KOMPAS.com - PT Nusantara Infrastructure Tbk (NI) bersama PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services (MPTIS) meresmikan program pemberdayaan disabilitas “Komunitas Berdaya Nusantara” di Tangerang Selatan (Tangsel) pada Kamis (28/11/24). Program ini diluncurkan untuk mendukung peningkatan usaha kelompok binaan penyandang disabilitas.
Perwakilan Dinas Sosial dan Dinas Koperasi dan UKM Tangerang Selatan, tokoh masyarakat, dan anggota komunitas disabilitas binaan turut menghadiri peluncuran program tersebut.
Seperti diketahui, penyandang disabilitas di Indonesia kerap menghadapi berbagai tantangan, seperti aksesibilitas kerja yang terbatas, kesenjangan peluang pekerjaan, serta kesempatan untuk mengembangan kemandirian dan potensi belum maksimal.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat lebih dari 720.748 pekerja disabilitas di Indonesia pada 2022. Angka ini naik 160 persen dari tahun 2021 yang sebesar 277.018 orang. Hal ini menunjukkan mayoritas pekerja disabilitas telah memperoleh kesempatan bekerja sama seperti orang lain pada umumnya, tetapi masih perlu terus diperluas.
Oleh karena itu, NI melalui program Komunitas Berdaya Nusantara mendorong kemandirian ekonomi kelompok binaan melalui pelatihan keterampilan, pemberian dukungan sarana, perluasan akses pemasaran usaha sekaligus menciptakan ruang inklusif bagi sahabat disabilitas.
Selain itu, Program Komunitas Berdaya Nusantara juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) poin 8 dan 10, yakni Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dan Berkurangnya Kesenjangan.
Adapun regulasi mengenai peningkatan kesejahteraan penyandang disabilitas juga telah diatur dalam Undang Undang (UU) Nomor 8 Th 2016 tentang Penyandang Disabilitas, Peraturan Menteri Sosial (Permensos) No 8 tahun 2012 tentang Pedoman Pendataan dan Pengelolaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dan Potensi Sumber Daya Kesejahteraan Sosial, serta Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 43 Th 1998 tentang Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Disabilitas.
Baca juga: Lunasi Utang 40 Persen Saham Jalan Layang MBZ, Nusantara Infrastructure Siap Ekspansi
Head of Corporate Communication and CSR PT Nusantara Infrastructure Tbk Indah D. P. Pertiwi mengatakan, Komunitas Berdaya Nusantara merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mengimplementasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) pada aspek sosial.
“Kami percaya bahwa selain menciptakan dampak positif secara individu, memberikan akses yang setara bagi penyandang disabilitas dapat memperkuat inklusi sosial di masyarakat,” kata Indah saat momen peresmian program.
Sebagai informasi, Komunitas Berdaya Nusantara membina Komunitas Daksa Mandiri yang berada di Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan. Komunitas ini merupakan kelompok beranggotakan sekitar 30 individu penyandang disabilitas fisik.
Anggota komunitas tersebut berasal dari berbagai latar belakang usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), mulai dari menjahit, produksi makanan, hingga usaha warung.
Sebagian besar anggota komunitas merupakan penyandang disabilitas akibat polio, amputasi, serta cerebral palsy yang selama ini menghadapi tantangan sosial dan ekonomi.
Baca juga: Nusantara Infrastructure akan Maksimalkan Kinerja Sektor Jalan Tol
Program pemberdayaan tersebut bertujuan menciptakan kemandirian ekonomi dan meningkatkan inklusi sosial melalui pelatihan serta dukungan kewirausahaan.
Program itu memiliki beberapa framework inovasi dan pemberdayaan, yakni strategi bisnis dan literasi finansial yang ditujukan untuk semua anggota. Di samping itu, peserta juga bisa memilih salah satu opsi kelas spesifik sesuai dengan sektor usaha yang dikembangkan, seperti food business, farm business, serta fashion business.
Melalui program tersebut, anggota komunitas juga mendapatkan dukungan sarana prasarana, seperti food freezer dan alat masak untuk bisnis kuliner, mesin jahit untuk bisnis pakaian, dan sarana prasarana ternak untuk bisnis peternakan.
Mereka juga mendapatkan pelatihan branding produk dan pendampingan pemasaran melalui platform digital.
Selain itu, program tersebut memberikan dukungan penyediaan legalitas usaha, seperti pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan sertifikasi produk yang akan memperkuat usaha para binaan di pasaran.
Dalam program tersebut, NI juga memberikan alat bantu gerak berupa lengan protesis kepada salah satu anggota komunitas untuk menunjang produktivitas sehari-hari peserta.
Penyuluh Sosial Ahli Muda Dinas Sosial Tangsel Hadiana mengapresiasi program CSR yang diselenggarakan NI ini. Menurutnya, program ini merupakan langkah luar biasa dalam membangun sinergi antara sektor privat, pemerintah dan komunitas disabilitas.
Ia meyakini, intervensi yang dilakukan, seperti pelatihan dan pemberian akses sarana usaha, dapat menciptakan dampak berkelanjutan bagi komunitas.
Melalui program tersebut, ia berharap semakin banyak pihak yang terinspirasi untuk terlibat dalam pemberdayaan kelompok binaan.
“Semoga program tersebut menjadi titik awal bagi kelompok binaan penyandang disabilitas untuk lebih percaya diri dan mandiri, baik sebagai tenaga kerja maupun wirausahawan,” kata Indah.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya