Ingin Cepat Hamil? Konsumsi Makanan Penyubur Kandungan Berikut

Kompas.com - 17 Juni 2020, 14:11 WIB
Hisnudita Hagiworo,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setelah menikah, kebanyakan orang berencana ingin segera memiliki momongan. Namun, nyatanya tidak semua pasangan dapat dengan mudah langsung diberikan kepercayaan ini.

Ada beberapa pasangan yang harus bersabar menunggu. Bahkan, ada pula yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan anak.

Terlepas dari itu semua, ada hal yang harus Generasi Bersih dan Sehat (Genbest) ketahui sebelum hamil.

Pertama, pastikan usia Anda sudah di atas 20 tahun. Sebab, kehamilan di bawah usia 20 tahun dapat menyebabkan anak yang dilahirkan berisiko stunting.

Baca juga: “Kehamilan di Usia Muda Picu Stunting

Selanjutnya, menurut American Pregnancy Association, sehat secara fisik menjadi hal penting untuk dapat hamil. Pastikan Genbest tidak kelebihan atau kekurangan berat badan karena keduanya memiliki efek negatif pada kesuburan dan kehamilan yang sehat.

Tak kalah penting dari dua hal di atas adalah menjaga asupan nutrisi sang calon ibu. Beberapa makanan dipercaya dapat membantu meningkatkan peluang untuk hamil. Berikut ulasannya. 

Baca juga: “Cegah Stunting Sejak Awal Kehamilan

Penuhi kebutuhan zat besi

Menurut National Institutes of Health, agar kesuburan berjalan optimal, wanita perlu memenuhi kebutuhan zat besi sebanyak 18 mg per hari.

Zat besi sendiri dibutuhkan supaya membantu mempertahankan siklus menstruasi agar teratur. Jika teratur, tentu kemungkinan untuk hamil akan semakin besar.

Anda bisa mengonsumsi makanan penambah kesuburan sekaligus kaya akan zat besi, seperti kacang-kacangan, bayam, brokoli, salmon, dan daging merah tanpa lemak.

Baca juga: "3 Hal yang Harus Ibu Hamil Lakukan untuk Mencegah Stunting"

Pilih karbohidrat kompleks

Gantilah karbohidrat olahan, seperti nasi putih atau roti putih, dengan karbohidrat kompleks, seperti beras merah, ubi, atau kentang.

Kabohidrat olahan dapat menyebabkan peningkatan gula darah dan insulin sehinggaa bisa mengganggu hormon reproduksi dan siklus menstruasi. Sebaliknya, karbohidrat kompleks tidak meningkatkan kadar insulin, bahkan mampu meningkatkan ovulasi.

Konsumsi makanan berprotein

Makanan berprotein membantu meningkatkan jumlah sel telur sehingga lebih memungkinkan wanita teratur berovulasi dan meningkatkan peluang untuk cepat hamil. Ayam dan daging bisa menjadi pilihan karena mengandung protein, seng, dan zat besi.

Meski diperbolehkan mengonsumsi ayam dan daging, sebisa mungkin pilih yang tanpa atau sedikit lemak agar Genbest tidak kelebihan berat badan.

Telur juga merupakan sumber protein lainnya. Telur memiliki kolin yang sangat baik untuk mengembangkan fungsi otak pada bayi.

Pilih lemak baik

Bagaimanapun juga, tubuh tetap membutuhkan lemak, khususnya lemak baik. Anda bisa menemukan lemak baik pada ikan berlemak, seperti salmon dan ikan kod.

Asam lemak omega-3 yang ditemukan pada ikan tersebut, menurut beberapa penelitian, dapat membantu wanita yang sedang berjuang untuk hamil.

Jika bukan penggemar ikan, Anda bisa menggantinya dengan asam lemak omega-3 yang terdapat dalam kacang walnut atau telur omega-3.

Baca juga: “Pastikan Kamu Melakukan 9 Tes Kesehatan Ini Sebelum Menikah"

Cukupi kebutuhan vitamin dan mineral

Studi yang dilakukan Harvard School of Public Health menemukan bahwa gangguan ovulasi lebih banyak ditemukan pada wanita yang mengonsumsi lebih banyak lemak trans, karbohidrat, dan protein hewani.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas sel telur, Genbest perlu mengonsumsi buah-buahan dan sayuran segar. Sebab, sayur dan buah dapat menghilangkan radikal bebas yang menghambat hormon reproduksi dalam tubuh.

Minum susu

Seorang calon ibu membutuhkan sekitar 1.000 mg kalsium tiap hari. Selain penting untuk sang ibu, kalsium juga sangat penting untuk perkembangan tulang dan gigi bayi.

Susu merupakan salah satu sumber kalsium yang penting untuk kesehatan tulang dan reproduksi. Jika tak menyukai susu, Anda bisa mendapatkan kalsium dari sayuran berdaun hijau, tahu, atau jus yang diperkaya kalsium

Jangan lupa asam folat

Asam folat merupakan nutrisi penting bagi calon ibu. Tiap hari, wanita yang ingin hamil membutuhkan 400 mikrogram asal folat. Asam folat diperlukan untuk mencegah cacat tabung saraf pada janin.

Tiga hingga empat minggu setelah pembuahan, tabung saraf dapat berkembang ke otak dan tulang belakang janin, bahkan sebelum kebanyakan wanita menyadari mereka hamil.

Maka dari itu, banyak ahli yang menyarankan untuk menabung asam folat setelah menikah jika ingin segera memiliki momongan. 

Mulai sekarang, Genbest bisa mencari informasi lainnya mengenai seputar kesehatan bayi, remaja putri, ibu hamil, dan hal-hal yang berkaitan dengan pencegahan stunting lewat laman https://genbest.id/. Yuk sadar stunting dimulai dari diri sendiri.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau