Harimau Mati di Riau Diduga Dibunuh Pemburu Profesional

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harimau Mati di Riau Diduga Dibunuh Pemburu Profesional

Kompas.com - 07/03/2025, 10:01 WIB

Berdasarkan investigasi yang dilakukan bersama Polsek Rokan IV Koto, Koramil Rokan IV Koto, dan Yayasan Arsari, enam orang tersangka ditangkap

Kembali ke artikel...

Berikan Komentar

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Video pilihan

Lihat Semua

Laporkan komentar

Iklan atau spam

Porno atau asusila

Ujaran kebencian atau SARA

Perundungan atau pelecehan

Lainnya

Akun Terdeteksi Anonim

Kami mendeteksi email anonim pada akunmu. Untuk berkomentar, mohon gunakan email yang valid.

Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Batal edit?

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Hapus Komentar

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Oke

Terkini Lainnya

Dukung Dunia Pendidikan, BRI Peduli Salurkan Bantuan Rp 500 Juta kepada SDN di Bogor

Dukung Dunia Pendidikan, BRI Peduli Salurkan Bantuan Rp 500 Juta kepada SDN di Bogor

BUMN

23/06/2025, 20:30 WIB

Riset: Tips Jitu Percepat Transisi Energi adalah Kolab dengan China

Riset: Tips Jitu Percepat Transisi Energi adalah Kolab dengan China

LSM/Figur

23/06/2025, 20:04 WIB

Lewat Label 'Kota Kotor', KLH Dorong Perbaikan Pengelolaan Sampah

Lewat Label "Kota Kotor", KLH Dorong Perbaikan Pengelolaan Sampah

Pemerintah

23/06/2025, 19:05 WIB

Pertamina Port Logistik Gelar Aksi Transplantasi Terumbu Karang dan Pembersihan Sampah di Kepulauan Seribu

Pertamina Port Logistik Gelar Aksi Transplantasi Terumbu Karang dan Pembersihan Sampah di Kepulauan Seribu

BUMN

23/06/2025, 18:12 WIB

Bank Lokal Ternyata Lebih Tangguh dan Bermanfaat dalam Krisis Iklim

Bank Lokal Ternyata Lebih Tangguh dan Bermanfaat dalam Krisis Iklim

Swasta

23/06/2025, 18:12 WIB

Konsep Baru Adipura: Yang Gagal Kelola Sampah Bakal Dapat Predikat Kota Kotor

Konsep Baru Adipura: Yang Gagal Kelola Sampah Bakal Dapat Predikat Kota Kotor

Pemerintah

23/06/2025, 17:10 WIB

Transparansi ESG Jadi Sorotan Baru Dunia Usaha, Bagaimana di Tanah Air?

Transparansi ESG Jadi Sorotan Baru Dunia Usaha, Bagaimana di Tanah Air?

Swasta

23/06/2025, 16:21 WIB

Pantau Konsumsi Energi AI, IEA Resmikan Observatorium Khusus

Pantau Konsumsi Energi AI, IEA Resmikan Observatorium Khusus

Pemerintah

23/06/2025, 16:08 WIB

KKP Minta Komdigi 'Take Down' Situs Jual Beli Pulau Indonesia

KKP Minta Komdigi "Take Down" Situs Jual Beli Pulau Indonesia

Pemerintah

23/06/2025, 15:58 WIB

Dorong Logistik Berkelanjutan, KAI Logistik Tanam 500 Mangrove

Dorong Logistik Berkelanjutan, KAI Logistik Tanam 500 Mangrove

BUMN

23/06/2025, 15:17 WIB

KKP Bantah Isu 4 Pulau di Anambas Dijual di Situs Internasional

KKP Bantah Isu 4 Pulau di Anambas Dijual di Situs Internasional

Pemerintah

23/06/2025, 15:08 WIB

Studi Baru Sebut Larangan Kantong Plastik Ampuh Kurangi Penggunaan

Studi Baru Sebut Larangan Kantong Plastik Ampuh Kurangi Penggunaan

LSM/Figur

23/06/2025, 14:08 WIB

Kompleksitas Sawit di Tesso Nilo adalah Buah Ketidaktegasan Pemerintah

Kompleksitas Sawit di Tesso Nilo adalah Buah Ketidaktegasan Pemerintah

Pemerintah

23/06/2025, 13:06 WIB

Komisi Eropa Berencana Batalkan Penyusunan Regulasi Anti-Greenwashing

Komisi Eropa Berencana Batalkan Penyusunan Regulasi Anti-Greenwashing

Pemerintah

23/06/2025, 12:11 WIB

Lawan Krisis Iklim, BRIN Genjot Pemuliaan Tanaman Buah Pakai Speed Breeding

Lawan Krisis Iklim, BRIN Genjot Pemuliaan Tanaman Buah Pakai Speed Breeding

Pemerintah

23/06/2025, 11:03 WIB

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

1

Picu Kerusakan Lingkungan, 2 Perusahaan Tambang Didenda Rp 47 Miliar

Dibaca 4.301 kali

2

Kompleksitas Sawit di Tesso Nilo adalah Buah Ketidaktegasan Pemerintah

Dibaca 1.568 kali

3

KKP Ungkap Pendapatan Sektor Perikanan Indonesia Capai Rp116 Triliun

Dibaca 538 kali

4

PT IMIP Respons KLH terkait Dugaan Pelanggaran Lingkungan

Dibaca 450 kali

5

Menelusuri Jejak Kayu Ilegal lewat Forensik DNA, Harapan Baru dalam Penegakan Hukum Kehutanan

Dibaca 441 kali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghargaan dan sertifikat:

Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com

Daftarkan Email

Kanal

Network

Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui

Facebook X Whatsapp Line Telegram Copy Link

Oke

Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com

atau

Gunakan metode lain