Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konten Viral Bersihkan Sampah, Pandawara Group: Bukan Mau Bikin Malu

Kompas.com - 10/07/2023, 12:16 WIB
Tri Purna Jaya,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Sorotan Pandawara Group dalam kontennya tentang sampah yang selalu viral tidak pernah dimaksudkan untuk "mempermalukan" pemerintah setempat.

TikTokers Pandawara yang digawangi Gilang Rahma, Rafly Pasya, Agung Permana, Rifki Sa'dulah, dan Muchamad Ikhsan mengatakan, kegiatan yang mereka inisiasikan bukan untuk tujuan viral.

"Pandawara tidak pernah menyinggung siapa pun, kita selalu ekspos dan menginformasikan ke warga Indonesia apa yang kita dapatkan, dan tidak kita lebih-lebihkan," kata Gilang di sela kegiatan bersih Pantai Sukaraja, Bandar Lampung, Senin (10/7/2023).

Baca juga: Warga Lampung dan Pandawara Group Bersihkan Pantai Sukaraja, Disebut Terkotor Nomor 2 di Indonesia

Soal viral atau tidak viral semua tergantung dari media sosial itu sendiri.

"Kita selalu menyampaikan kabar apa adanya," jelas Gilang.

Gilang mengatakan, tujuan kegiatan kegiatan ini adalah untuk mempersatukan dan memperkuat sinergitas masyarakat serta Pemerintah.

"Kami ingin membuat masyarakat tidak saling menyalahkan lagi soal sampah ini. Karena, memang sebetulnya dalam hakikatnya soal sampah ini adalah tugas dari semua manusia di dunia ini dan yang terpenting masalah lingkungan adalah tanggung jawab kita semua," ungkapnya.

Kondisi Pantai Sukaraja, Bandar Lampung yang penuh sampah, Minggu (9/7/2023).KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA Kondisi Pantai Sukaraja, Bandar Lampung yang penuh sampah, Minggu (9/7/2023).

Informasi soal pantai Sukaraja

Disinggung, dari mana mengetahui tumpukan sampah di Pantai Sukaraja sudah hampir berpuluh tahun, Gilang menjelaskan, informasi itu didapat dari Pandawara yang ada di seluruh Indonesia.

"Jadi, sampai saat ini kita mempunyai rekan-rekan di setiap kota. Dari Aceh sampai timur, mereka selalu memonitoring di setiap tempat dan kota, di Provinsi masing-masing. Pada akhirnya selalu ada laporan ke kita setiap saat, dan akhirnya kita datangi," tegasnya.

"Seperti yang kita sampaikan dalam video sebelumnya, kita sebelum melihat kondisi pantai ini, sudah punya informasi terkait ini," sambung Gilang.

Aksi bersih Pantai Sukaraja, Bandar Lampung yang dilakukan ribuan warga dan Tiktoker Pandawara Grup, Senin (10/7/2023).KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA Aksi bersih Pantai Sukaraja, Bandar Lampung yang dilakukan ribuan warga dan Tiktoker Pandawara Grup, Senin (10/7/2023).

Sementara, untuk penyebutan mengapa Pantai Sukaraja ini diklaim sebagai pantai terkotor nomor 2 di Indonesia, Gilang berkata karena pantai terkotor nomor satu ada di Pandeglang dan sebelumnya sudah mereka bersihkan bersama warga.

"Untuk itu, kita juga mempunyai alasan mengapa melakukan kegiatan di sini dan menyebutkan bahwa Pantai Sukaraja ini nomor dua terkotor se-Indonesia dan nomor satunya itu yang di Pandeglang," ungkap Gilang.

Baca juga: Menengok Pantai Terkotor di Indonesia Usai Dibersihkan Pandawara Group

Dia berharap, setelah pantai Sukaraja dibersihkan, pemerintah dan masyarakat dapat berkolaborasi menjaga kebersihan pantai.

"Kami berharap, ke depannya ada pemeliharaan lebih lanjut dari masyarakat dan pemerintah. Agar bisa berkolaborasi lagi membuat program yang bisa memberikan perubahan kondisi pantai ini," tandasnya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau