KOMPAS.com - Perusahaan Listrik Negara (PLN) berkomitmen menghadirkan listrik yang andal dan berkelanjutan untuk memberikan manfaat nyata bagi dunia usaha.
Manfaat listrik PLN salah satunya dirasakan oleh PT Mitra Stania Prima (MSP), industri timah di Bangka Belitung.
PT MSP berhasil meningkatkan efisiensi produksi dan siap meraih Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) Emas berkat memanfaatkan listrik PLN yang andal dan ramah lingkungan.
Sebagai informasi, Proper Emas adalah penghargaan tertinggi dari program Proper yang diberikan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kepada perusahaan yang sudah dinilai baik dalam melakukan tanggung jawab terhadap lingkungan.
Baca juga: Eloc Bestari: Inovasi Sosial yang Bawa PGE Raih Proper Emas 2025
Direktur Operasional PT MSP, An Sudarno, menjelaskan bahwa peralihan dari penggunaan pembangkit listrik ke listrik PLN membawa perbedaan signifikan bagi perusahaan.
Proses produksi yang sebelumnya boros biaya, kata dia, kini berjalan lebih efisien serta menghasilkan kualitas yang lebih stabil. Hal ini menjadi pijakan perusahaan untuk terus menambah kapasitas daya listrik.
“Setelah beralih ke listrik dari PLN, performa proses produksi meningkat signifikan. Saat ini, PT MSP telah menggunakan listrik PLN dengan daya terpasang sebesar 5,7 megawatt (MW) dan berencana menambah kapasitas daya guna meningkatkan efisiensi serta produktivitas,” ujar An Sudarno dalam keterangan resminya, Rabu (24/9/2025).
Selain efisiensi dari sisi produksi, pemanfaatan Renewable Energy Certificate (REC) dari PLN juga turut memberikan nilai tambah yang strategis bagi PT MSP.
Baca juga: ICDX: REC Bukan Cuma Sertifikat, Bisa Jadi Stimulus Capai Target EBT
REC merupakan instrumen hijau dari PLN yang memudahkan pelanggan memperoleh pengakuan internasional atas penggunaan energi baru terbarukan (EBT). Satu unit REC setara dengan 1 megawatt hour (MWh) atau 1.000 kilowatt hour (kWh) listrik.
“Penggunaan REC menjadi indikator penting yang membantu PT MSP meraih Proper Hijau dua kali untuk unit Smelter (2023 & 2024), serta satu kali untuk Tambang Mapur (2024),” jelas An Sudarno.
Ia menambahkan, PT MSP meyakini bahwa langkah yang diambilnya merupakan jalan yang tepat untuk mencapai target berikutnya, yakni meraih Proper Emas dan menjadi perusahaan timah ramah lingkungan pertama di Asia Tenggara.
“Ini sejalan dengan visi kami untuk membangun industri yang tidak hanya berkelanjutan secara ekonomi, tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan,” tegas An Sudarno.
Baca juga: Indonesia Dukung Industri Berkelanjutan melalui Deklarasi BRICS
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. Menurutnya, layanan listrik bersih PLN membantu meningkatkan efisiensi produksi sekaligus memperkuat daya saing industri.
Keandalan pasokan listrik yang dipadukan dengan instrumen hijau menjadikan pelanggan lebih siap menghadapi tuntutan global.
“PLN tidak hanya menyediakan listrik yang andal, tetapi juga menghadirkan produk hijau seperti REC untuk membantu pelanggan industri meningkatkan daya saing sekaligus berkontribusi pada agenda transisi energi nasional,” jelas Darmawan.
Ia menegaskan, kolaborasi dengan sektor industri menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem energi bersih yang berkelanjutan.
Baca juga: PLTS Baseload Pertama di Filipina Perkuat Langkah Energi Bersih Pertamina
Darmawan mengungkapkan bahwa upaya transisi energi yang tengah dijalankan PLN tidak hanya berdampak pada lingkungan, melainkan juga membuka peluang kerja baru di sektor industri.
Peningkatan kapasitas dan investasi pada ekosistem bersih akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional.
“Transformasi energi ini juga membuka peluang besar bagi penciptaan lapangan kerja baru di sektor industri. Dengan tumbuhnya investasi dan ekspansi kapasitas produksi, ekosistem energi bersih bukan hanya ramah lingkungan, tetapi juga mampu memperkuat perekonomian masyarakat,” tambah Darmawan.
Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Wilayah Bangka Belitung, Ira Savitri, menekankan pentingnya kolaborasi dengan pelanggan industri agar manfaat transisi energi bisa semakin luas.
Baca juga: Transisi Energi Inkonsisten, Komitmen Iklim Indonesia Dipertanyakan
Ia berharap, inisiatif yang dilakukan PT MSP bisa menjadi contoh nyata bagi pelaku industri lainnya.
“PT MSP patut diapresiasi karena menunjukkan bahwa industri juga dapat berperan aktif dalam transisi energi. Kami berharap semangat ini bisa menjadi inspirasi bagi pelaku industri lainnya untuk turut mewujudkan ekosistem energi yang bersih dan berkelanjutan,” kata Ira.
Ia menegaskan bahwa PLN siap berkolaborasi dan memenuhi kebutuhan daya tambahan kapan pun dibutuhkan.
Kerja sama dengan pelanggan industri menjadi bagian penting dari strategi PLN untuk mempercepat transisi energi nasional.
Baca juga: PLN Usulkan RUU Ketenagalistrikan, Salah Satunya terkait Transisi Energi
Melalui kolaborasi yang lebih luas, PLN memastikan pertumbuhan ekonomi dapat berjalan seiring dengan keberlanjutan lingkungan dan penguatan daya saing industri di tingkat lokal, nasional maupun internasional.