Lewat SuperSUN, PLN Hadirkan Energi Terbarukan untuk Dukung Pemerataan Akses Teknologi Pembelajaran di Maluku Utara

Kompas.com - 16/09/2025, 17:15 WIB

KOMPAS.com - Perusahaan Listrik Negara (PLN) mendukung pemerataan akses teknologi pembelajaran hingga ke wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Salah satu upaya itu diwujudkan melalui inovasi SuperSUN yang membuat ratusan siswa di Kepulauan Maluku Utara kini bisa belajar secara digital.

Kehadiran energi terbarukan ini tidak hanya menjawab kebutuhan listrik, tetapi juga menjadi dukungan nyata terhadap program digitalisasi pendidikan yang 

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan, akses energi yang berkelanjutan akan membuka ruang bagi anak-anak di pelosok untuk mendapatkan kesempatan yang sama dengan mereka yang tinggal di kota besar.

“Energi bersih bukan hanya tentang menyediakan listrik, tetapi juga membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerdas dan berkelanjutan. Setiap kilowatt energi bersih yang kami hadirkan juga menyalakan harapan,” katanya dalam siaran pers, Selas (16/9/2025).

Baca juga: Hidrogen Hijau Mahal, PLN Minta Pemerintah Tiru Jepang

General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Maluku dan Maluku Utara, Noer Soeratmoko menambahkan, sistem SuperSUN dirancang agar pasokan listrik di kepulauan tetap stabil meski kondisi geografis cukup menantang. 

Dengan adanya listrik yang andal, kata Noer, sekolah-sekolah kini bisa mengoptimalkan perangkat belajar modern tanpa khawatir daya terbatas. 

“Hal ini membuat siswa di kepulauan memiliki kesempatan pendidikan yang setara," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala SMPN 1 Atap Bobale, Fandris menjelaskan, keberadaan listrik bersih 24 jam membawa perubahan besar di sekolahnya. 

Ia mengatakan, siswanya kini dapat menggunakan komputer secara rutin untuk menunjang pembelajaran. Sebelumnya, hal itu hampir mustahil dilakukan karena listrik sangat terbatas.

Baca juga: Respons Cepat PLN Pulihkan Listrik Pascabencana, Warga Bali Kembali Beraktivitas

“Dulu komputer hanya bisa dipakai sebentar-sebentar. Sekarang, anak-anak bisa belajar setiap hari, bahkan membuka peluang untuk kelas daring,” ujarnya.

Guru SMPN 1 Atap Fitako, Nur Shaum menuturkan, kondisi serupa juga terjadi di sekolahnya. 

Dengan listrik stabil, para guru kini lebih leluasa memanfaatkan perangkat multimedia untuk mengajar, sedangkan siswa makin terbiasa berinteraksi dengan teknologi. 

Nur menambahkan, pembelajaran digital kini tidak hanya meningkatkan literasi digital siswa, tetapi juga membuat mereka lebih termotivasi untuk belajar.

“Kami bisa menggunakan multimedia dan melatih literasi digital dengan lebih baik. Anak-anak lebih semangat belajar karena aksesnya jauh lebih mudah,” jelasnya.

Adapun sekolah yang mendapatkan aliran listrik, yakni Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Atap Pulau Bobale, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Atap Fitako Pulau Dagasuli, dan Taman Kanak-kanak Lembaga Pendidikan Masyarakat (TK LPM) Marasa Pulau Halmahera, Maluku Utara.

Baca juga: Tambah Daya Listrik Lebih Hemat, PLN Beri Diskon 50 Persen

Sekolah-sekolah itu difasilitasi SuperSUN, yakni inovasi PLN yang mengintegrasikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) mikro dengan battery energy storage system (BESS) sehingga pasokan listrik tetap andal sepanjang hari.

Tidak hanya mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), inisiatif tersebut juga sejalan dengan program pemerintah dalam mewujudkan pendidikan digital yang merata. 

Dengan listrik bersih yang stabil, sekolah-sekolah di wilayah 3T kini dapat memanfaatkan perangkat pembelajaran modern, termasuk komputer, proyektor, hingga interactive flat panel (IFP). 

Lewat dukungan itu, anak-anak di kepulauan terpencil kini bisa memperoleh pengalaman belajar setara dengan sekolah-sekolah di perkotaan.

Baca juga: PLN Latih Pembuatan Batako dari Limbah Batu Bara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+