Terbukti Cemari Lingkungan, Pengelola TPA Ilegal Dikenakan Pidana

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbukti Cemari Lingkungan, Pengelola TPA Ilegal Dikenakan Pidana

Zintan Prihatini

Kompas.com - 12/03/2025, 22:18 WIB

KLH bekerja sama dengan Bareskrim Polri untuk menangkap satu tersangka berinisial S yang masuk daftar pencarian orang (DPO).

Kembali ke artikel...

Berikan Komentar

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Video pilihan

Lihat Semua

Laporkan komentar

Iklan atau spam

Porno atau asusila

Ujaran kebencian atau SARA

Perundungan atau pelecehan

Lainnya

Akun Terdeteksi Anonim

Kami mendeteksi email anonim pada akunmu. Untuk berkomentar, mohon gunakan email yang valid.

Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Batal edit?

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Hapus Komentar

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Oke

Terkini Lainnya

Ramai Kesenjangan Sosial di Medsos, Data: Ketimpangan Ekonomi Makin Lebar

Pemerintah

30/04/2025, 13:00 WIB

Bumi Kehilangan Triliunan Ton Air pada Abad Ini

Pemerintah

30/04/2025, 13:00 WIB

Studi: Perusahaan China Bangun 7,7 GW PLTU Batu Bara di Indonesia

LSM/Figur

30/04/2025, 11:00 WIB

Pemerintah Bakal Bangun PLTS Terapung Saguling Lewat JETP

Pemerintah

30/04/2025, 10:20 WIB

3.207 Hektare Lahan Gambut dan Tanah Mineral Kebakaran hingga April 2025

Pemerintah

30/04/2025, 09:50 WIB

Kemenperin Tunda Bantuan Sertifikasi Lingkungan IKM

Pemerintah

30/04/2025, 09:35 WIB

Perancis Luncurkan Piagam Guna Mendukung Kredit Karbon Berintegritas

Pemerintah

30/04/2025, 09:12 WIB

Gubernur NTT: Pengembangan Geotermal di Pulau Flores akan Ditinjau

Pemerintah

30/04/2025, 09:00 WIB

Bagaimana Pompa Air Tenaga Surya Membebaskan Perempuan di Pandan Indah

LSM/Figur

30/04/2025, 08:40 WIB

"Power Wheeling" Disebut Solusi Saling Menguntungkan untuk Semua Pihak

LSM/Figur

30/04/2025, 07:00 WIB

Kabar Baik, Populasi Penyu di Seluruh Dunia Mulai Pulih

LSM/Figur

29/04/2025, 19:47 WIB

10 Kabupaten Kota di Riau Umumkan Status Siaga Karhutla

Pemerintah

29/04/2025, 17:00 WIB

ITDP Dorong Pembatasan Kendaraan di Kawasan Rendah Emisi Jakarta

Swasta

29/04/2025, 15:17 WIB

10 Tahun Perjanjian Paris, Bagaimana Refleksinya?

Pemerintah

29/04/2025, 15:00 WIB

Pemanasan Global Sebabkan Lahan Basah Hasilkan Lebih Banyak Metana

LSM/Figur

29/04/2025, 14:58 WIB

Terkini Lainnya

Ramai Kesenjangan Sosial di Medsos, Data: Ketimpangan Ekonomi Makin Lebar

Bumi Kehilangan Triliunan Ton Air pada Abad Ini

Studi: Perusahaan China Bangun 7,7 GW PLTU Batu Bara di Indonesia

Pemerintah Bakal Bangun PLTS Terapung Saguling Lewat JETP

3.207 Hektare Lahan Gambut dan Tanah Mineral Kebakaran hingga April 2025

Kemenperin Tunda Bantuan Sertifikasi Lingkungan IKM

Perancis Luncurkan Piagam Guna Mendukung Kredit Karbon Berintegritas

Gubernur NTT: Pengembangan Geotermal di Pulau Flores akan Ditinjau

Bagaimana Pompa Air Tenaga Surya Membebaskan Perempuan di Pandan Indah

"Power Wheeling" Disebut Solusi Saling Menguntungkan untuk Semua Pihak

Kabar Baik, Populasi Penyu di Seluruh Dunia Mulai Pulih

10 Kabupaten Kota di Riau Umumkan Status Siaga Karhutla

ITDP Dorong Pembatasan Kendaraan di Kawasan Rendah Emisi Jakarta

10 Tahun Perjanjian Paris, Bagaimana Refleksinya?

Pemanasan Global Sebabkan Lahan Basah Hasilkan Lebih Banyak Metana

Terpopuler

Ini Lokasi Pembangunan PLTB di Cirebon, Bakal Ada 20 Menara

Bank Sampah Kepulauan Seribu Mampu Tekan 80 Persen Limbah Rumah Tangga

Pemutihan Massal Ancam 84 Persen Terumbu Karang Dunia

RUPTL Segera Disahkan, Realisasi PLTN Ditarget 500 MW sampai 2035

Laporan Keberlanjutan: Cuma 2 Persen Korporat Raih Nilai A, Tapi Naik

Terkini Lainnya

Terpopuler

Ini Lokasi Pembangunan PLTB di Cirebon, Bakal Ada 20 Menara

Bank Sampah Kepulauan Seribu Mampu Tekan 80 Persen Limbah Rumah Tangga

Pemutihan Massal Ancam 84 Persen Terumbu Karang Dunia

RUPTL Segera Disahkan, Realisasi PLTN Ditarget 500 MW sampai 2035

Laporan Keberlanjutan: Cuma 2 Persen Korporat Raih Nilai A, Tapi Naik

Now Trending