Kemenhut Lakukan Revitalisasi Ekosistem di Taman Nasional Tesso Nilo, Riau

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhut Lakukan Revitalisasi Ekosistem di Taman Nasional Tesso Nilo, Riau

Eriana Widya Astuti

Kompas.com - 12/06/2025, 15:36 WIB

Tesso Nilo sebelumnya merupakan kawasan Hutan Produksi Terbatas dan Hutan Tanaman Industri, sebelum ditunjuk sebagai taman nasional pada 2004.

Kembali ke artikel...

Berikan Komentar

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Video pilihan

Lihat Semua

Laporkan komentar

Iklan atau spam

Porno atau asusila

Ujaran kebencian atau SARA

Perundungan atau pelecehan

Lainnya

Akun Terdeteksi Anonim

Kami mendeteksi email anonim pada akunmu. Untuk berkomentar, mohon gunakan email yang valid.

Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Batal edit?

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Hapus Komentar

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Oke

Terkini Lainnya

Tiga Bulan Terakhir, Kualitas Udara Jabodetabek Masuk Kategori Tidak Sehat

Tiga Bulan Terakhir, Kualitas Udara Jabodetabek Masuk Kategori Tidak Sehat

Pemerintah

14/06/2025, 11:10 WIB

RI-Singapura Kerja Sama Bangun Fasilitas CCS hingga Industri Hijau

RI-Singapura Kerja Sama Bangun Fasilitas CCS hingga Industri Hijau

Pemerintah

14/06/2025, 09:15 WIB

SBTi Ubah Panduan Target Iklim untuk Produsen Otomotif

SBTi Ubah Panduan Target Iklim untuk Produsen Otomotif

LSM/Figur

13/06/2025, 22:07 WIB

Institut Teknologi PLN Gandeng APITU untuk Jawab Kebutuhan 'Green Jobs'

Institut Teknologi PLN Gandeng APITU untuk Jawab Kebutuhan "Green Jobs"

BUMN

13/06/2025, 20:31 WIB

Industri Olahraga Dukung Pengukuran Karbon yang Akurat

Industri Olahraga Dukung Pengukuran Karbon yang Akurat

LSM/Figur

13/06/2025, 20:05 WIB

Menteri KP Pastikan RI Berkomitmen Kelola Laut Berkelanjutan

Menteri KP Pastikan RI Berkomitmen Kelola Laut Berkelanjutan

Pemerintah

13/06/2025, 19:01 WIB

Langgar Aturan Lingkungan, 2 Perusahaan Logam di Bekasi Disegel

Langgar Aturan Lingkungan, 2 Perusahaan Logam di Bekasi Disegel

Pemerintah

13/06/2025, 18:24 WIB

KADIN: Keberlanjutan Bukan Beban, Tapi Daya Saing Baru bagi Industri

KADIN: Keberlanjutan Bukan Beban, Tapi Daya Saing Baru bagi Industri

Swasta

13/06/2025, 17:10 WIB

Pendanaan Solusi Berbasis Alam untuk Air Naik Dua Kali Lipat dalam 10 Tahun

Pendanaan Solusi Berbasis Alam untuk Air Naik Dua Kali Lipat dalam 10 Tahun

Swasta

13/06/2025, 15:24 WIB

Ahli Ungkap Perbedaan Antara Tupai dan Bajing

Ahli Ungkap Perbedaan Antara Tupai dan Bajing

Pemerintah

13/06/2025, 14:56 WIB

Pemerintah: Cadangan Energi Terbarukan Indonesia Capai 3,6 TW

Pemerintah: Cadangan Energi Terbarukan Indonesia Capai 3,6 TW

Pemerintah

13/06/2025, 13:38 WIB

Pertumbuhan Ekonomi bakal Tak Berjalan jika Tak Ada Keberlanjutan Alam

Pertumbuhan Ekonomi bakal Tak Berjalan jika Tak Ada Keberlanjutan Alam

LSM/Figur

13/06/2025, 13:21 WIB

Aksi Nyata FKS Food Sejahtera, Konservasi Pohon Langka untuk Lingkungan Berkelanjutan

Aksi Nyata FKS Food Sejahtera, Konservasi Pohon Langka untuk Lingkungan Berkelanjutan

Swasta

13/06/2025, 12:51 WIB

Petani Muda Kian Tergerus, FAO Dorong Lewat Program Petani Keren

Petani Muda Kian Tergerus, FAO Dorong Lewat Program Petani Keren

Pemerintah

13/06/2025, 10:55 WIB

BRIN Temukan Katak Terbang asal Sulawesi yang Hilang Lebih dari Seabad

BRIN Temukan Katak Terbang asal Sulawesi yang Hilang Lebih dari Seabad

Pemerintah

13/06/2025, 10:44 WIB

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

1

Terbukti, Ada Kolam Limbah Tambang Nikel Raja Ampat Jebol dan Cemari Laut

Dibaca 18.174 kali

2

Masyarakat Tolak Tutup Tambang Nikel Raja Ampat, Ahli Beri Komentar

Dibaca 11.786 kali

3

Tambang Nikel Raja Ampat, Peneliti BRIN Ungkap Dampak Jangka Pendek dan Panjangnya

Dibaca 4.246 kali

4

Narasi Hijau Palsu: Dampak Nyata Tambang Nikel di Balik Mobil Listrik

Dibaca 3.755 kali

5

Greenpeace: Tak Boleh Ada Pengecualian, Semua Izin Tambang Raja Ampat Harus Dicabut

Dibaca 3.497 kali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghargaan dan sertifikat:

Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com

Daftarkan Email

Kanal

Network

Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui

Facebook X Whatsapp Line Telegram Copy Link

Oke

Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com

atau

Gunakan metode lain