Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Bumi Journey, Inisiasi Trip Wisata Peduli Lingkungan

Kompas.com - 10 Agustus 2023, 10:16 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Biasanya kegiatan wisata erat kaitannya dengan datang ke taman rekreasi, atau berkunjung ke suatu destinasi karena memiliki daya tarik dari segi alamnya.

Akan tetapi, tidak semua orang memahami bagaimana sikap berwisata yang baik, seperti halnya mempertimbangkan dampak yang dihasilkan dari hal yang dilakukan selama berwisata.

Baca juga: Cara Ikut Tanam Mangrove Bumi Journey, Wisata Peduli Lingkungan

Tanpa disadari, sebagian besar aktivitas saat berwisata menghasilkan karbon yang berdampak buruk untuk lingkungan.

Maka dari itu, organisasi Bumi Journey hadir memberikan opsi trip (perjalanan) wisata yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga berdampak baik bagi lingkungan.

Inisiasi wisata peduli lingkungan

Tim Bumi Journey Salsabila Firda menceritakan, organisasi Bumi Journey mulanya diiniasi oleh Jessica Novia, yang menyenangi kegiatan wisata.

"Bumi Journey ini berawal dari founder kami, Kak Jes (Jessica Novia). Dia suka traveling (bepergian) di Indonesia dan luar negeri. Tapi masalahnya, ketika ia traveling, ternyata sulit mencari destinasi yang ramah lingkungan," terang Salsa kepada Kompas.com di Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk, Jakarta Utara, Jumat (4/8/2023).

Baca juga:

Wisatawan mencoba tanam mengrove di Pulau Harapan.KOMPAS.com / Suci Wulandari Putri Wisatawan mencoba tanam mengrove di Pulau Harapan.

Salsa menuturkan, seorang traveler (pelaku perjalanan) bisa diibaratkan sebagai seseorang yang bertamu ketika datang ke suatu destinasi.

Layaknya tamu, lanjutnya, seorang pelaku perjalanan tentu harus memberikan kesan yang baik kepada tempat yang didatangi.

"Jadi, Bumi Journey ingin membantu traveler untuk menemukan pilihan wisata ramah lingkungan ini," katanya.

Dari tanam mangrove hingga bersih-bersih pantai

Bibit mangrove di Pulau Harapan.KOMPAS.com / Suci Wulandari Putri Bibit mangrove di Pulau Harapan.

Salah satu kegiatan yang kerap dilakukan oleh Bumi Journey yakni menanam mangrove, mengingat tujuan dari Bumi Journey adalah mengurangi emisi karbon.

Aksi kegiatan tanam mangrove bersama Bumi Journey biasanya dilakukan di Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk, Pulau Harapan, di sekitar Kepulauan Seribu, Bintan, dan Bali.

"Selain tanam mangrove, kita juga ada coral planting (menanam koral) dan beach clean up (bersih bersih pantai)," ujar Salsa.

Baca juga:

Dalam kegiatan tanam mangrove, tim Bumi Journey tidak hanya memberikan kesempatan menanam mangrove langsung kepada peserta trip, tapi juga memberikan pemahaman mengenai peran mangrove kepada peserta dengan cara yang menarik. Contohnya dalam bentuk kuis, permainan, dan diskusi interaktif. 

Usung tagar #TravelCooler

Salsa mengatakan, Bumi Journey berharap setiap traveler bisa mengimplementasikan kegiatan wisata peduli lingkungan yang bisa dimulai dari tiga langkah sederhana.

"Kami menyebutnya Travel Cooler, ada Plan, Reduce, dan Neutralize," kata Salsa.

Dalam konsep Plan, seorang pelaku perjalanan bisa merencanakan kegiatan wisata yang hendak dilakukan sebelum berangkat, seperti perencanaan transportasi dan tempat menginap.

Dalam konsep Reduce, pelaku perjalanan bisa dengan bijak mengurangi tindakan yang memicu karbon lebih banyak. Misalnya, jangan meninggalkan ruangan dalam kondisi AC masih menyala.

Baca juga: Aneka Wisata Mangrove di Desa Wisata Sungsang IV di Sumatera Selatan

Aksi tanam pohon mangrove di Pulau Harapan.KOMPAS.com/ Suci Wulandari Putri Aksi tanam pohon mangrove di Pulau Harapan.

Sementara itu, pada konsep Neutralize, pelaku perjalanan bisa mulai mencoba melakukan kegiatan yang bisa mengurangi karbon. Salah satunya dengan menanam mangrove.

"Setelah dua konsep di awal kita lakukan, tetap ada karbon yang kita hasilkan. Jadi, kita tangkap lagi karbon yang kita hasilkan, salah satunya dengan cara tanam mangrove," terangnya.

Bila tertarik untuk ikut kegiatan trip wisata peduli lingkungan, wisatawan bisa ikut trip wisata yang diadakan oleh Bumi Journey.

Informasi lebih lengkap mengenai trip wisata bisa dilihat di akun Instagram resmi @bumijourney atau di situs web resminya.

"Kita harus jadi travel cooler dan travel smarter," pungkas Salsa. 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau