KOMPAS.com – Anemia kerap menjadi momok bagi ibu hamil. Salah cara mencegahnya adalah dengan mengonsumsi tablet penambah darah.
Berdasarkan laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pemberian tablet tambah darah (TTD) setiap hari selama kehamilan dapat menurunkan risiko anemia sebesar 70 persen.
Adapun jenis anemia yang sering terjadi pada ibu hamil adalah anemia defisiensi zat besi. Anemia jenis ini disebabkan oleh kekurangan zat besi yang berfungsi untuk menghasilkan komponen sel darah merah yang dikenal sebagai hemoglobin.
Hemoglobin punya peran penting dalam tubuh, yakni mengangkut oksigen dalam sel darah merah yang nantinya disebarkan ke seluruh jaringan tubuh. Bila mengalami anemia, tubuh ibu hamil berpotensi kekurangan pasokan oksigen. Alhasil, ibu hamil akan mudah merasa lemas, lelah, dan sesak napas.
Selain itu, anemia juga dapat menyebabkan bayi yang dilahirkan mengalami stunting. Pasalnya, saat mengalami anemia, oksigen dan nutrisi dalam tubuh ibu hamil tidak bisa didistribusikan secara sempurna ke janin.
Baca Juga: 5 Buah Tinggi Vitamin C yang Membantu Penyerapan Zat Besi
Karenanya, cara termudah untuk mencegah kondisi tersebut dengan mengonsumsi suplemen penambah darah.
Meski demikian, tidak semua ibu hamil mudah mengonsumsi tablet penambah darah. Sebab, beberapa di antaranya mengalami mual, pusing, lemas, dan sakit perut usai mengonsumsi tablet penambah darah. Hal tersebut juga membuat ibu hamil kehilangan nafsu makan.
Untuk menghindari beberapa efek samping tersebut, Generasi Bersih dan Sehat (Genbest) bisa mengaplikasikan cara berikut.
Tablet penambah darah biasanya disarankan dokter untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Sebab, tablet ini merupakan pilihan praktis untuk memastikan kebutuhan zat besi di dalam tubuh tetap terpenuhi.
Baca Juga: Kenapa Remaja Putri Lebih Rentan Alami Anemia?
Walau kehadiran tablet penambah darah sudah banyak dijual bebas di pasaran, penggunaan suplemen ini tetap perlu dikonsultasikan dengan dokter. Hal ini untuk mengetahui dosis yang direkomendasikan sesuai kondisi.
Konsultasi tersebut dilakukan guna menghindari overdosis zat besi yang juga membahayakan bagi tubuh.
Walaupun dapat disimpan tubuh sebagai cadangan, dosis yang zat besi yang terlalu tinggi akan menyebabkan sejumlah masalah pada pencernaan, seperti sembelit, muntah, dan diare.
Muntah dan mual yang berlebih pada awal masa kehamilan dapat mengarah pada kondisi hiperemesis gravidarum.
Setelah mengonsumsi tablet penambah selama beberapa waktu, konsultasikan kembali kepada dokter untuk mengetahui apakah konsumsi suplemen tersebut perlu dilanjutkan atau tidak.
Selain konsultasi dengan dokter mengenai dosis yang tepat, rasa mual yang diakibatkan dari tablet tambah darah juga bisa dihindari dengan mengonsumsinya pada waktu yang tepat.
Baca Juga: Ini Jenis Olahraga yang Cocok untuk Mencegah Anemia
Ibu hamil bisa mengonsumsi tablet penambah darah pada malam hari sebelum tidur dan dalam kondisi sudah makan malam, baik makan utama ataupun camilan malam yang dilakukan menjelang waktu tidur.
Hal tersebut bisa mencegah mual pada ibu hamil karena zat besi akan dicerna dan diserap dalam tubuh saat ibu hamil tidur.
Selain itu, ibu hamil juga bisa menghindari mual setelah mengonsumsi tablet penambah darah dengan lebih banyak meminum air putih hangat.
Mulai saat ini, Genbest bisa mencari informasi lainnya seputar kesehatan bayi, remaja putri, ibu hamil, dan berbagai hal yang berkaitan dengan pencegahan stunting melalui laman https://genbest.id/. Yuk, sadar stunting dimulai dari diri sendiri!
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya