KOMPAS.com - Selain polusi dan pemanasan global, ancaman besar bagi penyu adalah jaring ikan.
Jaring nelayan tersebut tidak hanya menjaring ikan tetapi juga secara tidak sengaja menjerat penyu serta spesies lain yang bukan target tangkapan.
Sudah ada upaya menggunakan lampu sebagai pencegahan penyu terjerat jaring nelayan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan memasang lampu pada jaring ikan, jaring tersebut menjadi jelas terlihat oleh penyu, sehingga penyu dapat menghindari area jaring tersebut.
Sayangnya, ada masalah terkait penggunaan lampu tersebut yakni lampu bertenaga baterai cenderung cepat habis, membutuhkan biaya penggantian yang tinggi, dan berpotensi menyebabkan polusi lingkungan.
Selain itu, lampu tersebut berukuran besar dan dapat menyebabkan jaring tersangkut, sehingga menyulitkan nelayan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut sekelompok peneliti pun bekerja sama dengan nelayan di Meksiko untuk mengembangkan solusi yang lebih baik.
Baca juga: Kabar Baik, Populasi Penyu Hijau Dunia Naik 28 Persen
Mereka mencoba menggunakan lampu LED yang menggunakan tenaga matahari dan sekaligus berperan sebagai pelampung.
Lampu-lampu ini dirancang untuk berkedip sebagai cara menghemat energi dan dapat bertahan menyala hingga lima hari lebih meskipun tanpa paparan sinar matahari.
Pemasangannya sangat praktis. Alat ini dapat dipasang langsung pada tali pelampung jaring, persis seperti pelampung tradisional sehingga tidak membutuhkan peralatan tambahan atau cara yang sulit.
Melansir Earth, Minggu (19/10/2025), pengujian langsung di Teluk California membuktikan bahwa lampu surya ini berhasil menurunkan jumlah penyu yang tertangkap secara tidak sengaja hingga 63 persen dibandingkan jaring konvensional.
Kabar baiknya lagi, penggunaan lampu ini tidak mengganggu hasil tangkapan ikan yang ditargetkan, misalnya ikan ekor kuning justru ada sedikit peningkatan jumlah tangkapannya meski tidak terlalu besar.
“Hasilnya cukup menggembirakan,” kata Jesse Senko, asisten profesor di Arizona State Univesity School of Ocean Futures yang memimpin penelitian ini.
Penyu laut bukan hanya simbol lautan. Mereka telah ada selama lebih dari 100 juta tahun dan memegang peranan khas dalam ekosistem laut yang tidak dimiliki oleh satwa lain.
"Walaupun beberapa jenis penyu tunjukkan tanda pemulihan, total populasi mereka saat ini masih jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah mereka di masa lampau.
“Penyu laut penting untuk menjaga kesehatan laut yang dibutuhkan untuk mempertahankan perikanan yang tangguh,” kata Senko.
Baca juga: Kisah Fitryanti, Akademisi yang Aktif Lindungi Penyu dan Beri Edukasi Masyarakat Papua
Lebih lanjut, ide di balik pelampung berlampu solar ini justru tidak muncul dari hasil riset laboratorium akademis.
Gagasan itu berasal dari dua saudara nelayan pesisir di Meksiko, yaitu Juan Pablo dan Felipe Cuevas Amador, yang keduanya turut menjadi penulis dalam studi terbaru ini.
Menurut Senko, kemitraan seperti ini merupakan elemen kunci yang membuat proyek berjalan sukses. Pasalnya, para nelayan akan lebih termotivasi untuk mengaplikasikannya dan membagikan pengetahuan ini kepada rekan nelayan serta komunitas di sekitarnya.
Saat ini, tim peneliti telah bermitra dengan perusahaan Fishtek Marine untuk memproduksi secara massal lampu tenaga surya ini dan memasarkannya.
Mereka berharap lampu tersebut akan tersedia dalam dua hingga tiga tahun ke depan.
Selain itu, terdapat harapan besar bahwa lembaga konservasi atau program pemerintah dapat memberikan subsidi agar nelayan lebih mudah menggunakan teknologi ramah lingkungan ini.
Selanjutnya, peneliti akan terus mengamati bagaimana penyu merespons di bawah air, mencoba mencari tahu cara terbaik untuk menjauhkan mereka dari jaring.
"Angka penurunan tangkapan sampingan penyu laut sebesar 63 persen adalah permulaan yang mengagumkan. Namun, tidak ada yang menghalangi kita untuk terus memperbaikinya", papar Senko.
"'Fokus saya sekarang adalah mencari cara agar penurunan yang sekarang 63 persen dapat kita tingkatkan menjadi 95 persen," tambahnya.
Baca juga: Pusat Unggulan Dibentuk, Masyarakat Diajak Aktif Jaga Penyu dan Cetacea
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya