Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Calon Presiden WMO, Kepala BMKG Fokus Mitigasi Perubahan Iklim jika Terpilih

Kompas.com - 15/05/2023, 17:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mencaji calon Presiden Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization/WMO) periode 2023-2027.

Jika terpilih, Dwikorita berjanji untuk fokus terhadap isu mitigasi perubahan iklim, sebagaimana dilansir Antara.

"Mitigasi dan adaptasi perubahan iklim menjadi salah satu isu prioritas yang harus menjadi perhatian semua negara tanpa terkecuali," ujar Dwikorita dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin (15/5/2023).

Baca juga: Filantropi Islam Punya Potensi untuk Biayai Solusi Perubahan Iklim

Menurutnya, dampak perubahan iklim menjadi ancaman bagi ketersediaan sumber daya air, ketahanan pangan, keselamatan dari bencana hidrometeorologi, serta kesejahteraan seluruh umat manusia di dunia.

Saat Resepsi Diplomatik di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura, Dwikorita memaparkan visi yang akan dia usung.

Visi tersebut yakni "Mewujudkan Cuaca-Iklim dan Samudra untuk Kesejahteraan Bersama dan Ketangguhan Masyarakat Dunia" dan sedikitnya ada empat misi.

Pertama, terus memperkuat Global Basic Observing Network (GBON), dengan mendukung pengembangan kapasitas sumber daya manusia dan infrastruktur di negara-negara anggota, khususnya untuk pengamatan sistem kebumian yang berkualitas.

Baca juga: Pakar: Perubahan Iklim Pengaruhi Kesehatan Mental Kaum Muda

Kedua, terus memperkuat dan atau mempercepat pengembangan peringatan dini untuk semua (early warning for all).

Ketiga, terus memfasilitasi kemitraan dan kolaborasi untuk mobilisasi sumber daya, guna mendukung pengembangan infrastruktur dan kapasitas negara-negara anggota diantaranya dengan meningkatkan capaian Program Systematic Observations Financing Facility (SOFF).

keempat, terus mendorong pengembangan teknologi tepat guna dengan memperhatikan pengetahuan, teknologi, dan/atau kearifan lokal atau adat untuk mendukung peringatan dini dan aksi dini di Negara Berkembang dan Negara Berkembang Kepulauan Kecil (Small Island Developing States/SIDS).

Pencalonan Dwikorita Karnawati merupakan pencalonan kandidat perempuan pertama sebagai Presiden WMO dalam sejarah.

Baca juga: Menjembatani Pusat dan Daerah dalam Pengendalian Perubahan Iklim

Pemilihan Presiden WMO periode 2023-2027 akan dilaksanakan pada sidang the Nineteenth World Meteorological Congress (CG-19) yang akan diadakan pada 22 Mei-2 Juni 2023.

Presiden WMO dipilih berdasarkan suara terbanyak oleh Anggota WMO yang terdiri dari 197 negara dan enam teritori.

Duta Besar RI untuk Singapura Suryo Pratomo menegaskan keinginan dan komitmen Indonesia untuk terus berkontribusi dalam penguatan kepemimpinan WMO guna meningkatkan kesejahteraan manusia di dunia.

"Dengan kredensial, integritas, pengalaman, kontribusi, dan visinya yang mengesankan, Pemerintah Indonesia yakin Dwikorita Karnawati akan memastikan peran konstruktif dan aktif Indonesia di WMO," tutur Suryo.

Baca juga: 8 Dampak Perubahan Iklim terhadap Kesehatan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau