BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan BPJS Kesehatan

Inovasi E-Dabu Memudahkan HRD Perusahaan Kelola BPJS Kesehatan Karyawan

Kompas.com - 19/11/2020, 09:06 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pekerjaan Karin Siti Marsitoh (25) sebagai staf human resource development (HRD) PT Sansan Saudara Tex Jaya 9, Tasikmalaya, dipermudah sejak ia dikenalkan dengan layanan Elektronik Data Badan Usaha (e-Dabu) milik Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Segala urusan administrasi kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) karyawan PT Sansan bisa dibereskan hanya di depan komputer kantor.

Ia pun lagi tak kerepotan mengelola 800-an data peserta JKN-KIS segmen Pekerja Penerima Upah Badan Usaha (PPU BU) di kantornya.

Karin bercerita, sebelum ada e-Dabu, waktunya banyak tersita untuk mengurusi hal tersebut. Terlebih, saat ia harus mengurus pengalihan kepesertaan dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) atau Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) menjadi PPU BU.

Baca juga: Tanpa Harus Keluar Rumah, Layanan BPJS Kesehatan Bisa Diakses lewat Pandawa

Proses ini biasanya membutuhkan waktu berbelit-belit. Ia harus bolak-balik ke kantor BPJS Kesehatan untuk mengonfirmasi ulang data kepesertaan pegawai sudah sesuai dan teralihkan dengan benar.

Waktunya pun semakin banyak terbuang lantaran Karin juga harus mengantre di kantor BPJS Kesehatan.

Kini, dengan layanan e-Dabu, ia bisa mengerjakan urusan tersebut lebih efisien dan fleksibel. Waktunya pun tak terbuang percuma karena pengalihan data peserta JKN-KIS bisa dilakukan via komputer atau laptop di kantor

E-Dabu sangat membantu meringankan beban kerja saya selama ini,” ujar Karin, seperti dikutip dari laman bpjs-kesehatan.go.id, Selasa (20/10/2020).

Baca juga: Di Tengah Pandemi, Pelaksanaan Program PRB dan Prolanis Tetap Optimal

Komentar serupa juga dikemukakan Mitha Sugiarti (23), salah seorang staf HRD hotel di kawasan Pangandaran, Jawa Barat. Selain menggunakan layanan e-Dabu versi desktop, Mitha juga memanfaatkan aplikasi e-Dabu Mobile di smartphone.

Dengan aplikasi tersebut, ia bisa mengecek informasi BPJS Kesehatan badan usaha dari mana saja dan kapan saja, tanpa perlu menggunakan laptop atau komputer kantor.

“Biasanya (layanan e-Dabu) diakses melalui komputer atau laptop kantor. Jadi, (keberadaan e-Dabu Mobile membuat) proses administrasi menjadi lebih mudah,” kata Mitha seperti dikutip dari laman bpjs-kesehatan.go.id, Rabu (21/10/2020).

Fitur New e-Dabu BPJS Kesehatan

Dua layanan e-Dabu yang digunakan Karin dan Mitha merupakan bentuk inovasi digital dari BPJS Kesehatan untuk memudahkan badan usaha mengelola kepesertaan pegawainya.

Baca juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Tetap Maksimal

Sejak diluncurkan pada 2015, e-Dabu mengalami beberapa kali pemutakhiran, termasuk fitur di dalamnya yang terus dikembangkan dari tahun ke tahun.

Untuk layanan via desktop, BPJS Kesehatan telah menyempurnakan layanan menjadi New e-Dabu versi 4.2 pada 2019.

Versi teranyar tersebut, menurut Kepala Bidang Perluasan Pengawasan dan Pemeriksaan Peserta BPJS Kesehatan Cabang Semarang Nur Wulan Uswatun, diluncurkan untuk memperbaiki kekurangan versi sebelumnya.

New e-Dabu versi 4.2 memiliki berbagai fitur yang dapat dimanfaatkan oleh PIC badan usaha, seperti fitur perubahan data, pencetakan KIS Digital, rincian tagihan iuran, cek kepesertaan karyawan, dan cek tanggal cut-off.

Baca juga: Tetap Buka Layanan Tatap Muka, BPJS Kesehatan Perketat Protokol Kesehatan di Kantor Cabang

“(Dengan fitur terbaru dalam New e-Dabu), pemberi kerja maupun HRD tak perlu menghabiskan banyak waktu mengantre di kantor BPJS Kesehatan setempat karena dapat mengakses https://edabu.bpjs-kesehatan.go.id/Edabu/home/Login di mana pun dan kapan pun,” jelas Wulan seperti diberitakan Tribun Jateng, Selasa (15/9/2020).

E-Dabu versi mobile

Sementara itu, layanan e-Dabu versi mobile baru diperkenalkan BPJS Kesehatan pada Kamis (16/7/2020). Peluncuran layanan ini juga menjadi strategi lembaga pengelola program JKN-KIS tersebut untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Wulan menjelaskan, e-Dabu Mobile hadir untuk memberikan kemudahan badan usaha mengakses data melalui ponsel. Aplikasi ini sudah tersedia untuk smartphone Android dan dapat diunduh di Play Store.

Adapun e-Dabu Mobile dibekali tujuh fitur unggulan antara lain cek total tagihan, data peserta pegawai, riwayat pembayaran, data mutasi peserta, tren pembayaran iuran perusahaan sejak 2014, serta informasi kesehatan terkini.

Baca juga: Aplikasi Mobile JKN Penuhi Kebutuhan Peserta BPJS Kesehatan

Sekalipun masih dalam tahap pengembangan awal, kehadiran e-Dabu Mobile diharapkan bisa memberikan kemudahan, kecepatan, dan kepastian informasi kepada perusahaan.

Dengan begitu, perusahaan jadi lebih praktis dalam memantau data kepesertaan JKN-KIS pegawainya.

 

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com