Cegah Stunting, Protein Hewani Harus Ada dalam MPASI

Kompas.com - 03/10/2020, 13:52 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Protein hewani harus ada dalam makanan pendamping air susu Ibu (MPASI) anak. Sebab, nutrisi yang terkandung di dalamnya dapat mencegah stunting.

Sebagai informasi, stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama.

Hal itu dibuktikan oleh penelitian di Afrika yang pernah membandingkan anak yang memiliki pola makan vegan atau sama sekali tidak mengonsumsi produk hewani dengan anak yang makan protein hewani.

Dari penelitian tersebut, hasilnya, anak yang mengonsumsi protein hewani memiliki tubuh lebih tinggi dibandingkan yang hanya mengonsumsi protein nabati.

Baca juga: Kaya Kalsium dan Protein, Ini 5 Manfaat Ikan Teri untuk MPASI Bayi

Meski demikian, bukan berarti protein nabati tidak boleh diberikan sebagai MPASI pada anak.

Menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Damayanti Rusli Sjarif, protein nabati boleh diberikan untuk si kecil.

Akan tetapi, dalam pencegahan stunting, protein nabati sebaiknya tidak dihitung sebagai asupan protein.

Pasalnya, untuk pencegahan stunting pada anak, asupan protein nabati tidak sebaik protein hewani.

Baca juga: Anak Gemuk Berisiko Mengalami Stunting, Kok Bisa?

Protein nabati tidak memiliki kandungan asam amino yang lengkap yang dibutuhkan anak untuk mencapai tinggi optimalnya.

Sumber Protein Hewani untuk MPASI

Berikut ini beberapa sumber protein hewani yang bisa Anda olah untuk MPASI anak untuk mencegah stunting.

Pertama, daging ayam. Kandungan protein, zat besi, magnesium, vitamin, dan fosfor pada daging ayam sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang si kecil.

Tak hanya itu, kandungan kolin dan vitamin C-nya dapat meningkatkan perkembangan otak anak.

Baca juga: Anemia Defisiensi Besi Akibatkan Anak Mogok Makan?

Kedua, ikan. Ikan merupakan makanan tinggi protein yang kaya manfaat dengan harga yang biasanya lebih terjangkau dibandingkan daging sapi atau ayam.

Ikan juga mengandung asam lemak omega 3 yang mampu mengoptimalkan perkembangan otak anak pada periode emas pertumbuhannya.

Ketiga, telur. Selain mudah didapatkan, telur merupakan makanan yang mengandung nutrisi komplet untuk bayi hingga orang dewasa.

Dalam satu butir telur, mengandung 75 kalori, 7 gram protein tinggi, zat besi, lemak, dan vitamin.

Baca juga: Cara Mudah Prediksi Tinggi Badan Anak

Keempat, daging sapi. Daging sapi adalah makanan kaya protein, zat besi, dan asam folat yang dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak.

Adanya kandungan zat besi pada daging sapi juga bisa membantu mencegah anemia yang berisiko menyebabkan stunting.

Sebagai catatan, tentunya pemberian MPASI dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan usia bayi.

Dimulai dari makanan bertekstur lunak seperti bubur susu, lalu bubur saring, lembek seperti bubur biasa, lalu nasi tim, hingga yang padat seperti nasi biasa atau makanan keluarga.

Mulai sekarang, Genbest bisa mencari informasi lainnya mengenai seputar kesehatan bayi, remaja putri, ibu hamil, dan hal-hal yang berkaitan dengan pencegahan stunting lewat laman https://genbest.id/. Yuk sadar stunting dimulai dari diri sendiri.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau