Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 7 Desember 2025, 12:04 WIB
Sri Noviyanti

Editor


KOMPAS.com – Upaya menghadirkan hunian ramah lingkungan bagi masyarakat berpenghasilan rendah terus diperkuat.

Dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) 2025, REI resmi menggandeng produsen pintu baja Fortress untuk mendukung pembangunan rumah subsidi yang berkualitas dan berkelanjutan.

Kerja sama tersebut lahir dari kesadaran bahwa sektor konstruksi memiliki kontribusi signifikan terhadap emisi global. Menurut The Global Status Report for Building and Construction 2022 dari United Nations Environment Programme (UNEP), sektor properti, konstruksi, dan produksi material menyerap 32 persen sumber daya alam dunia, menggunakan 40 persen energi, serta menyumbang 37 persen emisi gas rumah kaca.

Baca juga: Tren Menguat, Pengembang Ramai-ramai Bangun Rumah Ramah Lingkungan

Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti pada medio Juli 2025 mengingatkan bahwa pembangunan infrastruktur harus menjadi bagian dari solusi, bukan penyumbang masalah baru.

Menurutnya, infrastruktur dan bangunan harus menjadi bagian dari solusi. Penerapan Bangunan Gedung Hijau (BGH) menjadi salah satu strategi nyata untuk mendorong pertumbuhan ekonomi rendah karbon.

Sebagai informasi, pemerintah menargetkan penurunan emisi karbon hingga 31,89 persen secara mandiri dan 43,2 persen dengan dukungan internasional pada 2030. Untuk itu, penerapan standar Bangunan Gedung Hijau (BGH) dan Bangunan Gedung Cerdas (BGC) telah diatur melalui PP 16/2021 dan Permen PUPR 21/2021.

Baca juga: Bangun Rumah Ramah Lingkungan, Sinarmas Gunakan 20 Persen Produk Green Label

Material berkelanjutan untuk rumah subsidi

Dalam Rakernas REI bertema “Propertinomic 2.0: Mengatasi Hambatan dan Percepatan Program Tiga Juta Rumah”, yang digelar Kamis (4/12/2025), Ketua Umum DPP REI Joko Suranto menegaskan pentingnya sinergi lintas industri untuk mendukung program 3 juta rumah. Salah satunya melalui kolaborasi dengan Fortress, produsen pintu baja besutan JBS Perkasa Group.

Rakernas REI 2025 digelar Kamis (4/12/2025), Dok Fortress Rakernas REI 2025 digelar Kamis (4/12/2025),

“Kerja sama dengan pintu baja Fortress ini salah satu upaya kami untuk menjamin kualitas hunian yang memenuhi standar kenyamanan dan keamanan, sekaligus memastikan kelancaran pasokan bahan bangunan berkualitas untuk rumah subsidi,” ujar Joko Suranto dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (7/12/2025).

Fortress hadir dengan pintu baja yang diproduksi dari lempengan baja bermotif urat kayu sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan pintu berbahan kayu yang berpotensi meningkatkan pembabatan hutan. Dengan demikian, material ini menjadi pilihan yang sejalan dengan prinsip keberlanjutan.

Baca juga: Seperti Apa Rumah Ramah Lingkungan?

Founder & CEO JBS Perkasa Group, Joni Effendi, menyatakan bahwa dukungan terhadap program 3 juta rumah harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari pemilihan material hingga pemasangan.

“Kami percaya bahwa untuk mendukung program ini, diperlukan solusi yang terintegrasi dari hulu ke hilirr sehingga konsumen dapat pintu rumah subsidi yang berkualitas dan tahan lama,” kata Joni Effendi.

Fortress kini telah digunakan di sejumlah perumahan subsidi seperti di Pekanbaru dan Serang. Untuk segmen rumah subsidi, Fortress menyediakan pintu baja berketebalan 0,3 mm, dilengkapi banyak titik penguncian, engsel tersembunyi, lubang pengintip, serta karet peredam pada kusen. Produk dikirim dalam kondisi siap pasang untuk memudahkan pengerjaan di lapangan.

Kolaborasi REI dan Fortress menjadi contoh industri dapat mempercepat peralihan menuju konstruksi yang lebih hijau. Dengan penggunaan material yang tahan lama, efisien, dan minim dampak lingkungan, rumah subsidi tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga bagian dari upaya nasional mengurangi jejak karbon.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Tren Global Rendah Emisi, Indonesia Bisa Kalah Saing Jika Tak Segera Pensiunkan PLTU
Tren Global Rendah Emisi, Indonesia Bisa Kalah Saing Jika Tak Segera Pensiunkan PLTU
LSM/Figur
JSI Hadirkan Ruang Publik Hijau untuk Kampanye Anti Kekerasan Berbasis Gender
JSI Hadirkan Ruang Publik Hijau untuk Kampanye Anti Kekerasan Berbasis Gender
Swasta
Dampak Panas Ekstrem di Tempat Kerja, Tak Hanya Bikin Produktivitas Turun
Dampak Panas Ekstrem di Tempat Kerja, Tak Hanya Bikin Produktivitas Turun
Pemerintah
BMW Tetapkan Target Iklim Baru untuk 2035
BMW Tetapkan Target Iklim Baru untuk 2035
Pemerintah
Lebih dari Sekadar Musikal, Jemari Hidupkan Harapan Baru bagi Komunitas Tuli pada Hari Disabilitas Internasional
Lebih dari Sekadar Musikal, Jemari Hidupkan Harapan Baru bagi Komunitas Tuli pada Hari Disabilitas Internasional
LSM/Figur
Material Berkelanjutan Bakal Diterapkan di Hunian Bersubsidi
Material Berkelanjutan Bakal Diterapkan di Hunian Bersubsidi
Pemerintah
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Pemerintah
Banjir Sumatera, Penyelidikan Hulu DAS Tapanuli Soroti 12 Subyek Hukum
Banjir Sumatera, Penyelidikan Hulu DAS Tapanuli Soroti 12 Subyek Hukum
Pemerintah
Banjir Sumatera, KLH Setop Operasional 3 Perusahaan untuk Sementara
Banjir Sumatera, KLH Setop Operasional 3 Perusahaan untuk Sementara
Pemerintah
Berkomitmen Sejahterakan Umat, BSI Maslahat Raih 2 Penghargaan Zakat Award 2025
Berkomitmen Sejahterakan Umat, BSI Maslahat Raih 2 Penghargaan Zakat Award 2025
BUMN
Veronica Tan Bongkar Penyebab Pekerja Migran Masih Rentan TPPO
Veronica Tan Bongkar Penyebab Pekerja Migran Masih Rentan TPPO
Pemerintah
Mengapa Sumatera Barat Terdampak Siklon Tropis Senyar Meski Jauh? Ini Penjelasan Pakar
Mengapa Sumatera Barat Terdampak Siklon Tropis Senyar Meski Jauh? Ini Penjelasan Pakar
LSM/Figur
Ambisi Indonesia Punya Geopark Terbanyak di Dunia, Bisa Cegah Banjir Terulang
Ambisi Indonesia Punya Geopark Terbanyak di Dunia, Bisa Cegah Banjir Terulang
Pemerintah
Saat Hutan Hilang, SDGs Tak Lagi Relevan
Saat Hutan Hilang, SDGs Tak Lagi Relevan
Pemerintah
Ekspansi Sawit Picu Banjir Sumatera, Mandatori B50 Perlu Dikaji Ulang
Ekspansi Sawit Picu Banjir Sumatera, Mandatori B50 Perlu Dikaji Ulang
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau