Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Pemenang Generasi Bangkit "Kompas.com", Pendiri LiFE Papua Bangga

Kompas.com - 29 Oktober 2023, 10:37 WIB
Nabilla Ramadhian,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kurniawan Patma (32), pendiri Literacy For Everyone (LiFE) Papua, bangga menjadi salah satu pemenang Generasi Bangkit Kompas.com.

Kurniawan muncul sebagai pemenang kategori pejuang sosial setelah meraih voting sebanyak 195 vote.

Ia merasa bangga karena kerja kemanusiaannya mendapat apresiasi dari Kompas.com dan Lestari.

"Saya pikir, ini adalah stimulus yang baik. Tidak hanya untuk LiFE, tapi juga apresiasi untuk bapak ibu yang terpilih dalam Generasi Bangkit ini," kata dia dalam acara Selebrasi Generasi Bangkit, Sabtu (28/10/2023).

LiFE Papua adalah komunitas yang berupaya untuk meningkatkan literasi membaca dan menulis anak-anak Papua sejak tahun 2018.

Lambat laun, mereka juga mengajarkan literasi keuangan untuk mama-mama Papua yang berkecimpung di dunia usaha.

Bagi Kurniawan, kemenangannya kali ini bukan hanya untuk dirinya. 

Menurut dia, kemenangan itu adalah kemenangan bersama sebagai bentuk gerakan bersama.

Sebab, bukan Kurniawan saja yang berperan sebagai agen perubahan di kalangan masyarakat Indonesia.

Baca juga: Kisah Kurniawan Patma, Pejuang Literasi bagi Anak-anak dan Mama-mama Papua

Beberapa di antaranya adalah Maria Loretha atau Mama Sorgum yang menjaga ketahanan pangan Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui sorgum.

Kemudian adalah Aipda Jacky Galela, seorang Bhabinkamtibmas Polsek Wara Utara yang bertugas di Kelurahan Luminda, Kecamatan Wara Utara, Kota Palopo, Sulawesi Selatan.


Jacky Galela membangun Rumah Belajar Victory menggunakan dana pribadinya. Rumah Belajar Victory dulunya adalah sebuah warung tempat penjualan minuman keras (miras).

"Terima kasih kepada Kompas.com dan Lestari. Semoga tetap konsisten untuk tetap memproduksi wahana atau event seperti ini agar bisa menginspirasi orang lain," pungkas dia.

Generasi Bangkit Kompas.com

Managing Editor Kompas.com, Amir Sodikin, yang hadir dalam acara Selebrasi Generasi Bangkit di studio Kompas, Sabtu, mengatakan, Generasi Bangkit merupakan program pionir untuk mengangkat sosok-sosok inspiratif yang memiliki aksi positif di masyarakat.

"Kita tidak menyangka ada sosok penting di daerah yang perannya tak terbayangkan. Ada di bidang pemberdayaan ekonomi, berjuang di bidang ligkungan, dan berjuang untuk ketahan pangan," ujar Amir.

Lebih lanjut, Amir menyampaikan bahwa program Generasi Bangkit akan dilanjutkan setiap tahunnya dengan tema yang berbeda.

"Ini punya dampak nyata bagi masyarakat sekitar juga bagi Kompas.com yang punya komitmen melakukan perubahan ke depannya," tuturnya.

Sebagai informasi, Generasi Bangkit adalah program inisiatif Kompas.com untuk mendukung individu yang berperan sebagai agen perubahan dalam memperbaiki kondisi sosial dan lingkungan di Indonesia.

Baca juga: Pejuang Literasi di Papua dan Mama Sorgum dari NTT, Inilah Pemenang Generasi Bangkit Kompas.com

Program ini bertujuan untuk mengangkat dan memberikan dukungan kepada mereka, agar gerakan baik yang mereka lakukan dapat memengaruhi banyak orang.

Generasi Bangkit mencari individu yang memenuhi lima poin kunci dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan:

1. Memastikan kehidupan layak dan pemenuhan kebutuhan dasar individu di sekitarnya.
2. Berkontribusi dalam upaya global untuk melindungi bumi dan sumber daya alam.
3. Mendorong perkembangan ekonomi yang meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.
4. Membangun masyarakat inklusif, damai, dan bebas dari kekerasan.
5. Mendorong kolaborasi antar berbagai sektor untuk mencapai Sustainability Development Goals.

Program Generasi Bangkit melibatkan empat tahap nominasi, yaitu:

1. Tahap pencarian: Tim Kompas.com melakukan pencarian individu yang berperan sebagai pejuang di seluruh penjuru Indonesia.
2. Tahap seleksi & kurasi: Tim Kompas.com menilai dan memilih 10 individu terbaik untuk masuk ke dalam tahap lihat lebih dekat.
3. Tahap lihat lebih dekat: Kompas.com mengungkap lebih detail tentang sosok pejuang terpilih dan kisah perjalanannya.
4. Tahap Selebrasi: Kompas.com merayakan perjuangan dan memberikan penghargaan kepada pejuang yang terpilih.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat