluh bisnis melaporkan kinerja finansial netral atau positif sebagai hasil dari target mereka.
SBTi juga menyatakan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa penetapan target berbasis sains menyebabkan dampak negatif terhadap profitabilitas.
Selain itu, 95 persen perusahaan melaporkan reputasi yang membaik di mata pemangku kepentingan, dan delapan dari sepuluh bisnis telah memperkuat hubungan investor.
“Hasil-hasil ini menunjukkan bahwa tindakan iklim yang ambisius bukan hanya baik untuk planet ini, tetapi juga mendorong daya saing, kepercayaan investor, dan pertumbuhan jangka panjang,” kata kepala eksekutif SBTi, David Kennedy seperti dikutip dari Edie, Senin (3/11/2025).
Baca juga: Ilmuwan Surati SBTi: Solusi Iklim Berbasis Alam Lebih Murah dan Cepat
Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa 86 persen perusahaan mampu mempercepat pendekatan mereka terhadap dekarbonisasi karena adanya target mereka.
Lebih lanjut, target berbasis sains juga menciptakan efek riak di seluruh rantai pasokan.
Laporan tersebut menemukan bahwa 69 persen pemasok yang memiliki target tersebut telah melihat reputasi mereka membaik, dan 67 persen mencatat persepsi konsumen atau pelanggan yang positif.
Secara keseluruhan, lebih dari separuh (56 persen) dari semua bisnis mengindikasikan dampak positif di seluruh rantai pasokan.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya