KOMPAS.com - Setelah bertahun-tahun belajar dalam keterbatasan tanpa aliran listrik, ratusan siswa di pelosok Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), kini mulai merasakan pembelajaran yang layak seperti di daerah lain.
Hal itu terwujud setelah pemerintah melalui PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) menggulirkan program Listrik Desa (Lisdes) untuk 82 sekolah di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Mamasa.
Kehadiran listrik tak hanya menerangi ruang kelas, tetapi juga membuka akses menuju pembelajaran digital yang selama ini hanya menjadi impian.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan, perluasan akses listrik merupakan bagian dari komitmen pemerintah melalui PLN dalam memastikan energi berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Kami ingin setiap anak Indonesia, di mana pun ia berada, berhak mendapatkan kesempatan belajar dengan terang yang sama,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (7/10/2025). 
Baca juga: Kapan Jatuh Tempo Pembayaran Listrik PLN Pascabayar?
PLN menghadirkan inovasi SuperSUN untuk mengaliri listrik di 25 sekolah di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Sementara itu, 57 sekolah lainnya mendapatkan pasokan listrik melalui perluasan jaringan PLN.
“Kehadiran listrik di sekolah-sekolah pelosok bukan hanya soal menyalakan lampu, tetapi juga membuka jalan bagi transformasi pendidikan, pemerataan pembangunan, dan percepatan transisi energi nasional,” ujar Darmawan.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Edyansyah menjelaskan, SuperSUN merupakan bagian dari transformasi PLN dalam mendorong elektrifikasi berbasis energi baru dan terbarukan (EBT).
"Melalui program listrik SuperSUN, sekolah-sekolah yang sebelumnya tidak teraliri listrik kini dapat merasakan manfaat terang dan akses teknologi digital bagi kegiatan belajar mengajar,” katanya. 
Baca juga: PLN Tetapkan Tarif Listrik hingga Akhir 2025, Ini Perbandingan 900 VA dan 1.300 VA
Edyansyah berharap, kehadiran listrik dari program SuperSUN mampu meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh pelosok Nusantara.
Untuk diketahui, SuperSUN merupakan inovasi energi bersih karya anak bangsa yang mengintegrasikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) mikro dengan battery energy storage system (BESS).
Inovasi itu mampu menghadirkan listrik di wilayah-wilayah yang selama ini belum terjangkau jaringan konvensional. 
Semangat baru untuk belajar
Salah satu guru Sekolah Dasar Kecil (SDK) 014 Sokbok Kabupaten Mamasa, Musa, tak dapat menyembunyikan kebahagiaannya saat listrik PLN akhirnya hadir di sekolahnya. 
Baca juga: PLN Sukses Terangi MotoGP Mandalika 2025, Menpora Erick Thohir: Listrik Nyala Terus
Menurutnya, kehadiran listrik di sekolahnya memungkinkan para guru memanfaatkan berbagai teknologi sebagai media pembelajaran, sekaligus menghadirkan semangat baru bagi para siswa.
“Terima kasih kepada PLN yang telah membantu pemasangan SuperSUN sehingga sangat bermanfaat bagi proses belajar mengajar di desa kami,” ungkap Musa. 
Dia menyebutkan, listrik dari PLN membawa dampak positif pada proses pembelajaran di kelas. 
“Kami kini dapat memanfaatkan media elektronik untuk menyajikan pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan," ujar Musa. 
Pada kesempatan berbeda, Bupati Mamasa Welem Sambolangi mengapresiasi kerja keras PLN yang berhasil menghadirkan listrik untuk membuka kesempatan belajar lebih baik bagi anak-anak di wilayah 3T.
Baca juga: Peringati Hari Sungai Sedunia, PLN dan KLH Gelar Aksi Bersih di DAS Ciliwung
"Atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamasa, saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada PLN yang telah berhasil menghadirkan listrik ke sekolah-sekolah, khususnya di wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau,” katanya. 
Welem menegaskan, kehadiran listrik itu bukan hanya menerangi ruang belajar, tetapi juga menjadi fondasi penting bagi program revitalisasi sekolah serta percepatan digitalisasi pembelajaran.
Dia menambahkan, dengan listrik yang andal, anak-anak kini bisa belajar dengan lebih nyaman.
Selain itu, para guru dapat menggunakan berbagai media digital untuk memperkaya metode mengajar dan sekolah memiliki kesempatan berkembang sejalan dengan kemajuan zaman.
"Walaupun dihadapkan dengan tantangan akses yang sangat berat, melistriki sekolah di daerah terpencil adalah sebuah mimpi lama yang akhirnya berhasil kita wujudkan,” kata Welem. 
Ia meyakini, kolaborasi antara PLN dan pemerintah daerah akan terus membawa manfaat nyata bagi masyarakat.
Baca juga: Adopsi Energi Hijau, PLN Malang Ajak Pegawai hingga Pelanggan Pasang Panel Surya
Perjalanan menghadirkan listrik ke sekolah-sekolah di Mamasa bukanlah hal mudah. Demi mewujudkan mimpi tersebut, tim PLN menempuh perjalanan sejauh 331 kilometer (km) dari Kota Makassar ke Kabupaten Mamasa untuk memobilisasi material. 
Perjalanan dilanjutkan dengan petugas harus menempuh medan berat sepanjang 18,9 km dari pusat Kabupaten Mamasa, melewati jalur berlumpur dan terjal. 
Di beberapa titik, kendaraan tak bisa melintas sehingga petugas PLN bersama warga harus bergotong royong memikul panel surya seberat 100 kilogram (kg) dengan berjalan sejauh 9 km. 
Namun, semua lelah terbayar tuntas saat lampu pertama menyala dan anak-anak bersorak menyambut terang yang mereka tunggu selama ini.
Hingga September 2025, sebanyak 1.500 unit SuperSUN telah terpasang di wilayah kerja PLN UID Sulselrabar.
Kehadiran unit-unit SuperSUN itu membawa perubahan nyata bagi masyarakat, mulai dari tumbuhnya perekonomian lokal hingga hadirnya harapan baru. 
Baca juga: PLN Bangun PLTS Terapung di Waduk Saguling, 24.000 Rumah Tangga Bakal Terlistriki
Selain itu, sebanyak 503 sekolah telah mendapatkan akses listrik guna membuka ruang bagi proses belajar yang lebih modern dan inklusif.