KOMPAS.com - Remaja putri saat ini kerap melakukan banyak cara untuk mendapatkan tubuh sempurna seperti figur para artis Korea yang sedang naik daun.
Berbagai cara pun ditempuh untuk mendapatkan tubuh sempurna tersebut. Salah satunya, dengan cara diet.
Diet boleh saja. Namun, diet tidak boleh dilakukan dengan asal-asalan.
Pasalnya, diet asal-asalan dengan tujuan cepat kurus dapat berakibat anemia, terlebih bagi remaja putri.
Baca juga: Bukannya Sehat, Olahraga Berlebihan Buruk Bagi Kesehatan Remaja Putri
Bahkan, menurut survei dari ahli gizi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dilaksanakan pada 2013, sebesar 37 persen remaja putri setingkat sekolah menengah atas (SMA) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menderita anemia akibat cara diet yang salah.
Anemia sendiri sebenarnya disebabkan karena berbagai hal, salah satunya tubuh tidak mendapatkan pasokan gizi dan zat besi yang memadai.
Gizi dan zat besi yang tidak terpenuhi tersebut disebabkan karena kebanyakan remaja putri berpikir, diet hanyalah soal mengurangi makanan.
Padahal, untuk mengurangi konsumsi makanan ada takarannya, bukan malah semua jenis makanan harus dikurangi.
Baca juga: Ini Jenis Olahraga yang Cocok untuk Mencegah Anemia
Anemia juga termasuk penyakit yang tidak bisa disepelekan karena dapat mengakibatkan tubuh terasa lemas, lemah, letih, bahkan bisa mengakibatkan kesulitan berkonsentrasi.
Pada kondisi yang lebih parah, penderita anemia juga bisa mengalami gangguan pada penglihatan, gangguan saraf, hingga rambut beruban.
Beberapa diet memang memberikan iming-iming untuk kurus dalam waktu singkat. Namun, tidak semuanya aman bagi kesehatan dan cocok bagi remaja.
Baca juga: Perilaku Buruk Ibu Hamil yang Berisiko Melahirkan Anak Stunting
Beberapa cara diet yang salah ini harus dihindari, karena malah akan memberikan efek buruk bagi tubuh.
Diet ala Hollywood
Diet ala Hollywood ini, menjadikan buah anggur sebagai konsumsi utama karena kalorinya kecil.
Setiap hari, Anda yang ingin diet diharuskan mengonsumsi buah atau jus anggur saja, tanpa makanan lain.
Baca juga: 5 Ide Camilan Ini Enak dan Sehat untuk Ibu Hamil
Namun, diet ini tidak memberikan suplai karbohidrat, zat besi, dan protein sama sekali bagi tubuh.
Diet master cleanse
Diet ini juga dikenal dengan diet 10 hari ala Stanley Burroughs. Para pengikut diet ini hanya boleh mengonsumsi sirup maple atau jus lemon dalam kurun waktu 10 hari.
Baca juga: Waspadai 4 Tanda Ibu Hamil Kekurangan Asam Folat
Meski mampu menurunkan berat badan dengan dratis, namun jangan metode ini juga tidak disarankan.
Diet kol
Dengan melakukan diet ini, Anda akan mengalami rasa lapar yang teramat sangat, metabolisme tubuh melemah serta kekurangan protein.
Meski diet ini terbukti ampuh menurunkan berat badan, namun memiliki risiko besar bagi kesehatan.
Baca juga: Tanda Diet Remaja Putri Sehat dan Tidak Menyebabkan Anemia
Hal itu disebabkan oleh kubis atau kol yang tidak bisa mengganti kekurangan nutrisi pada tubuh.
Memiliki tubuh ideal memang idaman banyak orang, namun bukan berarti harus mengesampingkan kesehatan.
Berangkat dari hal itu, prinsip "Isi Piringku" yang diperkenalkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) beberapa tahun lalu bisa dijadikan acuan untuk menerapkan proporsi makanan sehat, lengkap, dan seimbang dalam sekali makan.
Menurut panduan tersebut, dalam satu piring makan terdapat lauk-pauk, buah-buahan, sayuran, dan makanan pokok yang bisa dikonsumsi.
Dalam sajian sekali makan pada "Isi Piringku", makanan pokok yang dianjurkan yakni berkisar 150 gram atau 2 per 3 dari setengah piring.
Kemudian, lauk-pauk yang dianjurkan berkisar 75 hingga 100 gram atau 1 per 3 dari setengah piring.
Selanjutnya, untuk sayuran, berkisar 150 gram atau 2 per 3 dari setengah piring.
Untuk menu terakhir, buah-buahan dengan anjuran sajian berkisar 150 gram atau 1 per 3 dari 1 per 3 piring.
Mulai sekarang, Genbest bisa mencari informasi lainnya mengenai seputar kesehatan bayi, remaja putri, ibu hamil, dan hal-hal yang berkaitan dengan pencegahan stunting lewat laman https://genbest.id/. Yuk sadar stunting dimulai dari diri sendiri.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya