Ibu Cemas ASI Tidak Cukup? Ketahui Jumlah Kebutuhan Bayi Baru Lahir

Kompas.com - 22/05/2020, 17:44 WIB
Farhanah,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

Sumber GenBest.id

KOMPAS.com – Setiap ibu yang baru melahirkan biasanya punya kecemasan tersendiri, salah satunya tentang ketercukupan ASI untuk buah hatinya.

Bagi Genbest (Generasi Bersih dan Sehat) yang baru melahirkan mungkin ada pertanyaan dalam hati, cukup enggak ya ASI saya? Jangan khawatir, banyak ibu yang mengalami hal sama seperti kamu.

American Pregnancy Association menegaskan, hampir semua ibu akan punya tantangan menyusui pada awalnya. Kemudian, mereka justru berhasil menyusui secara eksklusif atau akhirnya produksi ASI mereka bertambah banyak.

Genbest mungkin penasaran kan berapa kebutuhan ASI bayi yang baru lahir?

Baca juga: “Berbagai Manfaat ASI Ini Bisa Dinikmati oleh Bayi”

Sebagai informasi, setiap bayi memiliki kebutuhan ASI yang berbeda satu sama lain. Namun yang pasti, kapasitas lambung bayi masih kecil pada hari-hari awal kelahirannya. Jadi, dia akan menyusu sedikit demi sedikit, tapi sering.

Supaya Genbest enggak bingung, berikut sedikit gambaran ukuran lambung bayi yang baru lahir dari laman Better Doctor.

Bayi umur 1 hari

Lambungnya seukuran buah ceri, sehingga hanya dapat menampung satu sendok teh kolostrum. Kolostrum adalah ASI pertama yang diproduksi oleh kelenjar susu yang sangat baik untuk bayi.

Bayi umur 3 hari

Ukuran lambungnya sudah empat kali lebih besar seperti kacang kenari. Pada saat yang sama, produksi ASI ibu juga mulai bertambah.

Jika dihitung-hitung, saat lahir rata-rata bayi memiliki berat 2,7 hingga 4 kilogram yang akan membutuhkan 415 ml hingga 600 ml ASI per hari.

Bayi umur 7 hari

Pada usia ini, ukuran lambung bayi sudah seperti buah apricot. Bayi mulai mendapatkan kembali berat badannya yang hilang, sehingga butuh 415 ml hingga 650 ml ASI per hari.

Bayi umur 30 hari

Kini, bayi sudah memiliki lambung menyerupai ukuran telur yang besar. Pada usia ini, berat badan bayi seharusnya sudah bertambah sekitar 500 gram dari berat saat lahir, sehingga butuh 500 ml hingga 700 ml ASI per hari.

Dengan ukuran lambung bayi sekecil itu, seberapa sering ya Genbest harus menyusui buah hati?

Baca juga: “5 Minuman Sehat Ini Bikin ASI Melimpah”

Meski kapasitas lambung bayi masih kecil, bukan berarti bayi tidak butuh disusui lho. Justru Genbest harus sering menyusuinya.

Laman Kids Health menjelaskan, bayi baru lahir perlu disusui 8 hingga 12 kali per hari selama bulan-bulan pertama kelahiran. Ini karena ASI mudah sekali dicerna, sehingga bayi baru lahir akan sering merasa lapar.

Jangan khawatir ASI akan habis! Justru dengan sering menyusui akan bantu merangsang produksi ASI lebih banyak.

Oleh karena itu, susuilah bayi sesuai permintaannya, yakni 1,5 hingga 3 jam sekali. Sebaiknya, jangan biarkan bayi baru lahir tanpa disusui lebih dari 4 jam ya. Jadwal tersebut juga berlaku saat malam hari.

Genbest mungkin akan sedikit kelelahan, tapi perjuangan itu pasti akan terbayar saat melihat perkembangan bayi yang sehat dan berisi.

Baca juga: “IMD dan ASI Eksklusif Bisa Mencegah Stunting”

Tanda bayi baru lahir cukup ASI

Genbest mungkin tidak bisa melihat dan menakar berapa banyak ASI yang dikonsumsi bayi. Jadi, wajar ada kekhawatiran tentang ketercukupan ASI untuk si kecil. Percayalah, sebagian besar ibu bisa menghasilkan ASI yang cukup.

Untuk memastikannya, berikut tanda-tanda bayi baru lahir cukup ASI.

  • Payudara terasa lebih ringan setelah menyusui.
  • Bayi tampak tenang dan puas setelah menyusui.
  • Berat badan bayi terus bertambah.
  • Bayi mengompol setidaknya enam kali dalam sehari.
  • Bayi buang air besar (bab) minimal tiga kali sehari pada bulan pertama.
  • Kotoran atau feses berwarna kuning cerah dan encer.
  • Bayi tertidur pulas setelah disusui.

Kuncinya, nikmati peran baru Genbest sebagai ibu. Hindari stres dan cemas berlebih ya agar produksi ASI tetap lancar. Jangan lupa, tetap istirahat yang cukup dan penuhi nutrisi harian dengan mengonsumsi makanan bergizi.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau