Terkait banjir rob yang sering terjadi di Semarang, Ganis mengklarifikasi bahwa penanaman mangrove bukan solusi utama.
"Banjir rob terjadi karena penurunan tanah atau land subsidence, ditambah naiknya muka air laut. Di Kota Semarang, penurunan tanah bisa mencapai 10 hingga 15 cm per tahun akibat pembangunan dan pengambilan air tanah yang berlebihan," terangnya.
Sepanjang 2024, PGN Group telah menanam total 182.046 pohon yang setara dengan pengurangan 187,5 ton karbon dioksida per tahun. Program ini merupakan komitmen perusahaan untuk carbon offset, mengingat dalam kegiatan operasional, setiap perusahaan pasti mengeluarkan emisi karbon.
"Kita sendiri tahu bahwa mangrove punya tingkat mereduksi karbon lebih besar dari tanaman-tanaman biasa, hingga tiga kali lebih besar," jelas Widagdo.
Riset menunjukkan bahwa ekosistem mangrove mampu menyerap karbon dalam jumlah besar, bahkan bisa menyimpan karbon sepuluh kali lebih banyak daripada hutan terestrial. Ini menjadikan ekosistem mangrove sangat penting dalam upaya menghambat laju krisis iklim global.
"Indonesia menjadi negara nomor dua dengan panjang pantai terpanjang di dunia. Ini merupakan potensi sekaligus tantangan. Kalau kita bisa mengelolanya dengan baik, kita bisa berkontribusi dalam mereduksi karbon melalui blue carbon dari tanaman mangrove yang memiliki kemampuan tiga sampai lima kali lipat dibanding tanaman biasa," jelas Eko.
Dalam pelaksanaannya, PGN menggandeng berbagai pihak yang memiliki komitmen sama dalam pelestarian lingkungan. Eko menyebut Kompas Group di National Geographic Indonesia dan IKAMaT sebagai dua mitra yang memiliki komitmen kuat terhadap kelestarian lingkungan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa program tersebut akan dipantau hingga satu tahun ke depan, bahkan lebih. Tingkat keberhasilan tumbuh kembang mangrove akan terus dijaga melalui kerja sama dengan komunitas untuk memastikan angka fertility rate tetap tinggi.
Melalui program tersebut, upaya pelestarian ekosistem mangrove diharapkan dapat terus berlanjut, mengingat perannya yang vital dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam aspek penanganan perubahan iklim dan pelestarian ekosistem laut.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya