JAKARTA, KOMPAS.com – Dinas Lingkungan Hdup (DLH) DKI Jakarta mencatat, pemadaman lampu serentak selama satu jam dalam Aksi Hemat Energi dan Pengurangan Emisi Karbon menurunkan 54,21 ton emisi CO2 ekuivalen.
Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya menyosialisasikan target pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 30 persen di 2030.
"Aksi tersebut dilaksanakan berdasarkan Instruksi Gubernur Nomor 14 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Pemadaman Lampu dalam rangka Aksi Hemat Energi dan Pengurangan Emisi Karbon," kata Asep dalam keterangannya, Minggu (15/6/2025).
Pemadaman lampu dilakukan di jalan protokol maupun arteri Jakarta, Monumen Nasional (Monas), Patung Arjuna Wiwaha, Patung Selamat Datang Bundaran Hotel Indonesia (HI), Patung Pemuda, Patung Jenderal Sudirman, hingga Balaikota Provinsi DKI Jakarta. Lokasi-lokasi tersebut gelap dari pukul 20.30 WIB -21.30 WIB, Sabtu (14/6/2025).
Baca juga: Pramono Anung: Kewajiban ASN Pakai Transportasi Umum Terkait Penurunan Emisi
Asep menyebut, aksi tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup 2025. Berdasarkan data PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, pemadaman lampu serentak menghemat konsumsi listrik sebesar 67,76 megawatt per hour (MWh).
“Dari aksi pemadaman berhasil menghemat biaya listrik sebesar Rp 98 juta dan tercatat penurunan emisi karbon sebesar 54,21 ton CO2e,” papar Asep.
Angka itu menunjukan, aksi hemat energi berdampak dalam menurunkan emisi gas rumah kaca sekaligus menghemat biaya listrik. Kata Asep, program ini akan terus dijalankan beberapa kali dalam sepanjang 2025.
Baca juga: Strategi DLH Jakarta Tangani Polusi Udara: Tiru Paris dan Bangkok
“Beberapa langkah sederhana penghematan energi seperti menggunakan lampu LED, mencabut kabel charger yang tidak digunakan, mengatur suhu AC secara efisien, hingga mematikan peralatan listrik saat tidak dipakai dapat memberikan kontribusi besar," ucap Asep.
"Jika dilakukan secara konsisten, aksi ini akan mendorong terwujudnya Kota Jakarta yang berkelanjutan,” imbuh dia.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya