Ibu Hamil Alami Mual setelah Konsumsi Tablet Penambah Darah, Begini Cara Mengatasinya

Kompas.com - 24 Mei 2021, 09:42 WIB
Imalay Naomi Lasono,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Anemia kerap menjadi momok bagi ibu hamil. Salah cara mencegahnya adalah dengan mengonsumsi tablet penambah darah.

Berdasarkan laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pemberian tablet tambah darah (TTD) setiap hari selama kehamilan dapat menurunkan risiko anemia sebesar 70 persen.

Adapun jenis anemia yang sering terjadi pada ibu hamil adalah anemia defisiensi zat besi. Anemia jenis ini disebabkan oleh kekurangan zat besi yang berfungsi untuk menghasilkan komponen sel darah merah yang dikenal sebagai hemoglobin.

Hemoglobin punya peran penting dalam tubuh, yakni mengangkut oksigen dalam sel darah merah yang nantinya disebarkan ke seluruh jaringan tubuh. Bila mengalami anemia, tubuh ibu hamil berpotensi kekurangan pasokan oksigen. Alhasil, ibu hamil akan mudah merasa lemas, lelah, dan sesak napas.

Selain itu, anemia juga dapat menyebabkan bayi yang dilahirkan mengalami stunting. Pasalnya, saat mengalami anemia, oksigen dan nutrisi dalam tubuh ibu hamil tidak bisa didistribusikan secara sempurna ke janin.

Baca Juga: 5 Buah Tinggi Vitamin C yang Membantu Penyerapan Zat Besi

Karenanya, cara termudah untuk mencegah kondisi tersebut dengan mengonsumsi suplemen penambah darah.

Meski demikian, tidak semua ibu hamil mudah mengonsumsi tablet penambah darah. Sebab, beberapa di antaranya mengalami mual, pusing, lemas, dan sakit perut usai mengonsumsi tablet penambah darah. Hal tersebut juga membuat ibu hamil kehilangan nafsu makan.

Untuk menghindari beberapa efek samping tersebut, Generasi Bersih dan Sehat (Genbest) bisa mengaplikasikan cara berikut.

Konsultasi sebelum meminum tablet penambah darah

Tablet penambah darah biasanya disarankan dokter untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Sebab, tablet ini merupakan pilihan praktis untuk memastikan kebutuhan zat besi di dalam tubuh tetap terpenuhi.

Baca Juga: Kenapa Remaja Putri Lebih Rentan Alami Anemia?

Walau kehadiran tablet penambah darah sudah banyak dijual bebas di pasaran, penggunaan suplemen ini tetap perlu dikonsultasikan dengan dokter. Hal ini untuk mengetahui dosis yang direkomendasikan sesuai kondisi.

Konsultasi tersebut dilakukan guna menghindari overdosis zat besi yang juga membahayakan bagi tubuh.

Walaupun dapat disimpan tubuh sebagai cadangan, dosis yang zat besi yang terlalu tinggi akan menyebabkan sejumlah masalah pada pencernaan, seperti sembelit, muntah, dan diare.
Muntah dan mual yang berlebih pada awal masa kehamilan dapat mengarah pada kondisi hiperemesis gravidarum.

Setelah mengonsumsi tablet penambah selama beberapa waktu, konsultasikan kembali kepada dokter untuk mengetahui apakah konsumsi suplemen tersebut perlu dilanjutkan atau tidak.

Konsumsi pada waktu yang tepat

Selain konsultasi dengan dokter mengenai dosis yang tepat, rasa mual yang diakibatkan dari tablet tambah darah juga bisa dihindari dengan mengonsumsinya pada waktu yang tepat.

Baca Juga: Ini Jenis Olahraga yang Cocok untuk Mencegah Anemia

Ibu hamil bisa mengonsumsi tablet penambah darah pada malam hari sebelum tidur dan dalam kondisi sudah makan malam, baik makan utama ataupun camilan malam yang dilakukan menjelang waktu tidur.

Hal tersebut bisa mencegah mual pada ibu hamil karena zat besi akan dicerna dan diserap dalam tubuh saat ibu hamil tidur.

Selain itu, ibu hamil juga bisa menghindari mual setelah mengonsumsi tablet penambah darah dengan lebih banyak meminum air putih hangat.

Mulai saat ini, Genbest bisa mencari informasi lainnya seputar kesehatan bayi, remaja putri, ibu hamil, dan berbagai hal yang berkaitan dengan pencegahan stunting melalui laman https://genbest.id/. Yuk, sadar stunting dimulai dari diri sendiri! 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau