Catat, Pencernaan Sehat Pengaruhi Otak Anak

Kompas.com - 12 Agustus 2021, 12:48 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

KOMPAS.com – Pernahkah Generasi Bersih dan Sehat (Genbest) mendengar soal Gut Brain Axis atau Poros Usus Otak? Ini adalah konsep yang menghubungkan antara pengaruh mikrobiota saluran cerna dengan proses perkembangan dan fungsi otak.

Dengan kata lain, konsep Gut Brain Axis mengungkapkan bahwa terdapat hubungan antara saluran cerna dan otak.

Bahkan hal itu berlaku dua arah. Artinya, kondisi saluran cerna akan memengaruhi otak, sebaliknya kondisi otak juga akan memengaruhi saluran cerna.

Contohnya, seseorang yang sedang mengalami pikiran cemas, lalu merasakan perut jadi mulas. Inilah hal sederhana yang menunjukkan bagaimana otak dapat memengaruhi saluran cerna.

Baca juga: Stimulasi Sederhana untuk Perkembangan Otak Bayi

Untuk kasus sebaliknya yang menggambarkan saluran cerna bisa memengaruhi otak telah dibuktikan para peneliti.

Mereka menemukan bukti bahwa mikrobiota di saluran cerna memiliki peran dalam memengaruhi otak untuk memproduksi hormon serotonin yang menghasilkan perasaan senang dan nyaman.

Nah, karena pertimbangan itu, penting untuk menjaga saluran pencernaan anak.

Orangtua perlu menjaga kesehatan saluran cerna si kecil tak hanya demi kesehatannya, tetapi juga untuk kesehatan otak dan sistem kognitifnya.

Baca juga: Pencernaan Sehat Bisa Pengaruhi Otak Anak

Caranya, dengan mengubah jenis bakteri di usus lewat makanan. Laman Healthline memberikan contoh beberapa kelompok makanan yang secara khusus bisa bermanfaat dalam mendukung kesehatan saluran cerna sekaligus otak. Berikut daftarnya.

Lemak omega-3

Lemak ini bisa ditemukan pada ikan-ikan berlemak. Studi pada manusia dan hewan menunjukkan bahwa omega-3 dapat meningkatkan bakteri baik di usus dan mengurangi risiko gangguan otak.

Makanan fermentasi

Yogurt, kefir, asinan kubis, dan keju merupakan contoh makan fermentasi. Makanan ini mengandung mikroba sehat, seperti bakteri asam laktat yang bisa mengubah aktivitas otak, seperti meningkatkan mood.

Makanan berserat tinggi

Biji-bijian utuh, kacang-kacangan, buah dan sayuran semuanya mengandung serat prebiotik yang baik untuk bakteri dalam usus.

Kabar baiknya, menurut penelitian, prebiotik dapat mengurangi hormon stres pada manusia.

Makanan kaya polifenol

Kakao, teh hijau, minyak zaitun, adalah contoh makanan yang mengandung polifenol.

Baca juga: 6 Enzim Pencernaan yang Bermanfaat bagi Tubuh

Dalam laman Healthline dijelaskan, makanan mengandung polifenol dapat meningkatkan bakteri usus yang sehat dan bermanfaat untuk kemampuan kognisi.

Makanan kaya triptofan

Triptofan adalah asam amino yang diubah menjadi neurotransmitter serotonin, yakni senyawa yang dapat meningkatkan rasa bahagia. Makanan yang tinggi triptofan adalah kalkun, telur, dan keju.

Itulah tadi jenis makanan-makanan yang bisa dimanfaatkan terkait konsep Gut Brain Axis. Meskipun konsep ini masih perlu penelitian lebih lanjut, tetapi tidak ada salahnya untuk dicoba, bukan?

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau