KOMPAS.com - Total aset global dalam dana terbuka dan dana yang diperdagangkan di bursa yang berfokus pada isu iklim mencapai rekor 644 miliar dolar AS pada bulan Juni tahun ini, menandai kenaikan 8,5 persen sejak akhir tahun 2024.
Hal tersebut terungkap dalam laporan Morningstar yang berjudul ‘Investing in Times of Climate Change’.
Laporan mencatat bahwa Eropa terus mendominasi dalam investasi dana iklim, menyumbang 86 persen dari total aset. Sementara pertumbuhan China dan AS tetap moderat.
Melansir Edie, Selasa (4/11/2025) laporan tersebut juga menyoroti bahwa investor semakin menyukai dana yang mendukung transisi bertahap ke ekonomi rendah karbon, dibandingkan dengan dana yang fokus secara sempit pada teknologi energi bersih tertentu.
Dana transisi iklim juga tumbuh sebesar 16 persen pada paruh pertama 2025 hingga mencapai 318 miliar dolar AS secara global. Dana transisi iklim ini berinvestasi pada perusahaan-perusahaan yang lebih siap untuk masa depan ekonomi rendah karbon.
Baca juga: Asia Tenggara Kini Jadi Magnet Hijau, Banjir Dana Iklim
Dana transisi juga berhasil menarik 2,5 miliar dolar AS investasi baru. Ini membuktikan popularitas dan kepercayaan investor yang berkelanjutan terhadap strategi transisi.
Dana obligasi hijau (Green bond funds) juga mengalami arus masuk yang kuat, naik sebesar 14 persen hingga mencapai 44 miliar dolar AS.
Sebaliknya, dana energi bersih dan teknologi mengalami sedikit penurunan, dengan aset turun 1,8 persen setelah beberapa tahun berkinerja lemah.
Sementara dana solusi iklim dan energi bersih kehilangan hampir 12 miliar dolar AS.
Laporan lebih lanjut menunjukkan bahwa sebagian besar (84 persen) dari dana investasi yang berfokus pada iklim memiliki keselarasan yang lebih baik dengan tujuan mencapai emisi nol bersih dibandingkan dengan dana investasi pada umumnya,
Kendati lebih baik dari rata-rata, dana investasi yang berfokus pada iklim, belum satu pun berada pada tingkat dan kecepatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan paling penting dari Perjanjian Paris, yakni membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat C.
Baca juga: COP 30: Dagang Karbon Kuno dan Terbukti Gagal, Indonesia Perlu Strategi Baru
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya