Ini Permainan yang Bisa Dipilih Orangtua untuk Anak Usia 2 Tahun agar Perkembangannya Optimal

Kompas.com - 27/07/2021, 13:36 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap orangtua tentu terkagum-kagum melihat pertumbuhan anak-anaknya. Terlebih, ketika si kecil terus menunjukkan kemampuannya secara progresif.

Dari yang semula sebagai bayi kecil yang tidur nyenyak dalam dekapan, tanpa terasa buah hati tumbuh menjadi anak usia 2 tahun yang aktif.

Pada usia tersebut, orangtua mulai merasakan lelahnya mengasuh anak. Pasalnya, di usianya yang kedua, si kecil sudah aktif berjalan bahkan bisa bermain keliling ruang tamu sambil berlari kecil.

Selain itu, orangtua juga mulai khawatir saat buah hati sudah bisa berjinjit, memanjat kursi, naik ke jendela, dan menarik benda-benda apa pun yang ada di atas meja.

Baca juga: Tanda-tanda Growht Spurt pada Bayi

Itu artinya, aspek motorik anak berkembang dengan baik. Tembok rumah yang semula berwarna putih pun kerap jadi sasaran untuk dicoret-coret menggunakan spidol atau krayon.

Singkatnya, anak usia 2 tahun menunjukkan banyak keinginan dan kemauan untuk belajar serta melakukan segala sesuatunya sendiri.

Untuk itu, demi mendukung tumbuh kembang si kecil agar lebih optimal, orangtua perlu memilih permainan yang tepat sesuai tahapan usia anak.

Lantas, permainan apa yang bermanfaat untuk si kecil di usia dua tahun untuk mendukung tumbuh kembangnya?

Baca juga: Waspadai Keterlambatan Motorik, Yuk, Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Sejak Dini

Berikut Kompas.com rangkung jenis mainan berdasarkan fungsinya untuk anak usia 2 tahun.

Mainan untuk memecahkan masalah

Meski anak masih berusia di bawah lima tahun (balita), orangtua dapat memberikan mainan yang membantu perkembangan anak untuk dapat memecahkan masalah.

Walau terkesan rumit, ternyata anak usia 2 tahun bisa menunjukkan respons memecahkan masalah dengan caranya yang sederhana.

Melansir National Association for the Education of Young Children (NAYCE), Selasa (27/7/2021), ada sejumlah mainan untuk mendukung kemampuan tersebut.

Baca juga: Cara Asyik Stimulasi Anak Saat Momen Makan

Misalnya, balok bongkar pasang, puzzle, lego dengan berbagai bentuk dan warna, dan mainan set konstruksi.

Selain itu, ada pula mainan alat transportasi, furniture atau rumah-rumahan, boneka dan aksesorinya, serta main di pasir atau air.

Dengan demikian, anak bisa belajar mengenal bentuk, warna, sekaligus membentuk kesabaran mereka. Sebagai contoh, saat si kecil sedang menyusun balok bongkar pasang, kemudian ada bagian yang tidak sesuai. Ia akan mencari balok yang memiliki ukuran yang tepat untuk digabungkan.

Mainan melatih imajinasi

Sejumlah ahli parenting menyatakan, permainan imajinasi dapat membantu tumbuh kembang anak, baik motorik, emosi, dan sosialnya.

Melansir id.theasianparent.com, Selasa (27/7/2021), psikolog klinis Rachel K Tan mengatakan, permainan imajinasi atau berpura-pura menjadi orang lain ibarat sedang bermain peran.

Baca juga: Optimalkan Perkembangan Otak Anak, 3 Hal Ini Perlu Dilakukan Ayah Bunda

Pada permainan ini, anak seolah sedang berperan seperti karakter seseorang yang ia inginkan.

Misalnya, sambil bermain dengan mainan dokter-dokteran, si anak didorong seolah sedang menjadi dokter. Sementara, ibu atau ayah menjadi pasien.

Permainan tersebut dinilai mampu mendorong tumbuh kembang anak, khususnya dalam menghadapi masalah, menyampaikan maksud dan keinginan, hingga melatih motorik lewat peran yang ia mainkan.

Selain dokter-dokteran, peran lain yang bisa dicoba adalah peran superhero atau pahlawan maupun karakter lain dalam kartun.

Baca juga: Tidur Berkualitas Bikin Tumbuh Kembang Anak Optimal, Ini Penjelasannya

Mainan melatih motorik

Selain dua permainan tersebut, tak kalah penting adalah mainan yang berfungsi untuk melatih motorik si kecil, baik motorik kasar maupun halus. Tujuannya, untuk meningkatkan kemampuan fisik dalam aktivitas sehari-hari.

Pasalnya, bila anak mengalami keterlambatan perkembangan motorik, akan berdampak pada kemampuan fisik, misalnya keterlambatan berjalan.

Adapun permainan motorik kasar yang sesuai untuk anak usia dua tahun misalnya bermain bola dan bersepeda. Selain itu, bermainan musik dan lagu. Dengan permainan ini, si kecil berlatih keseimbangan dan konsentrasi.

Sementata, permainan motorik halus adalah lilin malam dan alat warna, seperti krayon, pensil, dan cat air. Mainan-mainan ini efektif untuk melatik sensori anak.

Baca juga: Cegah Stunting, Orangtua Perlu Rutin Timbang Berat Badan Anak

Nah, sobat Generasi Bersih dan Sehat (Genbest), itulah tiga hal yang dapat dilakukan orangtua untuk mengoptimaliasi perkembangan otak pada anak.

Dengan mengetahui informasi tersebut, sobat Genbest dapat memaksimalkan potensi yang ada untuk mendukung tumbuh kembang si kecil.

Untuk mendapatkan informasi seputar kesehatan bayi, remaja putri, ibu hamil, dan hal-hal yang berkaitan dengan pencegahan stunting, sobat Genbest dapat mengaksesnya lewat laman https://genbest.id/.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau