KOMPAS.com – Sebanyak 54 persen pembaca KG Media berani membayar lebih untuk merek yang menerapkan Sustainable Development Goals (SDGs).
Lebih menariknya lagi, 68 persen pembaca bahkan bersedia untuk berpindah dari merek langganan mereka kepada merek yang menerapkan SDGs.
Temuan tersebut muncul oleh riset yang dilakukan oleh KG Media untuk mengetahui ketertarikan pembaca terhadap program SDGs.
Baca juga: SDGs: Pengertian, Sejarah, dan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Dalam risetnya, KG Media melakukan survei kuantitatif dan kualitatif yang dilakukan pada Mei 2022.
Survei kuantitatif dilaksanakan pada 10-21 Mei 2023 secara daring melalui widget, media sosial, dan native polling di seluruh unit KG Media.
Ada 5.620 responden yang berpartisipasi dalam survei kuantitatif. Mereka berasal dari berbagai usia dan gender, serta pembaca KG Media selama satu tahun terakhir.
Sedangkan riset kualitatif dilakukan terhadap lima responden yang dipilih secara acak. Riset kualitatif dilaksanakan secara daring dengan in depth interview pada 24-25 Mei 2023.
Baca juga: Mengenal 17 Tujuan SDGs Pembangunan Berkelanjutan Beserta Penjelasannya
Mayoritas para responden dalam penelitian merasa, isu SDGs paling banyak diminati adalah isu lingkungan.
Isu lingkungan dirasa lebih terasa bila dibandingkan isu sosial. Pasalnya, dampak dari masalah lingkungan seperti polusi, sampah, banjir,dan lain-lain cenderung lebih “terlihat” dan dapat langsung dirasakan saat itu juga.
Dengan kata lain, kegiatan lingkungan perusahaan dapat langsung terlihat. Dan secara psikologis, konsumen merasa puas karena telah ikut serta berkontribusi.
Implementasi SDGs memiliki dampak yang positif terhadap minat beli produk. Hanya saja, beberapa cenderung kurang memperhatikan apa yang sudah dilakukan oleh merek meski mereka mengaku memperhatikan program SDGs perusahaan.
Hal ini menandakan program yang dilakukan perusahaan belum kuat menempel. Beberapa penyebabnya seperti program yang kurang konsisten, tidak cukup intens terpublikasi, dan program kurang dekat dengan keseharian konsumen.
Baca juga: 4 Pilar SDGs di Indonesia
Di sisi lain, mayoritas pembaca merasa belum banyak mengetahui atau mendapat paparan informasi bahwa sebuah merek sudah menerapkan SDGs.
Hanya sekitar 21 persen pembaca yang tahu program-program SDGs milik perusahaan secara detail.
Mereka yang mengetahui aktivitas SDGs perusahaan tersebut biasanya karena merasakan langsung program yang telah diselenggarakan.
Mayortias pembaca juga hanya mengetahui aktivitas secara umum. Aktivitas yang paling banyak diketahui adalah program berbasis lingkungan seperti pengelohan limbah dan penggunaan bahan ramah lingkungan.
Pembaca cenderung pasif menggali informasi terkait program SDGs dari perusahaan lakukan. Mereka jarang sekali secara aktif mencari informasi mengenai program SDGs perusahaan.
Baca juga: Daftar 169 Target SDGs
Setidaknya ada dua alasan mengapa para pembaca cenderung pasif menggali informasi program SDGs perusahaan.
Pertama, mereka merasa ada prioritas informasi lain yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Kedua, mereka kurang memiliki motivasi terhadap apa yang sudah dilakukan perusahaan terkait lingkungan atau sosial sekitar.
Oleh karenanya, peluang dalam meningkatkan nilai perusahaan tentu masih sangat dimungkinkan.
Mengingat pembaca cenderung pasif mendapatkan informasi mengenai program SDGs dari perusahaan, kampanye SDGs korporasi sebaiknya bersifat terus menerus dan berkesinambungan untuk mendapatkan dampak yang optimal.
Baca juga: SDGs Desa: Pengertian, Peraturan, dan Tujuannya
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya