Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Warga Gang Cemara di Koja, Cari Berkah dari Tumpukan Sampah

Kompas.com - 07/07/2023, 13:58 WIB
Tria Sutrisna,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Gang Cemara 01, RT 07 RW 01 Kelurahan Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, tidak lagi menganggap sampah sebagai masalah lingkungan.

Bagi mereka, sampah justru menjadi berkah setelah mengetahui cara mengolahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai jual.

"Memang permasalahan di DKI itu umumnya sampah. Tapi bagi kami, sampah itu menjadi keberkahan. Mindset-nya kami ubah, dari permasalahan menjadi keberkahan," ujar Dany Arwanto, Ketua RT 07 kepada Kompas.com, dikutip Jumat (7/6/2023).

Baca juga: Cerita Dany Arwanto, Penghijau Kawasan Kumuh di Utara Jakarta...

Di tangan Dany dan warganya, sampah aktivitas rumah tangga yang telah dipilah, diolah menjadi pupuk.

Ada pula yang dijadikan medium untuk pengembangbiakan maggot.

Hasil olahan itu kemudian dimanfaatkan untuk keperluan bercocok tanam hingga budidaya ikan . Sebagian hasil produksi juga dikemas dan diperjualbelikan.

"Sampah itu kami olah menjadi pupuk, kami jadikan pakan ikan dan burung, kami proses jadi maggot dan bisa ditabung juga (di bank sampah) menjadi sumber penghasilan juga sama warga," kata Dany.

Baca juga: Sampah di Kolong Rumah Kapuk Muara Setebal Satu Meter, Ketua RT: Diangkut Ratusan Mobil Juga Enggak Bisa

Selain sampah dari aktivitas rumah tangga, Dany dan warganya juga memanfaatkan sampah yang biasa menumpuk di kawasan pasar.

Kegiatan yang dilakukan oleh para warga di Gang Cemara 01 ini pelan-pelan dapat menyelesaikan masalah sampah di kawasan RW 01 Tugu Utara.

"Pelan-pelan mulai tumbuh kesadaran dan kegiatan kami di sini jadi bukan sekadar program. Tapi jadi kebutuhan mereka, sehingga kegiatan yang kami lakukan jadi berkelanjutan," ungkap Dany.

Untuk diketahui, kegiatan pengolahan sampah dan penghijauan kawasan Gang Cemara 01 berawal dari keprihatinan Dany melihat lingkungan warga yang kumuh.

Dany khawatir kondisi lingkungan yang kotor, ditambah dengan udara gersang di Jakarta Utara, berdampak buruk bagi kesehatan warga.

Baca juga: Plt Wali Kota Bekasi Sebut Lahan Gunung Sampah Bintara Milik Perusahaan di Bawah Kementerian Keuangan

Pada 2016, Dany dan warga bermusyawarah untuk memanfaatkan lahan-lahan terbengkalai di tengah pemukiman.

Tumpukan sampah rumah tangga dan limbah dari aktivitas beternak dibersihkan. Lahannya kemudian dijadikan kebun, kolam ikan hingga tempat pengolahan sampah rumah tangga.

Kini, Dany dan Warga Gang Cemara 01 telah memiliki kebun buah-buahan dan sayuran, serta area peternakan dan pengembangan ikan konsumsi maupun ikan hias.

Selain itu, ada pula tempat produksi pupuk organik dan anorganik, budi daya maggot hingga bank sampah.

Hasil panen dan produksinya akan dimanfaatkan bersama-sama oleh warga, serta bisa dijual untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Jerih payah Dany mengubah kawasan kumuh dan gersang ini, membuat dia mendapat penghargaan Piala Kalpataru 2023 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com