KOMPAS.com - Cacingan pada balita bukanlah penyakit yang bisa disepelekan. Penyakit ini dapat mengakibatkan pendarahan usus, berat badan rendah, anemia, menurunnya sistem kekebalan tubuh hingga stunting.
Untuk mengantisipasinya, Anda bisa melakukan beberapa hal. Salah satunya dengan rutin mencucikan tangannya memakai sabun.
Akan TEtapi, itu tidaklah cukup. Mesti ada upaya lain yang harus dilakukan generasi bersih dan sehat (Genbest). Catat, berikut lima cara lainnya.
Poin ini juga penting untuk mencegah cacingan pada balita. Selain rajin mengajak si kecil cuci tangan, perhatikan juga kebersihan tubuh buah hati secara menyeluruh.
Caranya dengan rajin memandikannya, lalu juga hal-hal kecil lainnya seperti, mencuci sikat giginya sebelum dan setelah digunakan, memotong kuku secara rutin, serta rajin mengganti popoknya.
Baca juga: Benarkah Picky Eater Bisa Sebabkan Stunting pada Anak?
Ajarkan juga anak untuk buang air kecil atau besar hanya di toilet, tidak di luar ruangan.
Buang air di luar ruangan sangat rentan terkena infeksi cacing. Pastikan balita selalu mengenakan celana dalam yang bersih di malam hari, serta tidak berbagi handuk dan pakaian dengan orang lain.
Dengan menjaga kebersihan tubuh buah hati, Anda dapat menurunkan risiko ia terinfeksi cacing.
Bermain dan beraktivitas outdoor atau di luar ruangan sangat disarankan untuk balita. Banyak pelajaran yang dapat dipetik si kecil saat ia bisa bersentuhan langsung dengan alam.
Namun, perhatikan kebersihan area bermain anak ya. Jangan lupa meminta anak untuk memakai sepatu tertutup saat bermain di area becek, berlumpur, atau dekat dengan genangan air.
Telur cacing sangat mudah menyebar, terutama di area lembap, seperti kamar mandi.
Untuk mengurangi risiko cacingan pada balita, rutinlah membersihkan kamar mandi.Untuk hasil yang lebih maksimal, Anda bisa memakai cairan disinfektan khusus toilet yang banyak dijual di pasaran.
Selalu cuci bersih sayuran sebelum dimasak, terutama sayur dengan lembaran daun berlapis seperti sawi, brokoli, kol dan kembang kol.
Baca juga: Cegah Anak Stunting dengan Perhatikan Sistem Sanitasi Lingkungan
Bahan makan hewani juga perlu dicuci. Sebab, cara mengolah daging yang tidak benar memiliki risiko lebih tinggi menyebabkan cacingan. Maka, selalu pastikan balita mengonsumsi daging yang telah dimasak hingga matang.
Kebersihan dapur juga harus diperhatikan. Setiap selesai memasak, bersihkan dapur dan cuci peralatan memasak dengan sabun cuci piring yang umumnya sudah dilengkapi dengan cairan antibakteri.
Pemberian obat cacing biasanya dimulai sejak si kecil berusia dua tahun. WHO merekomendasi setiap anak rutin mengonsumsi obat cacing setiap 6 bulan sekali.
Pemberian obat cacing pada balita bisa didapatkan dari imunisasi POPM. Sayangnya selama pandemi Covid-19, pelaksanaan POPM cacingan ditunda sementara.
Nah, pemberian obat cacing per 6 bulan sekali ini bisa dilakukan di rumah, namun dosisnya harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu, ya.
Baca juga: Menjaga Sanitasi Pasca Banjir, Kunci Cegah Stunting Pada Anak
Untuk membaca lebih lanjut mengenai seberapa perlu anak rutin meminum obat cacing, GenBest bisa membacanya di sini.
Mulai sekarang, Genbest bisa mencari informasi lainnya mengenai seputar kesehatan bayi, remaja putri, ibu hamil, dan hal-hal yang berkaitan dengan pencegahan stunting lewat laman https://genbest.id/. Yuk sadar stunting dimulai dari diri sendiri.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya