"Karena memang program kami dinilai bagus, akhirnya beberapa kepala desa ingin kerja sama dengan kami. Insya Allah di akhir tahun ini kami tambah lagi dan itu nanti impact-nya salah satunya di tenaga kerja, karena kami full 100 persen tenaga lokal," tutur Sobirin.
Para pekerja berasal dari latar belakang pendidikan yang beragam, SMP ataupun SMA bisa bekerja asalkan mempunyai kegigihan. Sobirin menyebut, setidaknya akan ada 60 tenaga kerja tambahan pada 2026.
Dari 20 pohon kelapa, mereka mengantongi sekitar Rp 440.000 per harinya. Tak sampai di situ, petani diberikan BPJS Kerenagakerjaa, hingga permodalan dari bank resmi.
Baca juga: Surabaya hingga Jakarta Paparkan Strategi Kota Berkelanjutan di Lestari Summit 2025
Usia yang tak lagi muda banyak menyebabkan kematian akibat jatuh dari pohon kelapa. Di sisi lain, kebanyakan dari mereka tak ingin hanya berdiam diri di rumah. Alhasil, Sobirin mempekerjakan petani nira kelapa yang sudah pensiun mengurus perkebunan kopi.
Selain itu, pihaknya juga menanam kelapa genjah, varietas kelapa berbatang pendek yang cepat berbuah.
"Jadi petani kami yang biasanya kalau dulu sampai 60-70 tahun, nanti setelah kopi ini jalan, 60 tahun petani wajib pensiun dan ambil pendapatan dari kopi. Karena kebiasaan petani di desa itu tidak mau diam, jadi kadang penghasilan sudah cukup tetap saja melakukan kegiatan," ungkap Sobirin.
Dia mencatat, program Astra membantu para petani membangun 165 rumah. Sobirin mengaku masih ingin merangkul petani yang belum terbina di mana pendapatannya rendah.
"Dan ini menjadi solusi untuk regenerasi petani, karena regenerasi petani semakin berkurang. Kami kembalikan mereka ke desa, pohon yang tinggi kami rendahkan, cari bibit-bibit yang genjah, kami fasilitasi dan beri enyamanan di desa dan kami bisa tumbuh barang di desa, dari desa untuk Indonesia," tutur dia.
Head of Corporate Communications Astra, Windy Riswantyo, menjelaskan program Satu Indonesia Awards yang memasuki tahun ke-16, menjadi bukti konsistensi Astra dalam membina generasi muda berprestasi.
Hingga saat ini, lebih dari 726 penerima penghargaan telah dibina dan hubungan itu tidak berhenti di panggung awarding semata. Hal ini terbukti dengan adanya Desa Sejahtera Astra yang membantu petani nira kelapa di Semedo.
“Jadi kami memiliki lebih dari 1.500 Desa Sejahtera Astra dan Kampung Berseri Astra yang kami lucurkan 2018. Jadi pas banget ada anak muda yang menjadi pemenang Satu Indonesia Awards, kemudian kami punya inisiatif kampung dan desa yang kami lihat desanya Mas Sobirin ini memenuhi, kemudian kami bina," beber Windy.
Bagi Astra, kisah Sobirin adalah cerminan nyata dari semangat Dari Desa untuk Indonesia. Program Satu Indonesia Awards bukan sekadar ajang penghargaan, melainkan bagian dari ekosistem tanggung jawab sosial Astra yang berkelanjutan.
Empat pilar CSR Astra yakni kewirausahaan, lingkungan, pendidikan, dan kesehatan merupakan fondasi pembinaan terhadap lebih dari 1.500 Desa Sejahtera Astra dan Kampung Berseri Astra di seluruh negeri.
"Kami sangat sangat meng-encourage anak muda untuk berani berkarya, berdampak, dan yuk kita sama-sama pulang ke desa, membangun desa kita. Banyak sekali kesempatan atau lumbung emas yang masih belum tergarap di desa dan ayo kita semakin aktif dan tunjukkan dampak yang nyata buat masyarakat," imbuh dia.
Baca juga: Hadir di EDRR 2025, Astra Tunjukkan Komitmen Kesiapsiagaan Bencana Nasional
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya